KUDUS, Jowonews.com – Satuan Sabhara Polres Kudus melakukan operasi antiteror. Operasi tersebut sudah dilakukan beberapa hari sejak peristiwa bom sarinah Jakarta terjadi.
Sejumlah personel sabhara mengenakan rompi anti peluru. Mereka memeriksa setiap masyarakat yang memasuki kawasan Mapolres Kudus. Baik pengguna sepedamotor maupun roda empat.
Mereka menggeledah setiap barang bawaan pengunjung baik di dalam tas maupun saku celana dan baju. Personel juga menggeledah jok sepedamotor dan isi mobil untuk memastikan pengunjung polres tak membawa senjata api dan bahan peledak.
Peralatan dengan menggunakan metal detector dan cermin cembung untuk mendeteksi senpi dan bahan peledak. AKP Sukardi mengatakan operasi antiteror dilakukan di pintu masuk Polres Kudus. Pihaknya mengerahkan satu regu atau sekitar sepuluh personel sabhara.
Mapolres, katanya, merupakan gedung fasilitas publik yang harus aman dari kejahatan terror. Sebab itu, pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman dan bahaya aksi teror.
Selain dilokasi mapolres, pihaknya juga mengaku melakukan operasi di luar, di fasilitas publik lainnya seperti terminal dan pusat-pusat perbelanjaan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi terror.
“Sejauh ini belum ada temuan senpi maupun bahan peledak dalam operasi antiteror,” terang Sukardi.
Dia mengemukakan operasi anti teror ini merupakan intruksi dari Polri. Operasi tersebut memang dilakukan sebagai tindakan preventif mencegah terjadinya aksi-aksi teror, seperti yang terjadi di Jakarta, masih hangat.
Dengan operasi anti terror ini diharapkan keamanan di Kota Kretek dapat terwujud. “Di samping itu, diharapkan pula dapat memberi rasa aman dan tenteram terhadap masyarakat,” katanya.
Pihaknya mengatakan sejauh ini kondisi relative kondusif. Kendati demikian, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar turut menjaga kondusivitas daerah, agar keamanan terus terjaga. (JN04/JN03)
