KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memberikan subsidi biaya distribusi beras untuk keluarga miskin (Raskin) sebesar Rp163,49 juta agar harga jualnya sesuai harga dasar sebesar Rp1.600 per kilogram.
“Dengan anggaran sebesar itu, maka subsidi biaya distribusi untuk setiap kilogramnya sebesar Rp25,” kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Kudus Dwi Agung Hartono di Kudus.
Sementara jumlah penerima rastra di Kudus pada tahun ini, kata dia, sama dengan tahun sebelumnya sebanyak 36.332 rumah tangga sasaran (RTS).
Jatah raskin yang diterima setiap RTS sebanyak 15 kilogram selama 12 bulan.
Pemberian subsidi tersebut, lanjut dia, baru berjalan selama dua tahun, sedangkan sebelumnya hanya mengandalkan subsidi dari Perum Bulog.
Subsidi yang diberikan, kata dia, hanya untuk distribusi dari gudang Bulog hingga ke tingkat desa, sedangkan dari tingkat desa ke rumah tangga sasaran belum ada subsidinya sehingga biayanya ditanggung berdasarkan hasil iuran masyarakat.
Adanya kebijakan pemkab, diharapkan penerima raskin membayar harga beras sesuai harga dasar dan tidak dibebani lagi biaya tambahan lain.
Subsidi tersebut, juga dapat digunakan sebagai operasional desa.
Terkait jadwal penyaluran, kata dia, masih menunggu hasil rapat koordinasi Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) dengan Perum Bulog Pati.
“Kami siap menyalurkannya dan diharapkan Februari 2016 sudah mulai disalurkan untuk antisipasi anomali cuaca yang biasanya diikuti dengan lonjakan harga jual beras,” ujarnya.
Ia berharap, desa yang mendapatkan penghargaan sebagai desa penyalur beras untuk keluarga pra-sejahtera sesuai pedoman umum penyaluran rastra tingkat Jateng bisa bertambah.
Desa yang mendapatkan prestasi dengan urutan nomor tiga, yakni Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Berdasarkan surat dari Gubernur Jateng tertanggal 12 Januari 2016, jumlah penerima raskin di Kudus tercatat sebanyak 36.332 RTS dengan jumlah beras sebanyak 6.539.750 kilogram. (JN04/JN03)
