Jowonews

Logo Jowonews Brown

Pemerintah Siap Hadapi Perlambatan Ekonomi

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah telah melakukan sejumlah langkah sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini dalam rangka menghadapi perlambatan ekonomi global, mulai dari deregulasi hingga menaikkan daya saing dengan menurunkan suku bunga.

“Perlambatan ekonomi dunia telah membuat perlambatan di berbagai aspek mulai global, regional, hingga termasuk di Indonesia. Tapi jangan khawatir, pemerintah telah mempersiapkan sejak beberapa tahun lalu,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat menjadi pembicara kunci dalam “Indonesia Summit 2016” di Jakarta, Kamis.

Menurut Wapres, persiapan yang telah dilakukan antara lain mengeluarkan aturan bahwa ekspor sejumlah komoditas bahan tambang tidak boleh lagi dalam bentuk mentah.

Selain itu, ujar dia, dalam sektor pertanian, Indonesia saat ini juga sedang berfokus dalam meningkatkan produksi yang otomatis juga berdampak kepada produktivitas.

Kalla mengemukakan, dalam rangka meningkatkan produktivitas dinilai juga membutuhkan dukungan pihak swasta dan investor.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah RI juga telah mengeluarkan berbagai paket kebijakan termasuk deregulasi untuk membuka lebih banyak lagi kesempatan untuk berinvestasi.

“Kami menciptakan regulasi yang lebih sederhana,” kata Wapres Kalla dan menambahkan, pemerintah juga telah memotong beragam regulasi yang selama ini dinilai menahan animo berbagai pihak untuk menjadi investor.

Dia juga meminta agar berbagai pihak tidak perlu cemas dengan kondisi perpolitikan yang ada di Indonesia.

Terkait tantangan yang lain dalam meningkatkan daya saing, Wapres mengatakan bahwa pemerintah mempunyai program guna menurunkan tingkat suku bunga agar perekonomian nasional lebih efisien.

Selain itu, lanjutnya, peningkatan efisiensi juga dapat dilakukan dengan menurunkan biaya sehingga diharapkan juga bisa menciptakan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi ekonomi dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pihaknya bersama-sama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempercepat penurunan suku bunga.

BACA JUGA  Sertifikat Agunan Kredit Hilang, Nasabah akan Gugat Bank Jateng

“Kami segera akan membentuk tim bersama sehingga dalam waktu lama lagi akan kami selesaikan (permasalahan tingginya suku bunga),” kata Darmin Nasution setelah rapat terbatas ekonomi di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (18/2).

Pemerintah, menurut dia, bersama-sama dengan OJK dan BI akan mengambil langkah di internal pemerintah termasuk pihak BUMN.

Apalagi, Menko Perekonomian juga mengingatkan bahwa tingkat bunga deposito yang diminta oleh bank-bank BUMN masih di atas tingkat inflasi sehingga bank-bank tersebut juga dinilai tidak akan merugi bila ternyata tingkat suku bunga dapat diturunkan.

Menko Perekonomian mengutarakan harapannya agar akhir tahun 2016 ini tingkat suku bunga kembali ke “single digit” (digit satuan) untuk pinjaman korporat.

Sementara untuk tingkat pinjaman untuk UKM dan yang lain-lain yang masih di atas jumlah tersebut, maka peranan pemerintah antara lain dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR). (JN03/Ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...