Jowonews

Pernah Runtuh, Pemkab Pekalongan Larang Penambangan Liar di Bawah Jembatan Kalikeruh

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, melarang warga melakukan penambangan liar di bawah Jembatan Kalikeruh karena hal itu akan merusak kondisi bangunan jembatan menjadi roboh atau ambrol. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa Jembatan Kalikeruh yang menghubungkan wilayah Kabupaten Pekalongan dengan Pemalang pernah runtuh karena diantaranya penambangan liar. “Oleh karena itu, kami minta masyarakat tidak melakukan penambangan liar yang berdekatan dengan jembatan. Masyarakat boleh melakukan penambangan dengan radius sekitar 1.000 meter dari posisi jembatan,” katanya. Jembatan Kalikeruh yang diresmikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Selasa (7/1) ini didanai berasal dari bantuan keuangan Pemprov Jateng sebesar Rp14,2 miliar. Ia mengatakan saat runtuhnya jembatan Kalikeruh yang terjadi pada tahun lalu mengakibatkan sarana transportasi masyarakat terganggu. “Oleh karena, kami minta hal ini (runtuhnya jembatan) jangan terulang kembali. Ini jadi beban masyarakat yang timbul akibat robohnya jembatan itu, apalagi banyak guru asal Kabupaten Pekalongan mengajar di wilayah Kabupaten Pemalang,” katanya. Ia mengatakan Pemprov Jateng menitipkan agar kondisi Jembatan Kalikeruh dijaga dan dirawat karena proyek pembangunan jembatan menggunakan uang rakyat yang tidak sedikit. “Khususnya warga Desa Luragung yang berdomisili berdekatan dengan jembatan itu harus bisa merawat. Kami bersyukur jembatan itu sudah dibangun sehingga jalur perekonomian warga sudah kembali lancar,” katanya, (jwn5/ant)

Musim Hujan, Harga Cabai di Pasar Manis Purwokerto Melonjak

PURWOKERTO, Jowonews.com – Harga beberapa jenis cabai di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melonjak akibat berkurangnya pasokan dari petani. “Kenaikan harganya berlangsung secara bertahap sejak awal tahun,” kata salah seorang pedagang sayuran, Yuni di Pasar Manis, Purwokerto, Rabu. Ia mengatakan beberapa jenis cabai yang mengalami lonjakan harga, yakni cabai merah besar yang pekan lalu berada pada kisaran Rp37.000-Rp38.000 per kilogram, kini mencapai Rp55.000 per kilogram. Sementara harga cabai rawit hijau yang sebelumnya berkisar Rp32.000-Rp33.000 per kilogram, kini mencapai kisaran Rp42.000-Rp43.000 per kilogram. Bahkan, harga cabai rawit merah saat sekarang mencapai kisaran Rp70.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting sebesar Rp60.000 per kilogram. “Sehabis tahun baru kemarin, harga cabai rawit merah masih di kisaran Rp42.000-Rp43.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting berkisar Rp37.000-Rp38.000 per kilogram. Barangnya minim, sehingga harganya melonjak,” katanya. Ia mengatakan berdasarkan informasi dari pedagang besar, kenaikan harga tersebut terjadi karena berkurangnya pasokan dari petani. “Kabarnya sih karena banyak tanaman cabai yang mati akibat serangan penyakit seiring dengan tingginya curah hujan, sehingga pasokannya berkurang dan harganya naik,” katanya. Pedagang lainnya, Hamidah mengaku tidak berani menyediakan cabai dengan jumlah banyak karena khawatir tidak laku terjual. “Kalau harganya terlalu tinggi, daya beli masyarakat pasti menurun, sehingga dagangan tidak laku terjual,” katanya.  (jwn5/ant)

Konflik Timur Tengah Memanas, Rupiah Berpotensi Melemah Tembus Rp14.000

JAKARTA, Jowonews.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi melemah menembus di atas Rp14.000 per dolar AS seiring meningkatnya konflik di Timur Tengah. Dini hari tadi ada serangan militer balasan dari Iran dengan menembakkan rudal ke basis militer AS di Irak. Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, Serangan balasan tersebut bisa memicu aksi saling membalas dan bisa berujung ke perang di Timur Tengah. “Sentimen hindar resiko akan membayangi perdagangan di pasar keuangan hari ini termasuk rupiah. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa ke atas 14.000,” ujar Ariston. Selain itu, lanjut Ariston, harga minyak mentah yang turut naik juga bisa membebani rupiah karena defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia bisa memburuk. Sebelumnya, para pelaku pasar menganalisis bahwa Iran tidak mungkin menyerang basis AS di Timur Tengah yang bisa menganggu ekspor minyak mentahnya. Munculnya konflik baru AS dengan Iran akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global. Di mana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan China. Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp14.050 per dolar AS. Pada pukul 9.52 WIB, rupiah bergerak melemah 56 poin atau 0,4 persen menjadi Rp13.934 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.878 per dolar AS. (jwn5/ant)