Jowonews

Ratusan Pejabat Temanggung Dilantik Di Pondok Pesantren

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Ratusan pejabat eselon IV dan eselon III di Pemerintahan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dilantik Bupati Temanggung M. Al Khadziq di lingkungan Pondok Pesantren Karang Santri, Desa Bandung Gede, Kedu, Kabupaten Temanggung, Jumat. “Pelantikan dilaksanakan di ponpes hanya sebagai tematik saja, sebelumnya dilaksanakan di desa untuk mengingatkan aparat pemerintah kabupaten tentang desa dan daerah perbatasan. Sekarang kita mengingatkan aparat tentang kebhinnekaan masyarakat Kabupaten Temanggung,” katanya di Temanggung. Ia menyampaikan hal tersebut usai melantik 244 pejabat eselon IV dan eselon III di Pondok Pesantren Karang Santri, Desa Bandung Gede, Kecamatan Kedu. Sejumlah pejabat yang dilantik tersebut, terdiri atas 65 orang pelaksana yang dipromosikan jadi pengawas, 64 orang pengawas yang dirotasi di sesama jabatan pengawas, 37 orang pengawas yang dipromosikan jadi administrator, 75 orang administrator yang dirotasi di sesama jabatan administrator. Selain itu ada 2 orang pejabat fungsional yang dimutasi ke pengawas, dan 1 orang pejabat fungsional yang dimutasi menjadi pejabat administrator. Khadziq menuturkan pelantikan pejabat ini merupakan pelantikan yang ketiga, setelah sebelumnya melaksanakan acara pelantikan di Desa Sucen Kecamatan Gemawang, kemudian melaksanakan pelantikan di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep. “Tematiknya dari acara pelantikan kita hari ini adalah bahwa Temanggung itu terdiri atas beraneka ragam masyarakatnya, beraneka ragam budaya, dan beraneka ragam agamanya,” ujarnya. Ia menyampaikan Pemkab Temanggung sudah sementara waktu tidak ada pergeseran atau mutasi pejabat. Pelantikan dan mutasi pada hari ini menyeluruh di seluruh organisasi perangkat daerah Pemkab Temanggung. Menurut dia rotasi ini untuk menyehatkan dan penyegaran birokrasi. Pelantikan pada hari ini dimaksudkan sebagai awal dari proses pengisian jabatan kosong di lingkungan Pemkab Temanggung yang ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya, banyak di antaranya karena pensiun, promosi ke eselon 2 maka banyak jabatan kosong hari ini dipenuhi semua. “Kita melakukan penyehatan birokrasi di mana penataannya pada hari ini berbasis pada beberapa hal, yakni dilakukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi, penataan kali ini juga untuk the right man on the right place dan untuk menyiapkan kader-kader birokrasi di masa yang akan datang mulai kita tempatkan sesuai dengan potensi, kapasitas, dan kapabilitasnya masing-masing,” tuturnya. Selain itu penataan juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan pelayanan kepada masyarakat dan untuk penyelesaian berbagai masalah baik masalah yang ada di birokrasi maupun penyelesaian masalah yang ada di tengah masyarakat. “Penataan kali ini juga untuk membiasakan kita pada lingkungan masyarakat yang terus berubah. Karena lingkungan masyarakat terus berubah maka aparat pemerintah juga dituntut agar dirinya juga senantiasa siap untuk berubah,” katanya. Ia menyampaikan para pejabat pemerintah sekarang dituntut untuk adaptif terhadap tuntutan masyarakat yang terus berubah bahkan sampai presiden sebuah negara pun juga sekarang senantiasa siap berubah dan tidak jarang keputusan pemerintah di tingkat pusat yang berubah karena tuntutan masyarakat yang sekarang banyak disampaikan melalui media sosial. Menurut dia kalau masyarakat terus berubah maka sebagai penyelenggara pemerintahan juga harus senantiasa untuk berubah. (jwn5/ant)

Sepanjang 2019, 449 Gugatan Cerai Dikabulkan Pengadilan Agama Pekalongan

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pengadilan Agama Kelas I-A Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama 2019 telah mengabulkan sebanyak 449 perkara gugatan cerai (cerai gugat) yang dilayangkan istri kepada suami. Pejabat Humas PA I-A Kota Pekalongan Hamid Anshori di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa jumlah gugatan cerai yang dikabulkan oleh PA ini lebih tinggi dibanding jumlah perkara talak tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkara cerai talak sebanyak 166 kasus. “PA telah mengabulkan 166 perkara cerai talak, sedang kasus gugat cerai sebanyak 449. Itu artinya, ada 449 wanita yang resmi berstatus janda,” katanya. Menurut dia, perkara perceraian ini memang relatif tinggi dan trennya mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, meski tidak terlalu signifikan. Selama 2018, kata dia, PA Pekalongan menerima perkara cerai gugat sebanyak 450 perkara dan cerai talak sebanyak 166 perkara. “Adapun pada 2019, untuk cerai gugat yang didaftarkan sebanyak 448 perkara dan cerai talak ada 166 perkara,” katanya. Ia mengatakan hingga pertengahan Januari 2020, PA telah menerima permohonan cerai gugat sebanyak 28 perkara dan 8 perkara cerai talak. “Sejak awal hingga pertengahan Januari 2020 memang (permohonan cerai gugat dan cerai talak) cukup karena pada Desember 2019 kita sudah tidak menerima perkara supaya tidak menganggu penyusunan laporan tahunan,” katanya. Adapun mengenai penyebab kenapa banyak istri yang mengajukan permohonan perkara cerai gugat kepada suami karena beberapa faktor namun sebagian besar masalah ekonomi. “Kendati demikian, pada proses persidangan dan sebelum diputuskan vonisnya, kami terus mengupayakan mediasi pada pasangan suami istri agar bisa rujuk,” katanya. (jwn5/ant)

Pemprov Jateng Terus Upayakan Penyediaan Air Bersih Bagi Masyarakat

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen menyediakan air bersih dan sanitasi yang sehat bagi masyarakat, terutama keluarga prasejahtera. “Kami terus berupaya menuntaskan persoalan penyediaan air bersih dan sanitasi sehat bagi masyarakat dengan menjalin kerja sama dengan sejumlah elemen atau kemitraan dengan organisasi kemanusiaan dunia,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Jumat. Wagub yang akrab disapa Gus Yasin itu, mengemukakan penyediaan air bersih dan sanitasi sehat salah satu faktor untuk meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat. Ia menyebutkan Pemprov Jateng berusaha menyukseskan Program 100-0-100 yang artinya akses air minum terpenuhi 100 persen dan nol persen kawasan kumuh, serta 100 persen sanitasi lingkungan terpenuhi dengan baik. “Bagaimanapun juga, masyarakat kita butuh air bersih, penanganan kesehatan dan pengentasan kemiskinan, salah satunya dimulai dari lingkungan. Sanitasi ini dibutuhkan untuk menekan angka ‘stunting’ (kekerdilan), dan merawat lingkungan,” ujarnya. Oleh karena itu, Pemprov Jateng menargetkan tercapainya 100 persen akses santitasi layak secepatnya karena sanitasi bagian dari enam target SDG’s pada 2030. “Kami menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang,” kata politikus Partai Persatuan Pembangunan itu. (jwn5/ant)

Hore, Pemkot Semarang Siap Gratiskan 41 Sekolah Swasta

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menggratiskan 41 sekolah swasta di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut untuk tahun ajaran 2020/2021. Menurut wali kota di Semarang, Jumat, 41 sekolah yang digratiskan tersebut merupakan tahap pertama dari program sekolah swasta gratis. 41 sekolah tersebut terbagi atas 7 TK, 14 SD dan 20 SMP. Hendrar Prihadi menjelaskan sekolah swasta gratis ini merupakan terobosan setelah sebelumnya program gratis biaya pendidikan untuk sekolah negeri. Ia menuturkan program sekolah gratis ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. “Yang kurang mampu bisa memperoleh kesempatan untuk menempuh pendidikan,” katanya. Selain sekolah swasta gratis, Pemerintah Kota Semarang juga menyiapkan ribuan beasiswa bagi siswa sekolah negeri maupun swasta mulai dari tingkat SD hingga SMA. Beasiswa ini nantinya difokuskan untuk siswa berprestasi dari keluarga miskin. (jwn5/ant)