Jowonews

Hidupkan Kembali Trem, Wali Kota Semarang Akan Temui Dirut KAI

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berencana bertemu Direktur Utama PT KAI untuk membahas pelaksanaan Autonomous Rail Transit (ART) atau menghidupkan kembali Semarang Trem sebagai alternatif transportasi umum dalam kota berbasis kereta api. “Kemarin saat pembahasan dengan PT KAI Daop 4 sudah di-‘acc’, tinggal pelaksanaan teknis,” kata wali kota di Semarang, Kamis. Menurut dia, dalam pertemuan dengan Dirut KAI nanti akan langsung disampaikan tentang teknis pembangunan trem tersebut. “Akan dibahas tentang trasenya bagaimana? Untuk awalnya jalur pendek dulu,” katanya. Untuk tahap awal, kata dia, trem akan melalui rute Stasiun Tawang, Jalan Agus Salim, Jalan Imam Bonjol, kemudian kembali lagi. Selanjutnya, menurut dia, akan dilihat dari sisi kemanfaatan. “Kalau memang diminati mungkin bisa bertambah,” tambahnya. Pembangunan moda transportasi yang juga diharapkan bisa mendukung sektor pariwisata Kota Semarang ini akan dibiayai oleh PT KAI. “Namun tidak menutup kemungkinan Pemkot Semarang ikut menganggarkan, misalnya untuk subsidi tiket,” katanya. Pemerintah Kota Semarang berencana membangun Autonomous Rail Transit (ART) atau menghidupkan kembali Semarang Trem sebagai alternatif transportasi umum dalam kota berbasis kereta api. Selain memenuhi kebutuhan transportasi umum, angkutan berbasis kereta api ini juga dapat mendukung sektor pariwisata Kota Semarang. Sejumlah rute angkutan kereta dalam kota ini sendiri juga sudah disiapkan untuk melintasi jalan protokol di Semarang, seperti Jalan Pemuda, Jalan MT Haryono, serta kawasan Simpang Lima. (jwn5/ant)

Kontraktor Revitalisasi Monas Akan Bangun Plaza dan Kolam Besar

JAKARTA, Jowonews.com – Kontraktor revitalisasi Monumen Nasional (Monas), PT Bahana Prima Nusantara, mengatakan akan membangun kolam dan plaza (lapangan) di area yang dikerjakan. Direktur Utama PT Bahana Prima Nusantara Muhidin Shaleh, Kamis, mengatakan pembuatan kolam dan plaza untuk upacara di Monas itu, menjadi dua fokus pekerjaan yang digarap. “Kolam sendiri itu nantinya akan memiliki luas 97 X 40 meter sekian. Jadi ukuran-ukuran lapangan bola lah,” ujar Muhidin saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta. Nantinya, kata dia, kolam itu akan dilengkapi lampu-lampu sorot yang pendar cahayanya akan diarahkan ke Monas. Selain itu, ia juga menyebut akan menanami area revitalisasi Monas itu dengan pepohonan. “Di situ akan ada pohon-pohon, di tengah-tengah ada rerumputan dan plaza,” ujar Muhidin. Plaza upacara yang dibangun di kawasan revitalisasi itu, katanya, bisa digunakan untuk pegawai pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat. “Kawasan yang tadi jadi tempat parkir, direvitalisasi jadi plaza yang bisa digunakan Pemda dan Pemerintah Pusat. Jadi sewaktu-waktu kalau kemudian Kemenhan atau AD menggelar alutsista tak perlu jauh-jauh di depan istana juga bisa digelar di Plaza Monas itu. Jadi struktur tanah sedemikian kuat. Soal spek itu luar biasa kuat ” tutur dia mengatakan. Kredibilitas PT Bahana Prima Nusantara selaku pemenang tender proyek revitalisasi Monas dipertanyakan oleh politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI menilai ada kejanggalan pemenang tender proyek revitalisasi Monas, salah satunya ialah alamat kantor yang tidak jelas. Salah satu anggota DPRD Fraksi PSI, Justin Adrian, menyebutkan kejanggalan alamat Bahana Prima yang berada di tengah pemukiman padat di Ciracas, Jakarta Timur. Menurut Justin di alamat tersebut tidak ada tanda-tanda adanya sebuah kantor dan gedung perusahaan. Nilai proyek revitalisasi Monas mencapai Rp71,3 miliar. Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI, Blessmiyanda, mengatakan dari 105 perusahaan yang berminat mengerjakan proyek, hanya ada dua perusahaan yang mengajukan dokumen penawaran. Dua perusahaan itu adalah Bahana Prima (Rp64,41 miliar) dan PT Bagas Jaya (Rp66,3 miliar). (jwn5/ant)

Antisipasi Korona, KKP Semarang Siapkan Ruang Isolasi di Bandara

SEMARANG, Jowonews.com – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang menyiapkan sebuah ruang isolasi di Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani guna mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus corona (novel Coronavirus/nCov) dari penumpang yang terindikasi menderita penyakit serupa pneumonia berat. “Ruang isolasi ini kita siapkan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit menular oleh penumpang dari luar negeri,” kata Kepala KKP Semarang Dokter Ariyanti di Semarang, Kamis. Ruang isolasi tersebut terletak di antara Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani dengan bagian pemeriksaan keimigrasian. Pada ruang isolasi tersedia beberapa peralatan medis untuk penanganan pertama yang dilengkapi tempat tidur perawatan dan obat-obatan penunjang. Ia menjelaskan penumpang dari luar negeri yang diketahui menderita demam dengan suhu tubuh 38 derajat Celcius ke atas berdasarkan pemeriksaan alat pemindai suhu tubuh manusia atau “thermal scanner”, akan langsung dibawa ke ruang isolasi untuk menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut. “Kita akan periksa, dan akan kita lakukan pengobatan ataupun observasi. Dan bisa juga kita rujuk ke rumah sakit, kalau memang ada indikasi atau ‘suspect’ penyakit menular. Jadi, kami Kementerian Kesehatan bertanggung jawab untuk memberikan promotif kepada masyarakat untuk menjaga tidak tertular dari penyakit menular,” ujarnya. Ariyanti mengimbau masyarakat yang kondisinya yang kurang fit untuk tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke luar negeri dan disarankan untuk selalu memeriksakan kondisi fisik, sebelum melakukan perjalanan.”Selalu memakai masker setiap melakukan aktivitas di luar ruangan, sebab penyakit ini disebarkan karena virus yang ditularkan lewat udara. Kami mengimbau juga, masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya. (jwn5/ant)

Bekas Galian C Penyebab Empat Anak Tewas di Kudus Akhirnya Ditutup

KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengambil inisiatif untuk menutup lubang bekas galian C di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog yang sebelumnya menyebabkan korban empat anak tewas tenggelam saat berenang di lokasi setempat. “Semua lubang bekas galian C di Desa Klumpit kami tutup semua agar kasus meninggalnya anak di lokasi bekas galian C tidak terulang,” kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo yang mendatangi lokasi galian C untuk mengawasi penutupan lubang bekas galian di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kudus, Kamis. Untuk itulah, kata dia, setelah ada peristiwa empat anak tenggelam pada Rabu (22/1) sore, malam harinya langsung didatangkan alat berat untuk menutup semua lubang. Pemerintah Desa Klumpit juga diminta untuk menghentikan kegiatan penambangan serta mengevakuasi alat berat dari lokasi penambangan. Dengan penutupan kubangan bekas galian C tersebut, diharapkan tidak ada lagi peristiwa serupa mengingat saat ini sedang memasuki musim hujan sehingga cekungan bekas galian akan menjadi kubangan. “Kami juga berharap, warga sadar bahwa penambangan bisa mengakibatkan dampak negatif karena warga sendiri yang menjadi korban,” ujarnya. Sementara itu, Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengungkapkan perizinan pihak penambang akan diperiksa guna mengetahui penanggung jawab adanya galian C di Desa Klumpit ini. “Jika nantinya terbukti ada pelanggaran dan ada unsur pidananya, tentu bisa diproses sesuai ketentuan,” ujarnya. Sebelum ada peristiwa empat anak meninggal karena tenggelam di kubangan bekas galian C, warga setempat sudah melayangkan protes karena dinilai mengganggu. Usai digelar pertemuan pada 29 November 2019, disepakati bahwa galian C tersebut akan ditutup, namun kenyataan di lapangan masih ada aktivitas penambangan. Janji penambang untuk melakukan perataan tanah, terutama lubang besar bekas galian juga tidak direalisasikan hingga akhirnya menjadi kubangan besar setelah turun hujan dan menjadi daya tarik anak-anak untuk mandi di lokasi tersebut. Tidak disangka, mereka justru meninggal karena tenggelam di lokasi tersebut yang diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 4 meteran. Keempat korban tenggelam dimakamkan hari ini (23/1) di pemakaman umum di desa setempat yang dihadiri ratusan warga serta teman sekolah korban.  (jwn5/ant)