Jowonews

RS Mardi Rahayu Kudus Raih Penghargaan Sebagai RS Terbaik Pelayanan Korban Kecelakaan

KUDUS, Jowonews.com – Rumah Sakit Mardi Rahayu Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan penghargaan dari PT Jasa Raharja sebagai rumah sakit terbaik dalam memberikan pelayanan terhadap korban kecelakaan lalu lintas selama 2019. “Rumah sakit yang kami nilai totalnya ada 28 rumah sakit yang tersebar di wilayah kerja PT Jasa Raharja,” kata Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Pati Diki Dinanjar usai menyerahkan sertifikat penghargaan kepada RS Mardi Rahayu Kudus sebagai “The Best Hospital Service of Traffic Accident in Kudus and Jepara Region 2019” di Kudus, Rabu. Ia mengungkapkan puluhan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang menjalin kerja sama dengan PT Jasa Raharja, sehingga korban yang mengalami kecelakaan segera mendapatkan penanganan dan kepastian penjaminan sesuai UU 33 Tahun 1964 dan UU 34 Tahun 1964. Dari 28 rumah sakit yang bekerja sama dengan PT Jasa Raharja, kata dia, tercatat RS Mardi Rahayu Kudus selama 2019 melayani korban kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Kudus dan sekitarnya 698 korban dengan nominal Rp7,91 miliar. “Rumah sakit tersebut juga menjadi yang terbanyak dalam menangani korban kecelakaan lalu lintas yang dijaminkan oleh Jasa Raharja sehingga menjadikan rumah sakit rujukan di Kudus dan sekitarnya dengan tingkat fatalitas yang minim,” ujarnya. Selain itu, lanjut dia, korban kecelakaan lalu lintas yang mendapatkan penanganan medis juga tidak perlu dirujuk ke rumah sakit yang kelasnya lebih tinggi karena bisa ditangani di RS itu hingga sembuh. Penilaian, katanya, tidak hanya dalam hal penanganan melainkan kualitas pelayanan serta tertib administrasi. “Administrasi yang lengkap dalam proses penagihan kurang dari 14 hari, justru memudahkan kami untuk segera melakukan pembayaran biaya perawatan,” ujarnya. Direktur RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto bersyukur karena pada hari ulang tahun RS Mardi Rahayu itu mendapatkan penghargaan dari PT Jasa Raharja sebagai pemberi layanan terbaik di Kudus dan Jepara 2019. “Penghargaan ini menjadi kado ulang tahun yang semakin mengobarkan semangat kami untuk terus berkarya mewujudkan visi menjadi rumah sakit pilihan utama berdasarkan kasih di Jateng,” ujarnya. (jwn5/ant)

Dinkes Jateng Tegaskan Tidak Ada Pasien Yang Positif Terinfeksi Virus Corona Di Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. “Sampai saat ini tidak ada (pasien) yang positif Coronavirus di Jateng,” katanya saat dikonfirmasi di Semarang, Rabu. Kendati demikian, dirinya mengakui jika sebelumnya ada beberapa pasien yang diduga terinfeksi virus Corona dan sempat menjalani pengawasan serta observasi di rumah sakit, namun hasilnya negatif. Sejumlah rumah sakit yang merawat pasien terduga pasien terinfeksi virus Corona di Jateng adalah RSUP dr. Kariadi Semarang, RSUD Moewardi Surakarta, dan RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. “Di RSUD Moewardi tadinya diobservasi terus dipastikan bukan Coronavirus, di RSUP dr. Kariadi juga secara klinis dokter menyatakan bukan, demikian juga di RSUD Margono,” ujarnya. Ia menyebutkan bahwa perawatan tersebut dilakukan untuk kewaspadaan sekaligus mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus Corona. “(Indikasi awal pasien terinfeksi virus Corona) panas tinggi, batuk, pilek gangguan pernafasan, dan pneumonia atau infeksi paru-paru, serta punya riwayat pernah ke China dan pernah kontak dengan pasien,” katanya. (jwn5/ant)

WHO Sebut Penyebaran Virus Corona Terus Bertambah ke 14 Negara

JAKARTA, Jowonews.com – Penyebaran virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov) terus bertambah ke 14 negara dengan jumlah yang melonjak hampir dua kali lipat dibanding hari sebelumnya sebanyak 2.798 menjadi 4.593 kasus positif, sebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berdasarkan laporan resmi WHO terkait perkembangan situasi virus corona per tanggal 28 Januari 2020 yang dikutip di Jakarta, Rabu, sebanyak 4.537 kasus positif virus corona terjadi di China dengan 976 di antaranya dalam kondisi kritis, 106 meninggal dunia, dan 6.973 orang lainnya diduga terjangkit virus tersebut. Sementara kasus positif virus corona di luar China bertambah dibandingkan hari sebelumnya dari 37 kasus di 11 negara menjadi 56 kasus di 14 negara. Tiga negara baru yang melaporkan kasus baru positif virus corona adalah Kamboja satu kasus, Sri Lanka satu kasus, dan Jerman satu kasus. Jerman menjadi negara kedua di Benua Eropa yang melaporkan adanya kasus positif virus corona setelah Prancis. Sejumlah negara di luar China juga melaporkan kasus positif virus corona yang terus bertambah di antaranya Thailand yang melonjak sembilan kasus menjadi 14 kasus, Singapura bertambah tiga kasus menjadi tujuh kasus, dan Jepang bertambah dua orang menjadi enam kasus. Dua negara melaporkan adanya tambahan satu kasus baru antara lain Australia menjadi lima kasus, dan Kanada menjadi dua kasus. Sementara negara-negara yang tidak ada penambahan kasus baru positif corona adalah Korea Selatan (4), Vietnam (2), Malaysia (4), Nepal (1), AS (5), dan Prancis (3). WHO menyebut sebagian besar pasien yang terjangkit virus corona hanya mengalami gejala penyakit yang ringan. Sekitar 20 persen dari seluruh kasus berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti pneumonia, sesak napas, dan beberapa kasus mengalami kematian. Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus telah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping Selasa (28/1) untuk membicarakan beberapa hal terkait penanganan virus corona di antaranya kerja sama berkelanjutan dalam peningkatan tindakan karantina di Wuhan, peningkatan kesehatan masyarakat di provinsi dan kota lain, penelitian lebih lanjut tentang penularan dan tingkat keparahan virus, berbagi data antara China dan WHO, dan agar China membagi materi biologis terkait virus corona kepada WHO. Tindak lanjut ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan penelitian terkait virus dan berkontribusi pada pengembangan vaksin dan penanganan virus corona. (jwn5/ant)

Mudahkan Masyarakat Beri Aspirasi, Dinkominfo Purbalingga Kembangkan Aplikasi “Matur Bupati” Versi Android dan IOS

PURWOKERTO, Jowonews.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengembangkan aplikasi “Media Aspirasi dan Tanya Jawab Untuk Rakyat (Matur) Bupati” dalam versi Android dan iOS guna memudahkan masyarakat setempat dalam memberikan aspirasi, kritik, dan saran. “‘Matur Bupati’ sebagai media pengaduan masyarakat secara ‘online’ dalam versi Android dan iOS lebih praktis serta lebih mudah diakses maupun digunakan,” kata Kepala Seksi Aplikasi dan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinkominfo Kabupaten Purbalingga Baryati di Purbalingga, Rabu. Menurut dia, aplikasi “Matur Bupati” versi Android dan iOS memiliki keunggulan berupa kemampuan menunjukkan lokasi pelaporan yang lebih akurat karena berbasis jaringan dan Global Positioning System (GPS) atau sistem pemosisi global. Selain itu, kata dia, aplikasi “Matur Bupati” yang berukuran 9,6 MB telah terintegrasi dengan aplikasi pengaduan milik pusat berupa lapor.go.id maupun aplikasi pengaduan milik Provinsi Jawa Tengah berupa laporgub.jatengprov.go.id. Ia mengatakan berdasarkan data, jumlah laporan yang berhasil diakomodasi melalui aplikasi lapor.go.id, laporgub.jatengprov.go.id, dan “Matur Bupati” hingga saat ini mencapai 466 laporan yang masuk. Kendati demikian, dia mengatakan rencana peluncuran aplikasi “Matur Bupati” versi Android dan iOS tinggal menunggu aplikasi pengelolaan admin “Matur Bupati” yang nantinya akan memudahkan para admin untuk menanggapi pengaduan masyarakat yang masuk melalui aplikasi “Matur Bupati”. “Dengan adanya aplikasi pengelolaan admin, jika ada laporan mengenai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait maka akan langsung muncul notifikasi sehingga memudahkan dan bisa menjadi pengingat. Selanjutnya, jika laporan yang masuk itu sudah didisposisikan, admin OPD bisa langsung memberikan tanggapannya. Setelah tanggapan terkirim maka status yang ada pada laporan tersebut secara otomatis berubah menjadi terkirim,” katanya. Menurut dia, masyarakat yang mengakses aplikasi “Matur Bupati” versi website maupun versi Android maupun iOS nantinya akan bisa ditanggapi dengan mudah karena laporan yang disampaikan melalui website juga terbaca melalui versi Android maupun iOS dan sebaliknya. Baryati mengatakan aplikasi “Matur Bupati” versi Android bisa diunduh melalui Play Store, sedangkan versi iOS dapat diunduh di App Store. “Setelah diinstal, masyarakat bisa mengirim pengaduan dengan menekan kolom bertuliskan ‘Silakan Laporkan Masalah Anda’, lalu tuliskan nama lengkap, NIK, nomor telepon, alamat e-mail (surat elektronik/surel), pilih sektor yang akan dilaporkan, dan ketikan laporan anda,” katanya. Menurut dia, alamat surel berfungsi untuk mengirimkan notifikasi atau pemberitahuan progres laporan yang dikirim masyarakat kirim, sehingga harus diisi dengan informasi yang benar serta melampirkan foto dan lokasi sebelum menekan tombol kirim. Dia mengharapkan dengan adanya aplikasi “Matur Bupati” versi Android dan iOS, aspirasi, kritik maupun saran dari masyarakat makin banyak diterima oleh Pemkab Purbalingga, sehingga kinerja dan pelayanan publik pemerintah akan lebih baik dan lebih optimal. (jwn5/ant)

Peneliti : Potensi Bioenergi di Tanah Air Perlu Disosialisasi Secara Masif

PURWOKERTO, Jowonews.com – Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengatakan perlu adanya sosialiasi yang masif kepada masyarakat tentang potensi dan pemanfaatan bioenergi di Tanah Air. “Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman bahwa bioenergi dapat berkontribusi positif pada ketahanan dan kemandirian energi nasional,” katanya di Purwokerto, Rabu. Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut menjelaskan bioenergi yang dimaksud adalah bioetanol, greendiesel, biogas, biobriket, biopellet dan lain sebagainya. Pemerintah, kata dia, juga perlu meningkatkan sosialisasi bahwa bioenergi sangat aman dari sisi lingkungan. “Menurut saya bioenergi sangat aman jika ditinjau dari aspek lingkungan,” katanya. Karena itu, kata dia, untuk mengakselerasi pemanfaatan potensi bioenergi di Indonesia, perlu juga program akselerasi SDM bidang energi pada jenjang D3, S1, S2, S3. “Juga perlu adanya penyisipan kurikulum nasional pendidikan dasar sampai menengah mengenai besarnya potensi energi biomassa dan konversi energi biomassa menjadi berbagai bioenergi seperti biodiesel, bioetanol, greendiesel, biogas, biobriket, biopellet, biomassa dan lainnya,” katanya. Sebelumnya dia mengatakan implementasi B30 menunjukkan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan. “Implementasi B30 yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo menurut saya sangat positif dan patut diapresiasi,” katanya. Dia menilai implementasi B30 akan mendukung upaya meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi dengan target 23 persen pada tahun 2025. “Menurut saya, dengan adanya langkah ini maka target 23 persen pada tahun 2025 optimistis akan bisa tercapai atau bahkan terlampaui,” katanya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan senang implementasi Program B30 akan menghemat devisa negara hingga mencapai 4,8 miliar dolar AS atau Rp63 triliun. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai meresmikan implementasi Program B30 di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan, Senin (23/12). “Hari ini kita sampaikan bahwa Program B30 telah kita luncurkan dan ini bisa menghemat, yang saya paling senang ini bisa menghemat devisa Rp63 triliun,” katanya. Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi kepada semua pihak karena implementasi Program B30 bisa dipercepat. (jwn5/ant)