Jowonews

Terperosok Masuk Jurang, Dua Petani Temanggung Tewas

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Dua petani warga Temanggung, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia setelah terperosok masuk jurang dengan kedalaman sekitar 90 meter di ladang Jambangan Dusun Gintung Desa Giripurno, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Djoko Prasetyono di Temanggung, Senin, mengatakan kedua korban meninggal adalah Imbuh (67) dan Slamet Diah (55) warga Dusun Gintung, Desa Giripurno, Kecamatan Ngadirejo. Ia menuturkan pada Ahad (22/3) korban berangkat kerja ke ladang untuk membantu panen, namun sampai sore korban tidak kunjung pulang. Kemudian keluarga korban mencari dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di jurang samping ladang pertanian. “Diduga korban terpeleset kemudian korban jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 90 meter,” katanya. Ia menuturkan pukul 23.15 WIB tim gabungan mengevakuasi korban dan selesai Senin dini hari pukul 01.30 WIB. Ia menuturkan kendala medan yang curam dan kurangnya penerangan sehingga proses evakuasi berjalan lama. (jwn5/ant)

Ganjar Minta Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Bersiap Terima Lonjakan Pasien Positif

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit, terutama yang menjadi rujukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19). “Tren kenaikan (pasien positif) virus corona ini dipastikan akan terus terjadi. Untuk itu, seluruh rumah sakit di Jawa Tengah diminta siap mengantisipasi lonjakan itu,” katanya di Semarang, Minggu. Ganjar mengungkapkan, berdasarkan data yang masuk pada Minggu (22/3) petang, jumlah pasien positif COVID-19 di Jateng bertambah satu sehingga total tercatat ada 15 orang. Satu pasien positif COVID-19 tambahan itu berjenis kelamin laki-laki dan saat ini dirawat RSUD dr. Moewardi, Kota Surakarta Pasien yang bersangkutan tersebut dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan kontak dengan pasien yang dirawat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Kabupaten Banyumas. “Saat ini ada 2.416 orang dalam pengawasan (ODP) di Jateng, 196 orang merupakan pasien dalam pemantauan telah dirawat, dan positif COVID-19 sebanyak 15 orang, tiga di antara yang positif itu telah meninggal dunia,” ujarnya. Pihak rumah sakit serta seluruh bupati/wali kota se-Jateng juga diminta aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Saya minta kawan-kawan bupati/wali kota serius melakukan penelusuran riwayat perjalanan pasien positif COVID-19. Masyarakat juga kami minta terbuka menyampaikan informasi kepada kami, apabila pernah melakukan kontak dengan pasien yang positif itu,” katanya. Bupati/wali kota, lanjut Ganjar, juga harus terus melakukan tindakan preventif sampai ke tingkat bawah dengan melibatkan unsur pemerintahan sampai tingkat bawah seperti RT/RW, lurah, camat, kelompok PKK, dasawisma hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain diminta mengatasi lonjakan pasien COVID-19, pihak rumah sakit di Jateng diminta menghitung segala kebutuhan yang diperlukan, apabila ada kekurangan seperti alat pelindung diri (APD), masker dan lainnya. Pihaknya menegaskan tidak tinggal diam dengan kondisi yang ada, bahkan pagi tadi seluruh jajaran Pemprov Jateng menggelar rapat untuk mencarikan solusi atas persoalan ini. “Nanti kami akan ikhtiar mencarikan dengan cara berkomunikasi ke pusat atau mencari pabrikannya. Saya minta seluruh rumah sakit di Jateng disiplin komunikasi, jangan teriak-teriak kurang dan membuat masyarakat khawatir,” ujarnya. (jwn5/ant)

Jateng Inovasi Produksi Sendiri APD Untuk Tenaga Medis

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil melakukan inovasi dengan memproduksi sendiri alat pelindung diri (APD) yang saat ini banyak dibutuhkan para tenaga medis di rumah sakit dalam menangani pasien yang terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19). “RSUD dr. Moewardi berhasil membuat inovasi dan kreatifitas dengan membuat APD sendiri yang hasilnya sama dengan yang dijual pabrikan dan harganya jauh lebih murah,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memperlihatkan APD berupa pakaian pelindung di kantor Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, Senin. Ganjar menjelaskan bahwa inovasi pembuatan APD untuk tenaga medis itu dilatarbelakangi minimnya persediaan di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien COVID-19. APD pakaian pelindung yang diproduksi RSUD dr. Moewardi sebanyak 200-250 item per hari itu berbahan standar pabrikan yakni Polypropylene Spunbond. “APD ini sulit dicari, bahkan di beberapa daerah ada yang teriak-teriak kekurangan APD sampai pakai mantel (jas hujan, red), kami kemudian berinovasi mencari bahan seperti yang dibuat pabrikan dan hasilnya seperti ini,” ujarnya. Menurut Ganjar, sudah saatnya pemerintah daerah berusaha berinovasi dan berkreasi dalam rangka menangani penyebaran COVID-19 dan tidak hanya berpangku tangan mengandalkan pemerintah pusat. “Kalau bisa pemerintah daerah membantu pusat, jangan hanya membebani pusat. Harus kreatif dan inovatif untuk memecahkan masalah sendiri, yakinlah dengan doa, ketekunan dan kemauan, semua pasti ada jalan,” katanya. Selanjutnya, Ganjar menginstruksikan jajaranya untuk mencari terobosan baru dalam rangka pemenuhan masker. Terkait persoalan ketersediaan “hand sanitizer”, beberapa perusahaan dan pelajar sudah menemukan cara membuatnya sehingga kebutuhan di masyarakat dapat dipenuhi. “Silakan rumah sakut di seluruh Jateng koordinasi dengan Dinkes apabila kekurangan APD. Kalau ada yang ingin belajar membuatnya sendiri juga boleh, datang langsung ke Moewardi,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr. Moewardi Bambang S.W mengatakan ide pembuatan APD tersebut berawal dari kesulitan pihamnya mencari APD di pabrikan. Pihaknya kemudian juga mencari bahan apa yang digunakan pabrikan untuk membuat APD itu. “Ternyata bahannya ada, kemudian kami beli dan kami jahit sendiri, hasilnya ternyata bagus dan sesuai standar. Kalau rumah sakit lain membutuhkan, kami juga siap membantu. Kalau ada yang mau belajar membuatnya, kami juga siap mengajari,” ujarnya. Meski dibuat sendiri, namun standar dan prosedur keamanan tetap diterapkan karena sebelum dibuat, para penjahit juga sudah dipastikan dalam kondisi sehat, bersih, dan melakukan cuci tangan. (jwn5/ant)

KPU Surakarta Resmi Tunda Tahapan Pilkada 2020

SOLO, Jowonews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menetapkan keputusan penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020 dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). “Penetapan keputusan penundaan tahapan pilkada itu, berlaku mulai Minggu (22/3) hingga batas waktu yang belum ditentukan, sambil menunggu arahan KPU baik provinsi maupun pusat,” kata Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti, di Solo, Senin. Nurul Sutarti mengatakan penetapan tersebut sesuai Keputusan KPU Kota Surakarta Nomor: 43/PP.01.2-Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020. Menurut Nurul Sutarti hal tersebut juga sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan keputusan KPU Kota Surakarta Nomor: 17/PP.01.2- Kpt/3372/KPU-Kot/III/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan KPU Kota Surakarta Nomor: 43/PP.01.2 -Kpt/3372/KPU-Kot/IX/2019 tentang Pedoman Teknis Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020. Selain itu, kata Nurul, juga memperhatikan Surat Edaran KPU Nomor 8/2020 tentang Pelaksanaan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor: 179/PL.02-Kpt/01/KPU/III/2020 tentang Penundaan Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19. Nurul mengatakan menetapkan penundaan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020 dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona yang terdiri dari pelantikan panitia pemungutan suara (PPS) dan masa kerja PPS, serta verifikasi syarat dukungan calon perseorangan. Verifikasi syarat dukungan calon perseorangan tersebut, antara lain penyampaian dukungan bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta dari KPU Kota Surakarta kepada PPS. Selain itu, lanjut dia, juga verifikasi faktual di tingkat kelurahan, selama 14 hari sejak dokumen syarat dukungan bakal pasangan calon diterima oleh PPS, rekapitulasi dukungan di tingkat kecamatan, rekapitulasi dukungan di tingkat Kota Surakarta. “Pemberitahuan hasil rekapitulasi dukungan bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Surakarta, penyerahan syarat dukungan perbaikan kepada KPU, pengecekan jumlah dukungan dan sebaran hasil perbaikan,” katanya. KPU Kota Surakarta sebelumnya juga menunda agenda pelantikan anggota terpilih panitia pemungutan suara (PPS) persiapan Pilkada 2020 yang seharusnya digelar pada Minggu (22/3), tetapi kemudian ditetapkan setelah status KLB COVID-19 selesai. Menurut Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti keputusan tersebut ditetapkan setelah melakukan konsultasi dengan KPU Provinsi Jateng, dan berdialog dengan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. “Anggota terpilih PPS untuk Pilkada Surakarta sebanyak 162 orang yang seharusnya dilantik pada Minggu (22/3), karena Solo statusnya KLB COVID-19, maka terpaksa harus ditunda hingga 14 hari ke depan,” katanya pula. (jwn5/ant)

Rupiah Kembali Tertekan Tembus Rp16.550 Per Dollar AS

JAKARTA, Jowonews.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada awal pekan kembali tertekan menembus level Rp16.500 per dolar AS. Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 590 poin atau 3,7 persen menjadi Rp16.550 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.960 per dolar AS. “Rupiah kemungkinan bisa tertekan lagi hari ini mengikuti sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini seperti indeks saham futures AS, indeks saham Australia, Nikkei  (Jepang) dan Kospi (Korea Selatan) yang bergerak negatif serta sebagian mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin (23/3/2020). Menurut Ariston, kekhawatiran terhadap peningkatan penyebaran wabah COVID-19 ditambah dengan stimulus pemerintah AS senilai 1,3-2 triliun dolar AS yang belum mencapai kata sepakat dengan senat AS, menjadi penyebab sentimen negatif tersebut. WHO sendiri masih terus melaporkan peningkatan kasus penularan wabah COVID-19 di dunia dengan lebih dari 294 ribu positif. Sementara itu, pasar masih menunggu kabar kesepakatan stimulus pemerintah AS malam ini. Bila sepakat, lanjut Ariston, bisa membantu memberikan sentimen positif ke pasar keuangan karena stimulus yang besar. “Pergerakan USD-IDR hari ini masih berpotensi untuk naik mendekati level tertinggi Juni 1998 di Rp16.850 dengan potensi support di kisaran Rp15.900,” ujar Ariston. (JWN3/Ant)