Jowonews

Pemkab Kudus Siapkan Insentif Tim Medis Sebesar Rp10 Miliar

KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal menyiapkan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk memberikan insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien yang terpapar penyakit virus corona (COVID-19). “Sesuai surat dari Kementerian Keuangan, pemberian insentif dan santunan kematian bagi tenaga medis diutamakan bersumber dari realokasi anggaran tahun 2020 dengan mengacu pada ketentuan dari pemerintah,” kata Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Eko Djumartono di Kudus, Kamis. Ia mengungkapkan berdasarkan surat dari Kementerian Keuangan beban anggaran untuk kegiatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dialokasikan melalui pengalihan penggunaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan atau APBD. Dari dana BOK tersebut, kata dia, nilainya berkisar Rp10 miliar dan dinilai cukup untuk memberikan insentif bagi tenaga medis di Kudus. Kalaupun masih kurang, katanya, akan dicarikan lewat APBD dengan melakukan realokasi dari kegiatan yang dinilai tidak mendesak dilakukan tahun ini. Nilai insentif yang diberikan sesuai surat dari Kementerian Keuangan untuk dokter spesialis sebesar Rp15 juta per bulan, sedangkan dokter umum dan dokter gigi sebesar 10 juta, bidan dan perawat sebesar Rp7,5 juta dan tenaga medis lainnya Rp5 juta. Sementara itu nilai santunan bagi tenaga medis yang meninggal sebesar Rp300 juta. Ia mengungkapkan santunan tersebut merupakan batas tertinggi yang tidak dapat dilampaui. Dalam pelaksanaannya, agar memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara, yakni akuntabilitas, efektif, efisien dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. Pemberian insentif tersebut, berlaku mulai Maret 2020 sampai dengan Mei 2020 dan dapat diperpanjang jika terdapat arahan dari Pemerintah Pusat. Terkait dengan jumlah tenaga medis, katanya, yang bertugas melakukan pendataan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. “Akan ada validasi jumlah tenaga medis yang diusulkan untuk mendapatkan insentif tersebut,” ujarnya. (jwn5/ant)

Bupati Banyumas Banjir Dukungan Masyarakat Setelah Ikut Menguburkan Jenazah COVID-19

PURWOKERTO, Jowonews.com – Bupati Banyumas Achmad Husein mendapat dukungan dari masyarakat dan berbagai institusi atas penanganan wabah COVID-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terutama yang berkaitan dengan keputusannya untuk ikut menguburkan jenazah pasien positif virus corona tersebut. Dukungan tersebut diberikan oleh masyarakat dengan mengirimkan karangan bunga untuk Bupati Banyumas ke Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis. Karangan bunga yang dikirim masyarakat sejak Rabu (1/4) sore hingga Kamis (2/4) siang tercatat sudah mencapai 12 buah. Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Banyumas Deskart S. Jatmiko mengatakan karangan bunga yang pertama kali datang dikirim oleh salah satu grup Facebook, yakni Info Purwokerto. Karangan bunga tersebut bertuliskan ‘Teruntuk Bupatiku Bpk Ir Achmad Husein, Terima Kasih dan Semangat Selalu, Wabah Ini akan Segera Berakhir’. Karangan bunga lainnya juga berisi dukungan, ucapan terima kasih, dan dorongan semangat untuk Bupati Banyuams atas kegigihannya dalam penanggulangan COVID-19. Menurut dia, sebagian besar karangan bunga itu bertuliskan motivasi untuk Bupati Achmad Husein, misalnya “Untuk Bupatiku Bpk Ir Achmad Husein, Kami Bersamamu dan akan Terus Mendukungmu”. Saat dikonfirmasi, Admin Info Purwokerto Irfan Bahtiar mengatakan pihaknya bersama tim Info Purwokerto sengaja memberi dukungan kepada Bupati, karena masih banyak masyarakat Banyumas mendukung kebijakan pemerintah. “Kami mendukung, bukan menghambat,” katanya. Pemilik perusahaan bus pariwisata Yudistira Trans, Andri Latif Nurrosid mengaku sengaja mengirimkan karangan bunga untuk Bupati Banyumas atas kegigihannya dalam penanggulangan wabah COVID-19. “Ini bentuk terima kasih kami kepada Bapak Bupati yang setia mengayomi masyarakatnya, terutama dalam penanggulangan wabah COVID-19 di Kabupaten Banyumas,” katanya. Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat, organisasi, dan institusi yang telah memberikan dukungan dengan cara mengirimkan karangan bunga. “Saya sempat tertegun, tapi ini yang menambah semangat saya,” katanya.  (jwn5/ant)

Ganjar Borong 10 Ribu APD Murah dari Perusahaan Garmen di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memborong 10.000 produk alat pelindung diri (APD) kesehatan dari sebuah perusahaan garmen di Kawasan Industri Candi Kota Semarang, Jumat. Ganjar sengaja berkunjung ke PT Arindo Garmentama untuk melihat proses produksi secara langsung setelah mendapat kabar bahwa perusahaan garmen itu membuat APD dari bahan sisa. Meski kain sisa, namun produk yang dihasilkan tetap mengutamakan standar yang telah ditetapkan pemerintah. “Ada pabrik garmen menarik di Ngaliyan karena mereka menggunakan kain sisa dijahit menjadi masker dan APD. Tadi mereka mengatakan siap memproduksi 10.000 APD dan mau dijual murah. Langsung saya borong semuanya,” katanya. APD dan masker itu, lanjut Ganjar, akan dibagikan kepada pegawai puskesmas atau layanan kesehatan lainnya yang berada di garda terdepan dalam penanganan wabah COVID-19. “Karena mereka tidak pernah tahu, bahwa pasien yang datang berobat itu sakit atau tidak sehingga mereka membutuhkan bantuan agar tetap terlindungi,” ujarnya. Usai melihat proses produksi APD itu, Ganjar kemudian menerima bantuan 200 APD dari perusahaan garmen Dunia Tex yang diterima di Gedung Bappeda Jateng sebelum memimpin rapat soal penanggulangan COVID-19. “Saya senang sekali karena ‘grengseng’ gotong royong sekarang mulai berjalan. Semangat kebersamaan mulai nampak dan menimbulkan kesadaran. Tidak hanya pemerintah, masyarakat, tokoh agama, ulama, perusahaan dan lainnya sekarang peduli,” katanya. (jwn5/ant)