Jowonews

BPJS Kesehatan Purwokerto Berikan Layanan Tanpa Kontak Fisik

PURWOKERTO, Jowonews.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto, Jawa Tengah menerapkan layanan tanpa kontak fisik (physical distancing) sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. “Kami turut menerapkan ‘physical distancing’ minimal satu meter bagi para peserta, baik ketika sedang duduk menunggu panggilan antrean ataupun ketika pelayanan di ‘service officer’,” kata  Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto Sofyeni dalam keterangan yang disampaikan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu. Dalam hal ini, kata dia, BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 terhadap peserta maupun pegawai di lingkungan institusi tersebut. Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mencegah penyebaran COVID-19 seperti tempat cuci tangan dan sabun di area pintu masuk kantor dan penyanitasi tangan (hand sanitizer) di beberapa titik ruang pelayanan. “Kami juga melakukan pengukuran suhu tubuh peserta sebelum memasuki ruang pelayanan. Petugas yang memberikan layanan pun diwajibkan menggunakan masker dan dalam kondisi sehat,” katanya. Bahkan, pihaknya bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyumas secara rutin menyemprotkan cairan disinfektan hingga tiga kali dalam sehari di lingkungan kantor dan ruang pelayanan sebagai upaya untuk menambah rasa aman bagi peserta BPJS Kesehatan. Terkait dengan layanan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto, Sofyeni mengatakan pelayanan administrasi di Kantor Cabang BPJS Kesehatan maupun di Kantor Kabupaten/Kota tetap berjalan. Menurut dia, pelayanan administrasi yang masih dapat dilakukan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan dan Kantor Kabupaten/Kota bersifat terbatas pada layanan yang membutuhkan penyelesaian segera. “Misalnya, layanan kepada peserta dalam kondisi perawatan di rumah sakit yang harus melakukan perubahan data atau pendaftaran bayi baru lahir,” kata Sofyeni. Sementara itu, Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto Anif Saofika Pratama mengatakan waktu layanan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto tetap seperti biasa, yakni setiap hari Senin-Jumat, pukul 08.00-15.00 WIB. Akan tetapi sejak terjadinya pandemi COVID-19, kata dia, jumlah peserta yang datang ke BPJS Kesehatan Kantor Cabang Purwokerto dari rata-rata 200-300 orang per hari menjadi 40-60 orang per hari. Menurut dia, penurunan tersebut disebabkan pelayanan yang diberikan bersifat terbatas pada layanan yang membutuhkan penyelesaian segera. “Kami mendorong peserta untuk menggunakan aplikasi Mobile JKN atau telepon melalui Care Center 1500400 yang bisa diakses dari rumah agar peserta merasa nyaman,” demikian Anif Saofika Pratama. (jwn5/ant)

Korlantas Polri Tegaskan Tidak Ada Larangan Ojek Online Angkut Penumpang

JAKARTA, Jowonews.com – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menegaskan tidak ada larangan bagi ojek online (ojol) untuk membawa penumpang. “Dari Korlantas tidak ada. Kalau dalam kota, tetap boleh boncengan. Termasuk ojol juga masih bisa angkut penumpang,” kata Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Benyamin, saat dihubungi, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, larangan berboncengan diberlakukan khusus bagi pemudik menggunakan sepeda motor. Begitu juga dengan mobil sedan hanya ditumpangi untuk dua orang, yakni satu sopir dan satu orang di belakang sebagai penumpang, Begitu pula mobil jenis minibus ditumpangi tiga orang. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga jarak demi mencegah dan meminimalisir penyebaran COVID-19. Wacana pembatasan jumlah penumpang dalam kendaraan saat mudik ini masih menunggu keputusan Pemerintah. “Wacananya seperti itu, keputusannya belum. Ini sebagai wujud physical distancing,” katanya pula. Pernyataan ini sekaligus meluruskan informasi sebelumnya yang sempat beredar, terutama tentang adanya anggapan bahwa ojol dilarang “narik” penumpang. Ojol, baik Gojek maupun Grab dan lainnya tetap diizinkan beroperasi normal seperti biasa dalam penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti di Jakarta. Sejak diumumkannya ada penularan COVID-19 di Indonesia pada awal Maret 2020, kasus COVID-19 terus bertambah di Tanah Air. Hingga Selasa, 7 April 2020, ada 2.738 pasien positif COVID-19. Sebanyak 221 pasien meninggal dunia dan 204 pasien dinyatakan sembuh. Pemerintah pun terus menggaungkan physical distancing dan work from home sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus mematikan yang belum ditemukan antivirusnya itu. (jwn5/ant)

Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

JJAKARTA, Jowonews.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memastikan harga bahan pokok di Indonesia relatif stabil menjelang Ramadhan dan Lebaran 2020.. “Harga bahan pokok di Pasar Kaliwungu masih terkendali dan pasokan aman serta tidak ada kekhawatiran lonjakan harga. Saya harapkan kondisi ini dapat terus berlanjut, baik di kota Kendal, maupun di kota lain di seluruh Indonesia,” kata Mendag lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu. Mendag melakukan kunjungan kerja ke Kendal, Jawa Tengah. Mendag menjelaskan, dari hasil pemantauan di pasar rakyat, secara umum pasokan dan harga bahan pokok relatif stabil mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, dan bawang putih. Mendag juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bahan pokok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di Indonesia. Hasil pantauan harga di Pasar Kaliwungu diperoleh harga beras medium Rp10.000 per kilogram (kg), beras premium Rp12.000 per kg, telur ayam ras Rp22.000 per kg, cabai merah besar Rp20.000 per kg, dan cabai keriting Rp20.000 per kg. Selain itu, cabai rawit kecil Rp40.000– Rp45.000 per kg, bawang merah Rp40.000–42.000 per kg, bawang putih Rp40.000 per kg, daging ayam Rp30.000 per kg, minyak goreng kemasan premium Rp12.500 per liter, dan daging sapi Rp110.000 per kg. “Harga bahan pokok di sini cukup stabil, masyarakat diharapkan tidak melakukan panic buying karena stok dan kebutuhan tercukupi,” kata  Mendag. Pada kesempatan tersebut, Mendag juga memberikan bantuan kepada para pedagang di pasar Kaliwungu berupa lima kotak masker, lima kotak sarung tangan latex, satu drum cairan isi ulang disinfektan, dua set alat cuci tangan (tangki air, wastafel, dan sabun cuci tangan). Kemudin, satu bilik desinfektan sebagai wujud kepedulian Kementerian Perdagangan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di pasar rakyat. Bantuan tersebut nantinya dapat digunakan para pedagang, pembeli, dan konsumen di pasar agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya selama di tengah wabah COVID-19 seperti saat ini. “Kami juga akan terus berusaha menciptakan iklim usaha yang kondusif serta menjamin tersedianya bapok yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan begitu diharapkan terciptanya rasa kepercayaan bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat,” kata Mendag. Pada kunjungan kerja kali ini, Mendag melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Kaliwungu didampingi Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal dan para pejabat Kemendag. (jwn5/ant)

Pemerintah Beli 20 Alat PCR Untuk Tes Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah telah membeli 20 alat pemeriksaan reaksi rantai polimerase (Polymerase Chain Reaction/PCR) yang terdiri atas dua RNA Extractor Automatic dan 18 Detector PCR untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan COVID-19, kata Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Mahendra Sinulingga. “Sekitar tiga minggu lalu, kita sudah berhasil membeli alat dari Swiss Roche sudah datang ke Indonesia. Detailnya adalah ada dua buah Manufacture RNA ini adalah automatic RNA untuk extractor, biasanya di Indonesia ada yang manual dan matic juga,” katanya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu. Arya mengatakan kedua alat itu memiliki kemampuan berbeda. Menurut dia, RNA Extractor bisa digunakan untuk 1.000 tes RNA per hari sedangkan Detector PCR bisa digunakan untuk 500 pemeriksaan per hari. Setelah semua peralatan itu dipasang, ia mengatakan, dalam satu hari akan bisa dilakukan 9.000 hingga 10.000 pemeriksaan spesimen pasien COVID-19. “Sehingga ini bisa mengejar orang yang bisa dites, dengan alat PCR kepastian bahwa orang itu terkena corona atau tidak,” katanya. “Ini langkah cepat supaya bisa mengantisipasi kondisi corona yang ada di Indonesia. Semua negara berebutan karena hampir seluruh dunia terkena corona,” kata dia. Hingga 7 April 2020, jumlah orang yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia sebanyak 2.738 orang, 221 orang di antaranya meninggal dunia dan 204 pasien dinyatakan sembuh. (jwn5/ant)

WhatsApp Akan Batasi Fitur Forward ke Satu Orang Saja

JAKARTA, Jowonews.com – WhatsApp akan membatasi fitur meneruskan pesan, atau forward, demi membatasi penyebaran hoaks saat pandemi virus corona. “Sebagai layanan perpesanan pribadi, selama bertahun-tahun kami telah melakukan beberapa upaya untuk membantu menjaga percakapan yang bersifat pribadi bagi pengguna,” kata WhatsApp dalam keterangan pers, dikutip Rabu. WhatsApp akan membatasi fitur meneruskan pesan, pengguna hanya bisa meneruskan pesan tersebut ke satu obrolan (chat) dalam satu waktu. Hasil percobaan pagi ini, pesan di WhatsApp masih bisa diteruskan ke beberapa obrolan dalam satu kali mengirim. Pesan yang diteruskan, atau di-forward, ditandai dengan ikon tanda panah ganda, double arrows. Fitur ini diperkenalkan tahun lalu, untuk menandai bahwa pesan tersebut bukan berasal dari si pengirim. Menurut WhatsApp, pembatasan meneruskan pesan bisa mengurangi tingkat viral hingga 25 persen. “Kami percaya sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat yang tepat untuk menjalin percakapan personal,” kata WhatsApp. WhatsApp tidak berpendapat pesan yang viral selalu berarti buruk, namun, mereka menilai terlalu banyak pesan yang viral berpotensi mengandung misinformasi. WhatsApp sejak Maret lalu bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meluncurkan chatbot Covid19.go.id untuk mengurangi informasi tidak benar seputar virus corona di Indonesia. Layanan chatbot ini memberikan informasi dari sumber resmi terkait COVID-19 serta tips untuk melindungi diri dari virus corona. WhatsApp juga membuat layanan serupa untuk WHO agar pengguna mereka di seluruh dunia bisa mendapatkan informasi mengenai COVID-19 dari sumber yang resmi. Selain Indonesia, platform milik Facebook Inc ini juga bekerja sama dengan lebih dari 20 kementerian kesehatan di seluruh dunia. (jwn5/ant)

Petani Temanggung Diimbau Perbanyak Tanaman Pangan

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diimbau memperbanyak tanaman pangan sebagai cadangan pangan di tengah wabah Virus Corona baru atau COVID-19.  Bupati Temanggung M Al Khadziq di Temanggung, Rabu, mengatakan di tengah wabah COVID-19 ini kemungkinan bisa terjadi krisis ekonomi berkepanjangan yang dikhawatirkan berakibat pada krisis cadangan pangan. “Oleh karena itu Temanggung sebagai daerah agraris, saya mohon petani untuk memperbanyak tanaman pangan,” katanya. Ia menuturkan di sela-sela tanaman tembakau dan tanaman kopi sebagai tanaman utama bisa diselingi tanaman pangan seperti jagung, ketela, singkong, ubi, dan lainnya sehingga walaupun krisis akibat COVID-19 jangan sampai masyarakat Temanggung nanti kekurangan bahan pangan. “Krisis Corona ini bisa berlangsung panjang, membuat ekonomi nasional sulit, membuat cadangan pangan sulit, sehingga jika petani kita menanam tanaman pangan, maka kita tetap akan mempunyai cadangan pangan meskipun kondisi krisis semakin sulit,” katanya. Ia menuturkan perlu analisis soal prediksi pertanian ke depan, sekarang masa awal menjelang tanam tembakau, sebaiknya Dinas Pertanian mulai mengkampanyekan kepada masyarakat demi keamanan pangan ke depan. “Akibat wabah COVID-19 alangkah baiknya petani selain menanam tembakau sebagai tanaman andalan, juga diselingi dengan tanaman pangan,” katanya. Khadziq menyampaikan kalau hal ini sampai tidak diantisipasi, nanti semuanya mengandalkan pangan dari pasar. Kalau masyarakat tidak mempunyai cadangan pangan sendiri, kata dia, sedangkan krisis semakin parah maka nanti dikhawatirkan akan kekurangan pangan. “Oleh karena itu Dinas Pertanian menyarankan pada masyarakat selain tetap bertani tembakau, tanaman pangan harus disisipkan di tengah-tengah lahan mereka, sehingga cadangan pangan di kita tetap aman,” katanya. (jwn5/ant)

Pasien Positif Corona di Kudus Bertambah Dua Orang

KUDUS, Jowonews.com – Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang hasil tes swab tenggorokan dinyatakan positif terpapar virus corona (COVID-19) bertambah dua orang dari sebelumnya dua orang. “Dua orang positif corona yang terbaru, satu di antaranya merupakan PDP yang meninggal dunia pada akhir pekan kemarin dan satunya lagi merupakan PDP yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kudus,” kata juru bicara pencegahan dan pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi di Kudus, Selasa. Sementara PDP meninggal yang merupakan warga Kecamatan Bae, Kudus, kata dia, sebelumnya dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus, namun hasil swab-nya baru keluar setelah yang bersangkutan meninggal dunia. Riwayat perjalanannya, pernah ke Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara karena kegiatan usahanya di wilayah sekitar Kabupaten Kudus. Untuk pasien positif corona yang dirawat di RSUD Loekmono Hadi Kudus, kata dia, merupakan ibu rumah tangga dengan KTP Kecamatan Kota, namun akhir-akhir ini tinggal di Kecamatan Jekulo. Pemerintah Kabupaten Kudus sudah melakukan penelusuran terhadap orang yang pernah kontak dengan almarhum, hasilnya terdapat tiga orang yang menjalani perawatan di rumah dengan pengawasan ketat. Sementara pelacakan PDP positif asal Kecamatan Kota, kata dia, akan segera dilakukan, baik di rumah asalnya di Kecamatan Kota maupun di Kecamatan Jekulo. Hingga kini, total warga positif corona ada empat orang, tiga orang di antaranya dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia. Total PDP hingga Selasa (7/4) sebanyak 34 orang, sebanyak 22 orang di antaranya dari Kudus dan 12 orang dari luar Kudus, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 183 orang.  (jwn5/ant)

Pemkab Batang Antisipasi Kedatangan 9 Ribu Pemudik

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus melakukan langkah antisipasi atas kedatangan sekitar 9 ribu pemudik dari zona merah dengan minta setiap desa mendirikan tempat isolasi mandiri untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona (COVID-19). “Saya minta semua desa di Batang meniru Desa Pacet yang mendirikan isolasi mandiri dengan menyiapkan tempatnya. Jika urusan makan, pemkab siap membantu,” kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa. Menurut dia, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona. “Oleh karena, kami minta pada pemudik yang pulang kampung karena adanya kepentingan yang mendesak harus melapor pada perangkat desa atau ketua rukun tetangga agar kondisi kesehatan mereka bisa terpantau,” katanya. Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Abdul Waras mengatakan bahwa setelah dilakukan operasi malam, tingkat kesadaran masyarakat dalam pencegahan pandemik COVID-19 sudah meningkat. Sebagian besar, kata dia, masyarakat, terutama orang tua sudah banyak mengurangi aktivitas keluar rumah dan melakukan perilaku pola hidup sehat. “Namun, bagi mereka yang berusia remaja masih perlu edukasi tentang penyebaran virus Corona karena masih dijumpai berkerumunan untuk hal yang tidak penting,” ujarnya. Kapolres minta adanya peran orang tua memberikan pengertian pada anaknya karena orang sehat pun rentan sebagai pembawa virus atau yang disebut orang tanpa gejala (OTG). “Sesuai Instruksi Kapolri secara bertahap, kita akan melakukan tindakan tegas kalau masyarakat masih membandel melakukan kerumunan karena keselamatan masyarakat lebih kita utamakan,” ucapnya menegaskan. (jwn5/ant)