Jowonews

Antisipasi COVID-19, Sejumlah Ruas Jalan Protokol di Pekalongan Ditutup

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menutup sejumlah ruas jalan protokol sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 karena tempat itu berpotensi terjadi kerumunan massa. Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa penutupan sejumlah ruas jalan ini sudah tertuang pada Keputusan Wali Kota Pekalongan Nomor 443/621 Tahun 2020 tentang Rekayasa Lalu Lintas Pada Sebagian Ruas Jalan Kota. “Saya telah menugasi Dinas Perhubungan dan Kepala Satpol Pamong Praja bekerja sama dengan instansi terkait melaksanakan pemberlakuan rekayasa lalu lintas,” katanya. Sejumlah jalan yang ditutup tersebut, antara lain sebagian akses masuk ke kawasan Alun-Alun Pekalongan yang penutupannya mulai 21.00 sampai 04.00 WIB. Berikutnya, sebagian akses masuk ke kawasan Jalan Mataram yang ditutup selama 24 jam, meliputi Jalan Kurinci, Jalan Mataram selatan, Jalan Majapahit, hingga Jalan Singosari. Adapun sejumlah ruas jalan yang tutup mulai 17.00 sampai 06.00 WIB meliputi Jalan Majapahit timur seluruhnya dan Jalan Majapahit barat sisi utara. Sejumlah ruas jalan tersebut akan dibuka lagi setelah adanya pernyataan pemerintah tentang berakhirnya wabah COVID-19. “Kita jangan sampai menganggap enteng terhadap penyebaran virus corona. Adapun cara untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan membatasi kerumunan massa,” katanya. Selain menerbitkan keputusan penutupan ruas jalan, pemkot juga mengeluarkan keputuan tentang ketentuan pekasanaan ibadah pada bulan puasa 1441 Hijriah selama pandemi COVID-19. “Kami menyarankan pada warga selama bulan puasa agar lebih banyak berada di rumah melakukan tadarus, tarawih, buka sahur, dan sahur bersama seluruh keluarga,” katanya. (jwn5/ant)

Semarang Terbitkan Aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Ini Bedanya dengan PSBB

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerbitkan Peraturan Wali Kota tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang tidak seketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “PKM berbeda dengan PSBB. PKM masih memberi ruang bagi masyarakat untuk berkegiatan namun dengan kontrol yang ketat,” kata Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu di Semarang, Sabtu. Peraturan Wali Kota Nomor 28 tahun 2020 yang akan mulai berlaku Senin (27/4) tersebut juga disertai sanksi mulai dari terguran hingga pembubaran tempat usaha. Dalam penerapannya, kata dia, Pemkot Semarang juga melibatkan TNI dan Polri. Adapun beberapa yang di atur dalam pedoman pembatasan kegiatan masyarakat tersebut, antara lain pembatasan kegiatan di luar rumah, mulai dari sekolah, tempat kerja, tempat ibadah, hingga kegiatan sosial budaya. Pemkot Semarang masih memberi keleluasaan kepada PKL maupun sektor informal lainnya. Namun, dibatasi jam operasional mulai pukul 14.00 hingga 20.00 WIB. Bahkan, pemkot juga masih membolehkan pasar tradisional, toko modern, restoran, dan kafe beroperasi namun dengan pembatasan dan penerapan prosedur operasional yang ketat. Peraturan wali kota tersebut mengatur pula moda transportasi umum dengan mengacu pada protokol kesehatan, seperti okupansi penumpang maksimal 50 persen hingga pambatasan jam operasional. “Intinya boleh berkegiatan tetapi harus dengan SOP yang kami kontrol,” katanya. (jwn5/ant)

Harga Gula Pasir Melambung, Pemprov Jateng Gandeng IGN Gelar Operasi Pasar

SOLO, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan  menggandeng PT Industri Gula Nusantara (IGN), menggelar operasi pasar gula pasir menyusul tingginya harga komoditas tersebut di beberapa daerah. “Kegiatan ini merupakan inisiatif pemerintah dengan swasta karena sekarang harga gula sudah di atas HET yang seharusnya Rp12.500/kg. Bahkan, di Semarang harganya sampai Rp20.000/kg,” kata Kepala Seksi Pengembangan Pasar dan Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) Disperindag Provinsi Jawa Tengah Ido Ibrahim di sela operasi pasar di Pasar Gede Solo, Jateng, Sabtu. Ia mengatakan OP dilakukan seiring dengan masuknya keran impor raw sugar dari Thailand dan India ke Jawa Tengah sejak satu bulan yang lalu. “Dan saat ini diproses oleh PT IGN. Dengan produksi yang sudah cukup banyak, harapannya jelang Lebaran, (OP) di 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah,” katanya. Terkait dengan kenaikan harga gula pasir tersebut, dikatakannya, disebabkan oleh pasokan raw sugar yang sempat terhenti dan baru masuk ke Jawa Tengah sejak satu bulan lalu. “OP di Solo ini yang pertama, besok kemungkinan di Semarang karena harga di sana juga tinggi,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional IGN Teuku Banta mengatakan kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Satgas Pangan Polda Jateng, Disperindag Jateng, dan PT IGN. “Arahan dari Dinas Perdagangan untuk (OP) di Solo dulu, baru kemudian kota lain. Sekarang yang dibawa ada tiga ton, tidak menutup kemungkinan minggu depan di tempat lain di Kota Solo,” katanya. Ia mengatakan pada OP gula pasir dalam bentuk kristal putih tersebut dijual dengan harga Rp12.500/kg. “Tujuannya adalah membantu masyarakat. Kami juga membawa gula pasir dalam bentuk kiloan dan membatasi satu orang maksimal bisa beli dua kg. Jadi, benar-benar untuk masyarakat,” katanya. Ia mengatakan untuk keperluan OP tersebut IGN telah mempersiapkan stok sekitar 400 ton gula pasir. (jwn5/ant)

Layanan Penumpang Disetop, KAI Purwokerto Hanya Layani Angkutan Barang

PURWOKERTO, Jowonews.com – Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto mengatakan untuk sementara Kereta Api (KA) hanya melayani perjalanan angkutan barang. “Ini karena seluruh perjalanan KA angkutan penumpang yang setiap harinya mencapai 91 perjalanan dibatalkan atau dihentikan sementara mulai tanggal 25 April 2020,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu. Menurut dia, pembatalan seluruh perjalanan KA tersebut seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. Dalam hal ini, kata dia, Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 yang ditetapkan pada 23 April 2020 itu merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah untuk melarang mudik pada tahun ini dalam rangka mencegah penyebaran Virus Corona baru atau COVID-19. “Oleh karena itu PT KAI Daop 5 Purwokerto untuk sementara hanya melayani perjalanan KA angkutan barang. Setiap harinya ada 24 perjalanan KA angkutan barang yang beroperasi di Daop 5 Purwokerto,” katanya. Lebih lanjut Supriyanto mengatakan 24 perjalanan KA angkutan barang tersebut terdiri atas KA angkutan BBM Pertamina khusus avtur relasi Cilacap-Rewulu pergi pulang (PP), tiga KA angkutan BBM Pertamina relasi Maos-Tegal PP, KA angkutan semen relasi Karangtalun-Solo PP. KA angkutan semen relasi Karangtalun-Lempuyangan PP, KA angkutan semen relasi Karangtalun-Brumbung PP, KA angkutan semen relasi Karangtalun-Cirebon PP, dua KA angkutan semen relasi Arjowinangun-Purwokerto PP, KA Parcel Tengah relasi Malang-Jakarta Kota PP, dan KA Parcel Selatan relasi Gambir-Surabaya Gubeng PP. “Sementara untuk KA Motis ( KA angkutan sepeda motor gratis) yang sedianya akan dioperasikan untuk mendukung arus mudik Lebaran 2020 telah dibatalkan perjalanannya oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub,” katanya. (jwn5/ant)

Pengamat: Pertimbangkan Lagi Pilkada di Desember 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengatakan kesepakatan antara penyelenggara pemilu, pemerintah dan DPR untuk menyelenggarakan hari Pemilihan kepala daerah pada Desember 2020 harus dipertimbangkan lagi. “Kita belum tahu seperti apa perkembangan pandemi ini, kapan puncak pandemi dan apakah dalam beberapa bulan ke depan apa benar-benar sudah melewati masa krisis dari COVID-19, atau malah ada gelombang kedua,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin di Jakarta Minggu. Menurut dia, jika hari pemilihan digelar pada Desember 2020 artinya tahapan yang terhenti sudah harus dimulai kembali pada Juni atau menunda selama 3 bulan, sementara saat ini kondisi pandemi masih menunjukkan tren kenaikan kasus positif. Memulai tahapan pada saat masa krisis bahkan ketika belum mencapai fase puncak pandemi COVID-19 menurut dia akan sangat berisiko untuk keselamatan baik penyelenggara, peserta pilkada maupun masyarakat. Hal itu, kata Ujang karena pada beberapa tahapan pilkada akan melibatkan interaksi tatap muka banyak orang, semakin banyak interaksi sosial dalam tahapan pemilu tentunya akan meningkatkan risiko penularan. Kemudian, memulai tahapan tergesa-gesa juga berpotensi akan membuat ketidaksiapan sistem dan metode penyelenggaraan yang tepat untuk dipakai pada masa pandemi. “Penting sekali mengkaji mekanisme, metode dan sistem seperti apa yang tepat kalau menyelenggarakan pemilu ketika pandemi, semuanya tentu harus diselaraskan dengan protokol kesehatan,” katanya. Tidak hanya metode penyelenggaraan pilkada, penyelenggara tentunya juga perlu memikirkan kesiapan anggaran apalagi biaya pilkada diyakini akan membengkak karena harus menyediakan standar keamanan kesehatan dari risiko penularan COVID-19. “Seperti yang kita tahu, pemerintah tentu anggarannya fokus penanganan COVID-19. Oleh karena itu, apakah cukup hanya menunda 3 bulan, menurut saya sebaiknya pilkada pada pertengahan atau akhir 2021 saja, sehingga penyelenggara bisa memikirkan metode terbaik dan pemerintah tidak terbebani anggarannya,” ujar Ujang Komaruddin. (jwn5/ant)

Sudah 61 Pasien COVID-19 di Semarang Dinyatakan Sembuh

SEMARANG, Jowonews.com – Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat 61 pasien positif COVID-19 yang dirawat di berbagai rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu dinyatakan sembuh. “Hari ini ada tambahan 11 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya sudah 61 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang, Sabtu. Menurut dia, 11 pasien yang dinyatakan sembuh tersebut seluruhnya dirawat di RS Dr.Kariadi Semarang. Dengan demikian, kata dia, hingga saat ini masih ada 49 pasien positif corona yang masih menjalani perawatan dan 88 pasien dalam status perbaikan klinis yang masih menunggu hasil tes swab. Adapun jumlah pasien yang meninggal akubat COVID-19 di Semarang tercatat sebanyak 30 orang. Terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan capaian dalam penanganan pasien positif COVID-19 tersebut masih belum menggembirakan. Oleh karena itu, kata dia, untuk mengupayakan pencegahan penyebaran COVID-19, Pemkot Semarang akan melaksanakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. “Mulai Senin (27/4) akan lebih diketatkan lagi. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” katanya. (jwn5/ant)