Jowonews

Din Syamsuddin Sarankan Calon Jamaah Perlu Diyakinkan Soal Penundaan Haji

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyarankan pemerintah meyakinkan para calon jamaah haji terkait keputusan pembatalan keberangkatan jamaah haji tahun 2020 ini. “Jelaskan secara persuasif, yakinkan kepada para calon jamaah karena tentu sebagian dari mereka sangat kecewa,” kata Din melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis. Din Syamsuddin mengatakan dirinya dapat memahami keputusan Menteri Agama yang membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun 1441 H ini. Hal itu dilakukan guna membatasi kemungkinan penyebaran virus SARS-CoV-2 di tengah pandemi COVID-19 yang melanda hampir di seluruh negara. “Karena memang sangat berisiko sehubungan dengan persebaran pandemi COVID-19 yang masih tinggi,” katanya. Selain itu, ia juga menyarankan agar nisbah atau bunga dari setoran calon jamaah yang disimpan di bank konvensional minimal satu tahun ini untuk diberikan kepada pemiliknya. Saran tersebut disampaikan mengingat masa pandemi yang telah melumpuhkan perekonomian sehingga hampir semua orang membutuhkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. “Mereka sangat membutuhkannya, apalagi di tengah pandemi COVID-19,” kata Din Syamsuddin. (jwn5/ant)

Lahan Tembakau di Temanggung Turun 2.000 Hektare, Kok Bisa?

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Luas tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada masa tanam 2020 turun 2.000 hektare dibanding tahun 2019, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung Masrik Amin Zuhdi. Masrik Amin di Temanggung, Kamis, menyebutkan luas tanaman tembakau tahun 2019 mencapai sekitar 18.000 hektare dan tahun ini luas tanaman tembakau hanya sekitar 16.000 hektare. “Penurunan luas tanaman tembakau ini sesuai pesan bupati supaya masyarakat mengantisipasi kemungkinan pasar, kalau ada pengurangan permintaan dari pabrik rokok terkait pandemi COVID-19 sekitar 20 persen, sehingga nanti semua tembakau petani bisa terserap,” katanya. Menurut Masrik Amin, kalau petani itu hanya merajang tembakaunya sendiri kemudian dijual ke gudang perwakilan pabrik rokok yang ada di Temanggung sebetulnya bisa terserap semua. Ia menuturkan dengan luas tanaman tembakau sekarang sekitar 16.000 hektare akan menghasilkan tembakau kering sekitar 9.000-10.000 ton. Sementara PT Gudang Garam dan PT Djarum biasanya setiap tahun membutuhkan sekitar 13.000 ton tembakau kering. “Setiap tahun biasanya PT Gudang Garam bisa menyerap sekitar 8.500 ton dan PT Djarum 4.500 ton, logikanya nanti hasil panen tembakau petani Temanggung terserap semua, termasuk Tembakau Temanggungan  yang dihasilkan petani di sekitar Temanggung seperti dari Magelang, Wonosobo, dan Kendal,” katanya. Ia menyampaikan kalau hanya Tembakau Temanggung dan Temanggungan tersebut sebenarnya bisa terserap semua oleh pabrik rokok, namun terkadang petani perajang tembakau masih mendatangkan tembakau dari luar daerah seperti Garut dan Bojonegoro sehingga produksinya berlebihan. Sebelumnya, Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyampaikan bahwa di tengah pandemi COVID-19 ini kemungkinan penyerapan tembakau dari pabrik rokok akan berkurang sekitar 20 persen. “Terutama dari PT Djarum penyerapan turun sekitar 20 persen, sedangkan dari PT Gudang Garam penurunannya belum pasti,” katanya. (jwn5/ant)

Api Masih Membara di Gudang Ban di Kudus yang Terbakar Sejak Semalam

KUDUS, Jowonews.com – Gudang ban mobil milik toko Istana Ban di Jalan Pantura Kudus-Pati di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga kini belum sepenuhnya padam setelah terbakar pada Rabu (3/6) malam. Berdasarkan pantauan di lapangan, Kamis (4/6), api di gudang berlantai dengan ukuran bangunan 10×15 meter tersebut masih terlihat menyala di depan pintu masuk gudang maupun di lantai atas bangunan. “Meskipun demikian, kobaran apinya tidak besar seperti Rabu (3/6) malam karena sudah diterjunkan 11 armada pemadam kebakaran,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus, Bergas C Penanggungan, di Kudus, Kamis. Sementara upaya pemadaman kembali gudang ban yang terbakar sejak Rabu (3/6) pukul 20.00 WIB itu, kata dia, masih dikoordinasikan dengan kepala Satpol PP Kudus. Saat kondisinya membahayakan, lanjut dia, tentu akan dipadamkan kembali. Ia mengakui tim pemadam kebakaran memang kesulitan memadamkan api di gudang berlantai tersebut, mengingat pintu terkunci sehingga penyemprotan hanya bisa dilakukan dari luar. Terkait kerugian akibat kebakaran itu, berdasarkan data terbaru yang diperoleh tidak hanya Rp1 miliar, melainkan hingga Rp2,5 miliar. “Kami juga mengoreksi keterangan sebelumnya, bahwa ban yang terbakar ternyata tidak hanya ban bekas melainkan ada ban mobil baru yang jumlahnya mencapai 4.500 unit,” ujarnya. Kerugian sebesar Rp2,5 miliar, terdiri dari kerugian atas ban baru yang terbakar serta bangunan. (jwn5/ant)

Kota Tegal Banjir, Air Pasang Rendam 187 Rumah Warga

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan air laut pasang telah merendam 187 rumah warga di Kota Tegal, Jawa Tengah, sejak Rabu (3/6) pukul 16.30 WIB. “Selain pasangnya air laut, banjir rob juga dipengaruhi oleh rendahnya permukaan tanah di area permukiman warga yang terdampak tersebut,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, banjir rob tersebut melanda dua kelurahan, yaitu Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Tegal Sari. Lokasi tepat dari dampak banjir rob tersebut di Kelurahan Muarareja berada di Gang Muarareja RT 4/2, Gang Kemiri 1 RT 4/3 dan Gang Kemiri 3 RT 2/3. Sedangkan banjir rob yang merendam Kelurahan Tegal Sari berada di RT 1, RT 2, RT 6 di RW 10. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kota Tegal Andri Yudi mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada warga yang mengungsi dan masih bertahan di rumah masing-masing, sementara air sudah mulai surut. “Sampai saat ini tidak ada pengungsi. Warga bertahan di rumah masing-masing. Ketinggian air rob masuk ke rumah penduduk sekitar 20-25 sentimeter (cm). Saat ini sudah mulai surut,” kata Andri. Berdasarkan laporan dan hasil asesmen awal dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Tegal, genangan rob tersebut telah terjadi pada Senin (1/6) dengan tinggi muka air 10-25 cm. Genangan rob tersebut menggenangi sepanjang pesisir utara Laut Jawa dengan panjang kurang lebih 700 meter dan mencakup Kecamatan Tegal Timur sampai Tegal Barat. Sementara itu, TRC Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tegal telah melakukan monitoring berkala terhadap air rob tersebut dan melakukan asesmen serta mengambil langkah yang diperlukan guna mengantisipasi banjir rob susulan. (jwn5/ant)