Jowonews

Ahli Waris Korban COVID-19 Terima Santunan BPJamsostek Purwokerto

PURWOKERTO, Jowonews.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Cabang Purwokerto menyerahkan menyerahkan klaim santunan kematian kepada ahli waris tenaga kerja atas nama Oki Dananto Ugo Leksono yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Santunan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Banyumas Achmad Husein kepada istri almarhum Oki Dananto Ugo Leksono, Tri Lia Susanti di halaman Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin. Saat ditemui wartawan usai penyerahan santunan, Bupati mengatakan santunan tersebut hanya diberikan kepada korban COVID-19 yang tercatat sebagai peserta BPJAMSOSTEK. “Ini adalah khusus yang peserta BPJS Ketenagakerjaan. Di Banyumas ada tiga pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia, cuma satu yang peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya. Oleh karena itu, kata dia, dua korban COVID-19 lainnya tidak mendapatkan santunan lantaran bukan peserta BPJAMSOSTEK. Sementara itu, Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Purwokerto Agus Widiyanto mengatakan almarhum Oki Dananto Ugo Leksono merupakan karyawan Adira Finance dan kepesertaannya sebenarnya tercatat di BPJAMSOSTEK Jakarta. “Tetapi mengajukan klaimnya di sini (Purwokerto.) Jumlah santunan yang diserahkan tadi sekitar Rp134 juta,” katanya. Ia mengatakan santuan yang diserahkan kepada ahli waris almarhum Oki berupa Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kematian (JKM) serta Jaminan Pensiun (JP) sekitar Rp633 ribu per bulan. Menurut dia, pihaknya juga menyerahkan beasiswa untuk dua anak almarhum Oki. “Beasiswa sedang diproses, nanti pasti diberikan. Beasiswa ini dari TK sampai mahasiswa (perguruan tinggi), sampai selesai. Kalau ditotal, itu bisa sampai Rp174 juta,” katanya. Ia mengatakan pihaknya sengaja meminta Bupati Banyumas untuk menyerahkan santunan tersebut karena apa yang dialami almarhum Oki sempat viral. Lebih lanjut, Agus mengharapkan seluruh tenaga kerja bisa menjadi peserta BPJAMSOSTEK agar terlindungi dan keluarganya bisa menerima manfaat dari jaminan sosial tersebut sehingga tidak ada orang miskin baru. Selain penyerahan santuan kepada ahli waris almarhum Oki, kata dia, pihaknya juga menyerahkan secara simbolis 6.000 masker, 3.300 vitamin, dan 32 alat pelindung diri (APD) level 3 untuk pekerja. “Kami juga menyerahkan secara simbolis APD level 3 untuk rumah sakit yang menangani pasien COVID-19,” katanya. Berdasarkan data, almarhum Oki Dananto Ugo Leksono merupakan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia pada tanggal 31 Maret 2020. Akan tetapi saat jenazahnya hendak dimakamkan di Desa Kedungwringin, Kecamatan Patikraja, Banyumas, pada Selasa (31/3) sore, terjadi penolakan yang dilakukan oleh warga setempat, sehingga dipindahkan ke Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen pada malam harinya. Namun jenazah yang baru dimakamkam di Desa Tumiyang pada Selasa (31/3) malam, akhirnya dibongkar kembali pada Rabu (1/4), karena ada penolakan dari warga setempat dan desa tetangga, yakni Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok. Pembongkaran makam tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Banyumas Achmad Husein dan selanjutnya dimakamkan ke desa lainnya. Kasus penolakan pemakaman jenazah tersebut selanjutnya ditangani Polresta Banyumas dan memunculkan tujuh orang tersangka. (jwn5/ant)

Harga Meroket, Petani Lereng Sumbing Panen Bawang Merah

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Petani di lereng Gunung Sumbing Desa Legoksari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, panen bawang merah saat harga tinggi. Seorang petani warga Legoksari, Bari di Temanggung, Senin, mengatakan hasil panen bawang merah di lereng Gunung Sumbing wilayah Desa Legoksari mencapai 6-8 ton per hektare. Harga di tingkat petani saat ini mencapai Rp20.000 hingga Rp24.000 per kilogram, sedang di pasar pada kisaran Rp35.000 per kilogram. “Bawang merah merah yang ditanam petani di lereng Sumbing ini jenis karet, bentuknya besar-besar dan harum serta renyah,” katanya. Ia mengatakan bawang merah ditanam di lereng Sumbing bagian bawah sedangkan bawang putih di lereng atas. Ia menyebutkan lahan di Desa Legoksari yang ditanami bawang merah sekitar 40-50 hektare. “Kami yang menanam bawang merah sangat diuntungkan karena saat panen harganya tinggi. Namun, petani yang menanam bawang putih saat ini harganya tengah anjlok,” katanya. Sekdes Legoksari Robin Ekajaya menyampaikan saat panen bawang merah di Legoksari tahun ini petani sangat diuntungkan, harganya mahal, dua kali lipat dari harga biasanya. “Hasil panen bawang putih luar biasa mencapai 8 ton per hektare sehingga petani di tengah pandemi COVID-19 seperti ini masih bisa dapat penghasilan lumayan dari bawang merah,” katanya. (jwn5/ant)

2 Hari Terombang-ambing, 11 ABK Selamat usai Kapal Yucak Terbakar di Laut

JEPARA, Jowonews.com – Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) kapal pencari ikan asal Juwana, Kapal Motor Yucak, selamat setelah terombang-ambing selama dua hari akibat kapal tersebut mengalami kebakaran di Laut Jawa pada Kamis (4/6). “Dari 11 ABK, yang ditemukan di Karimunjawa ada sembilan orang, sedangkan dua orang juga sudah ditemukan selamat dan dibawa ke Jakarta,” kata Kepala Desa Parang Karimunjawa Muh Zaenal Arifin di Jepara, Minggu. Peristiwa kecelakaan laut tersebut, kata dia, terjadi pada tanggal 4 Juni 2020 sekitar pukuk 23.00 WIB. Setelah terbakar, kata dia, semua ABK yang berjumlah 11 orang berupaya menyelamatkan diri dengan berenang memakai pelampung sambil bergandengan menggunakan tali. Hanya saja, ketika diterjang gelombang besar salah seorang ABK bernama Tamurih warga Desa Widuri, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang terlepas dengan 10 ABK lainnya. Kemudian, korban Tamurih menyelamatkan diri ke Pulau Parang dan di dermaga Pantai Bengkok pada 7 Juni 2020 sekitar pukul 05.00 WIB, ditemukan warga desa setempat. “Saat itu, ada warga Desa Parang yang tengah memberi makan ikan di keramba,” ujarnya. Mengetahui hal itu, kata dia, warga tersebut melaporkan ke pihak pemerintah desa dan korban selamat saat ini dirawat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Parang dalam kondisi kesehatan membaik. Sementara temannya yang berjumlah 10 orang, saat itu belum diketahui keberadaannya. Kemudian pada Minggu (7/6) pukul 12.00 WIB pada posisi barat Pulau Kembar yang berjarak sekitar 9 mil dari daratan ditemukan delapan ABK yang bertahan mengunakan rakit pelampung dari palka. “Mereka semua ditemukan oleh nelayan bobo atas nama Muji Sukur warga Desa Parang, kemudian dibawa ke Parang,” ujarnya. Nelayan selamat tersebut, selanjutnya dibawa ke Pustu Parang untuk mendapatkan perawatan. Sementara dua ABK, katanya, diselamatkan oleh nelayan bernama Patrik dan Dukri yang kemudian mereka berdua dibawa ke Jakarta. Bangkai KM Yucak sendiri pada Sabtu (6/6) pukul 12.40 WIB ditemukan pada posisi 05°40’732 S/ 110°36’525 E oleh warga Dusun Batulawang, Desa Kemujan, Kecamatan Karumunjawa. (jwn5/ant)

Harga Jual Bawang Merah di Kudus Masih Tinggi

KUDUS, Jowonews.com – Harga jual bawang merah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Minggu (7/6) masih relatif tinggi sebesar Rp50 ribu per kilogram meskipun sempat mengalami penurunan dari harga sebelumnya sebesar Rp65 ribu/kg. “Informasinya, sejumlah daerah penghasil bawang merah mulai panen sehingga harga jual komoditas tersebut mulai turun. Normalnya di harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu/kg,” kata Tutik Asiyani, pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Minggu. Sebelumnya, kata dia, harganya sempat melonjak hingga Rp70 ribu/kg, kemudian bertahap turun. Bahkan, pada Lebaran sempat bertahan Rp60 ribu/kg, kemudian sekarang turun menjadi Rp50 ribu/kg. Meskipun turun, permintaan komoditas lokal tersebut masih sepi karena pelanggannya yang didominasi pemilik warung makan yang mengeluhkan sepi permintaan. “Belanjanya juga dikurangi hingga separuhnya lebih,” ujarnya. Untuk harga kebutuhan pokok lainnya, menurut dia, cenderung stabil, seperti bawang putih dijual Rp22 ribu/kg, cabai merah Rp12 ribu/kg, cabai setan Rp25 ribu/kg, dan cabai rawit putih Rp10 ribu/kg. Komoditas lainnya, yakni kobis dijual Rp6.000/kg, wortel Rp12 ribu/kg, dan tomat Rp8.000/kg. Sementara itu, kentang saat ini harga jualnya naik menjadi Rp16 ribu/kg jika dibandingkan dengan harga sebelumnya sebesar Rp14 ribu/kg. Gula pasir yang sebelumnya sempat tinggi, kata dia, saat ini mulai turun menjadi Rp15 ribu/kg, telur juga turun menjadi Rp23.500/kg dari sebelumnya mencapai Rp24 ribu/kg. Beni, pedagang lainnya, mengatakan bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok saat ini masih fluktuasi dan transaksi juga menunjukkan tren kenaikan meskipun belum sepenuhnya pulih seperti semula. “Masih banyak pelaku usaha di sektor kuliner yang belum sepenuhnnya pulih sehingga omzet penjualan belum kembali seperti semula,” ujarnya. Di tengah pandemi COVID-19, dia mengaku omzet penjualannya turun hingga 70 persen. Pada saat ini, ada tren kenaikan meski baru 40-an persen. Pemilik katering langganannya yang biasanya setiap hari belanja hingga Rp2,5 juta, saat ini hanya berbelanja di kisaran Rp500 ribu. Terlebih lagi, kata dia, acara hajatan dilarang, termasuk musim haji yang biasanya menjadi masa panen bagi penjual sayur-mayur, ternyata tahun ini calon haji tidak diberangkatkan. (jwn5/ant)

Sejumlah Pedagang Positif COVID-19, Pasar Karangayu Semarang Ditutup 3 Hari

SEMARANG, Jowonews.com – Pasar Karangayu Semarang akan ditutup sementara selama 3 hari menyusul temuan sejumlah pedagang yang positif COVID-19. “Ditutup mulai 8 hingga 10 Juni,” kata Kepala UPTD Pasar Karangayu Semarang Fajar Joko Purwanto di Semarang, Minggu (7/6). Penutupan sendiri sudah mulai dilakukan petugas sejak Minggu petang. Seluruh akses masuk ke pasar yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Semarang, itu ditutup oleh petugas gabungan. Selama penutupan, pasar akan disemprot dengan disinfektan. Petugas, menurut dia, sudah berupaya untuk menerapkan protokol kesehatan terhadap aktivitas pasar. Usai dibuka kembali pada tanggal 11 Juni, lanjut dia, upaya lebih tegas akan diterapkan terhadap pedagang maupun pengunjung pasar. “Kalau pedagang yang tidak pakai masker harus tutup. Pengunjung yang tidak pakai masker, akan diminta pulang,” katanya. (jwn5/ant)