Jowonews

Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Klaim Peserta Tembus Rp11,9 Triliun

PEKALONGAN, Jowonews.com – Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan sejak Januari hingga 10 Juni 2020 klaim jaminan peserta sudah mencapai Rp11,9 triliun dengan jumlah 921 ribu kasus. “Klaim (asuransi, red.) sejak Januari hingga per 10 Juni 2020 sudah mencapai 921 ribu kasus dengan nilai sebesar Rp11,9 triliun,” katanya di Pekalongan, Senin. Ia mengatakan potensi klaim (asuransi kepesertaan, red.) memang ada peningkatan tiga sampai empat kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal karena saat ini banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan. Klaim asuransi peserta, kata dia, pada Februari 2020 masih konstan, Maret 2020 turun karena ada kebijakan pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kemudian April 2020 turun lagi, serta Mei dan Juni 2020 meningkat lagi. “Oleh karena, kita harus mengimbangi apa kesiapan BPJS untuk mengantisipasi masalah itu yaitu dengan cara satu ‘customer’ melayani langsung empat sampai enam orang sekaligus dengan menggunakan protokol Lapak Asik,” katanya. Ia mengatakan sebelum pandemi COVID-19, pelayanan pada peserta menggunakan layanan satu per satu (face to face) namun sekarang langsung dengan cara empat orang sampai enam peserta sekaligus untuk meningkatkan penyelesaian produksi klaim asuransi. “Yang jelas, kami telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi COVID-19 ini. Kami juga telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) yang terdiri atas kanal daring, nondaring, serta kolektif,” katanya. Agus menjelaskan protokol Lapak Asik nondaring tidak mempertemukan petugas BP Jamsostek dengan peserta secara langsung namun dengan menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas melalui sambungan video interaktif untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data. Melalui metode itu, kata dia, setiap petugas pelayanan akan melayani empat hingga enam orang sekaligus dalam waktu bersamaan. “Melalui metode satu orang melayani banyak orang maka kemampuan produksi untuk meyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat namun bekerja dengan tetap menjaga protokol kesehatan yaitu jaga jarak. Kita sudah mengimplementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, terutama pada kantor-kantor yang punya ruang memadai,” katanya. (jwn5/ant)

Percepat Laju Ekonomi, 12 Ruas Jalan di Semarang Dibuka Lagi

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota Semarang mulai membuka kembali 12 ruas jalan di Ibu Kota Jawa Tengah itu yang sempat ditutup untuk menekan mobilitas masyarakat saat pandemi COVID-19. “Mulai hari ini dibuka kembali agar perekononian kembali berjalan,” kata wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin. Ruas-ruas jalan yang kembali dibuka setekah beberapa pekan ditutup itu antara lain Jalan Dr.Wahidin, Jalan Lamongan, Jalan Supriyadi, Jalan Tanjung, Jalan Lamper Tengah, Jalan Ngesrep Timur, serta Jalan Sukun Raya. Selain itu, ruas yang sebelumnya sempat ditutup pada jam tertentu, seperti Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Yani, serta Jalan Gajah Mada, juga kembali dibuka. Ia meyakini jika masyarakat dapat berdisiplin dalam menjalankan protokol kesehatan selama pandemi ini, maka kondisi Ibu Kota Jawa Tengah ini akan lebih baik lagi. Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Penertiban Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan, mengatakan, jalan-jalan yang sempat ditutup tersebut akan kembali bisa digunakan pada hari kerja. Sementara pada akhir pekan, menurut dia, tetap akan dilakukan penutupan untuk mencegah terjadinya kerumunan orang. “Setiap Jumat mulai pukul 18.00 WIB akan ditutup, kemudian dibuka kembali pada Senin pukul 06.00 WIB,” katanya. (jwn5/ant)

BI Prediksi Soloraya Alami Perlambatan Ekonomi

SOLO, Jowonews.com – Bank Indonesia (BI) Surakarta, Jawa Tengah, memperkirakan terjadi perlambatan ekonomi di Soloraya seiring dengan hasil survei dari perusahaan yang menunjukkan penurunan penjualan. “Misalnya kalau pariwisata kita kan dilarang menyelenggarakan acara. Lokasi wisata ditutup, ini menyebabkan kinerja turun,” kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Surakarta Bimala di Solo, Senin. Ia mengatakan kondisi tersebut juga terjadi di sektor perdagangan. Banyak pengiriman barang ke luar negeri yang ditunda namun bukan dibatalkan. Di sisi lain, berdasarkan data BI, beberapa industri juga melakukan perubahan produksi, seperti sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini lebih banyak memproduksi masker dibandingkan produksi pakaian. “Itu kan bukan ‘core’-nya, jadi diperkirakan tidak akan meningkatkan omzet mereka. Suatu saat juga akan turun permintaannya,” katanya. Selain terjadi penurunan perdagangan, BI juga mencatat terjadi penutupan rute penerbangan Solo-Kunming, kereta api jarak jauh, penurunan jumlah penumpang angkutan udara, dan larangan untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran. Bahkan, dikatakannya, tingkat okupansi hotel sampai April 2020 hanya sekitar 5-10 persen, akibatnya lebih dari 18 hotel dan restoran di Solo tutup sementara. Sementara itu, meski tidak menyampaikan prediksi pertumbuhan ekonomi Soloraya pada tahun ini, pihaknya tetap berupaya untuk menjaga daya beli masyarakat, termasuk juga aktif melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait. “Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah ada kerja sama terkait pasar ‘online’. Kami juga kerja sama dengan Grab, Gojek, dan Pono karena masyarakat juga ingin menurunkan keramaian di pasar,” katanya. (jwn5/ant)

Komplotan Pencuri Kabel Telkom Kudus Dibekuk Polisi

KUDUS, Jowonews.com – Aparat Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, berhasil meringkus komplotan pencuri kabel jaringan telekomunikasi milik PT Telkom yang berjumlah lima orang beserta barang bukti berupa kabel jaringan telekomunikasi dan dua unit mobil. Menurut Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi didampingi Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David di Kudus, Senin, pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang tengah bertugas di Balai Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus, pada 4 Juni 2020. Curiga dengan aksi sekelompok orang yang salah satunya berseragam PT Telkom tengah menurunkan kabel jaringan pada malam hari di Jalan Kudus-Purwodadi, kata dia, kemudian dilaporkan ke anggota Bhabinkamtibmas setempat. Usai dilakukan pengecekan ke pihak Telkom Wilayah Telekomunikasi (Witel) Kudus, disebutkan bahwa tidak ada kegiatan pencopotan kabel udara. Selanjutnya, kata dia, tim Polres Kudus melakukan penangkapan terhadap lima orang yang semuanya merupakan warga Purworejo, Jateng. Dari kelima tersangka tersebut, salah satunya merupakan pegawai dari perusahaan yang sebelumnya menjadi rekanan PT Telkom untuk wilayah kerja Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelima tersangka tersebut, yakni Panca Prasetya yang merupakan otak pelaku, Fransiscus Slamet, Timotius Yanuar, Ardianata Dwi Atmaja dan Galeh Hermawa. Panca Prasetya mengakui sudah tiga kali melakukan tindak kejahatan serupa di lokasi yang berbeda, yakni di Kopeng, Jateng, Boyolali, dan terakhir di Kecamatan Undaan, Kudus. “Hanya saja yang ketiga ini tertangkap sebelum berhasil menjual kabelnya,” ujarnya. Aksi nekatnya mencuri kabel telekomunikasi, kata dia, karena sudah mengetahui kabelnya laku mahal dan kebetulan masih memiliki tanggungan utang. Sebagai mitra, dia mengaku, terkadang harus menanggung biaya operasional terlebih dulu hingga pekerjaan selesai. Kabel hasil curian tersebut, kemudian dijual di tempat jual beli barang bekas dengan harga Rp50 ribu per kilogram. Hasil penjualan sebelumnya, kata dia, setiap orang bisa mendapatkan bagian sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sementara terkait dengan peralatan untuk menarik kabel, dia mengakui, miliknya sendiri karena sebelumnya memang bertugas melakukan pemasangan kabel jaringan milik PT Telkom selama dua tahun. Terkait dengan pencurian kabel tersebut, Manajer Maintenance PT Telkom Kudus Sujono mengakui pencurian kabel jaringan milik PT Telkom memang mengakibatkan gangguan terhadap pelanggannya. “Jumlah pelanggan yang terganggu mencapai 80-an pelanggan,” ujarnya. Atas peristiwa tersebut, kemudian pelanggannya langsung dialihkan ke jaringan fiber optic. Ia berharap masyarakat ikut serta mengawasi aset negara tersebut sehingga aksi kasus serupa bisa dihindarkan. (jwn5/ant)

BMKG Prakirakan Awal Musim Kemarau di Jateng Selatan Mundur

CILACAP, Jowonews.com – Awal musim kemarau di sebagian wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng diprakirakan mundur, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan. “Berdasarkan prakiraan sebelumnya, awal musim kemarau di sebagian wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah diprakirakan berlangsung pada akhir Mei atau awal Juni. Namun, kenyataannya pada awal Juni hingga saat sekarang masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di beberapa wilayah,” katanya di Cilacap, Selasa. Ia mengatakan berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan per dasarian (10 hari, red.) yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang pada awal bulan Juni, curah hujan di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah pada dasarian ketiga Juni diprakirakan masuk kategori rendah. Dengan demikian, kata dia, awal musim kemarau di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas diprakirakan akan berlangsung pada akhir bulan Juni atau awal Juli. “Kondisi atmosfer sampai saat ini yang masih labil, sehingga hujan masih berpotensi terjadi seperti dalam beberapa hari terakhir,” katanya. Disinggung mengenai kondisi cuaca di wilayah perairan maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta, Rendi mengatakan gelombang tinggi berpeluang terjadi akibat pengaruh angin timuran. Bahkan, kata dia, tinggi gelombang di wilayah perairan maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY diprakirakan mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi dan berbahaya bagi pelayaran. “Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga tanggal 17 Juni 2020 dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut,” katanya. (jwn5/ant)