Jowonews

Waspada, Virus Corona Menempel di Handphone Bertahan 5 Hari

JAKARTA, Jowonews.com – Dokter Spesialis Penyakit Dalam Edward Faisal mengatakan virus corona penyebab penyakit COVID-19 yang menempel di telepon genggam (handphone) bisa bertahan hingga lima hari. “Itu bisa meningkatkan risiko sebenarnya, HP itu bahan material plastik atau metal, saat virus nempel di gawai kita itu bisa bertahan sampai 5 hari,” kata Edward dalam gelar wicara virtual yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB), Jakarta, Rabu. Edward mengatakan berbicara langsung melalui telepon genggam di ruang publik seperti di stasiun kereta dan di dalam kereta, Edward mengatakan bisa meningkatkan potensi terpapar virus penyebab COVID-19. Oleh karena itu, Edward mengimbau untuk tidak berbicara langsung melalui telepon genggam saat berada di dalam kereta rel listrik (KRL). Risiko keterpaparan virus itu bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga bisa berbahaya bagi keluarga di rumah. “Kalau kita sayang sama orang di rumah di sekitar sebaiknya jangan keluarkan HP (di dalam kereta), itu yang terbaik sebetulnya,” tuturnya. Pengguna kereta rel listrik Rachma Rini menuturkan akan menjadi tantangan tersendiri untuk para pengguna kereta agar bisa menyimpan telepon genggam dengan baik selama melakukan perjalanan dengan kereta untuk bisa menghindari potensi terpapar virus. Ke depannya, dia mengupayakan untuk tidak mengeluarkan telepon genggam selama di kereta. (jwn5/ant)

PUPR Bakal Resmikan 15 Ruas Tol pada 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meresmikan 15 ruas jalan tol pada 2020, dengan lima ruas tol di antaranya siap diresmikan pada Juni-Juli. “Jalan tol yang siap diresmikan pada 2020 sejumlah 15 ruas sepanjang 297 km,” ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto dalam seminar daring di Jakarta, Rabu. Dia menambahkan bahwa lima dari 15 ruas tol tersebut sudah siap diresmikan pada Juni-Juli tahun ini. Kelima ruas tol tersebut yakni Banda Aceh Seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 14 km, Pekanbaru – Kandis– Dumai Seksi 1- 6 sepanjang 131 km, Depok – Antasari Seksi 2 sepanjang 6 km. Kemudian Cimanggis – Cibitung Seksi 1A sepanjang 3 km, dan Manado-Bitung Seksi 1& Seksi 2A sepanjang 21 km. “Jalan tol yang siap dilelangkan tahun 2020 sejumlah 12 ruas jalan, sepanjang 669 km dengan perkiraan biaya investasi sebesar Rp242 triliun,” kata Dirjen Bina Konstruksi tersebut dalam seminar daring yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Beberapa ruas tol yang siap dilelang tersebut, antara lain Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap, Jalan Akses Patimban, Jogja – Bawen, Solo – Yogyakarta – NYIA, dan Harbour Toll Road Semarang. Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sembilan proyek tol lainnya telah disiapkan dan segera memasuki prakualifikasi lelang pada Juni – Juli 2020. Selain proyek jalan tol, Kementerian PUPR juga berencana melakukan lelang proyek sistem transaksi tol non-tunai berbasis multi-lane free flow (MLFF) di sektor jalan tol. Kementerian PUPR menyebutkan empat ruas tol siap beroperasi pada akhir Juni 2020 dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional. (jwn5/ant)

Jangan Bicara di Transportasi Umum, Droplet Bisa Bertahan 15 Menit di Udara

JAKARTA, Jowonews.com – Dokter spesialis penyakit dalam pada Junior Doctor Network dr Edward Faisal menyarankan masyarakat pengguna transportasi publik tidak berbicara guna mencegah penyebaran virus corona tipe baru karena ada tetesan atau droplet kecil yang keluar dari mulut seseorang dan dapat bertahan 15 menit sebelum jatuh. “Untuk penumpang yang mengobrol, sebenarnya secara penelitian, dia akan mengeluarkan droplet kecil selama 15 menit. Ini menurut CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang di Amerika. Karena itu penting diperhatikan, disarankan pakai masker untuk menahan laju droplet. Jadi tidak boleh ngobrol dulu memang,” kata Edward dalam sesi talkshow Rombongan Pengguna Kereta (Roker) Mantul yang Santuy Antre dan Anti Kuman di BNPB, Jakarta, Rabu. Jadi buat masyarakat yang kebetulan menaiki transportasi publik bersama-sama, dengan teman ataupun keluarga, ia menyarankan untuk tetap menjaga jarak di dalam transportasi publik. “Pakai kode mata saja yang sedang pacaran. Nanti janjiannya di luar MRT atau commuter line,” ujar dia. Edward juga mengatakan berdasarkan penelitan diketahui jarak aman agar tidak terpapar SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 minimal satu meter. Droplet dari seseorang yang batuk baru jatuh setelah mencapai jarak minimal satu meter. Jadi kalau ada yang masih “bermesraan” di dalam transportasi publik sebaiknya dihindari karena menjadi contoh pelaksanan protokol kesehatan yang tidak baik. Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak berdesakan saat hendak masuk ke stasiun, di peron dan di dalam kereta. Tidak perlu pula menyelak penumpang lainnya karena bisa saja berisiko jika ternyata mereka orang tanpa gejala (OTG). “Tapi saya ingatkan jangan melakukan stigma ke setiap orang ya,” ujar Edward sambil mengingatkan lebih baik menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Salah seorang pengguna kereta Rachma Rini mengatakan rata-rata penumpang di dalam kereta tidak mungkin tidak memegang telepon genggam, karena mereka biasanya nonton, baca Al Quran, atau main game. “Tapi kalau bercakap-cakap atau menerima telepon itu itu sudah jarang,” katanya. Ia pun mengaku jika ada yang menelepon saat masih di dalam kereta biasanya tidak akan diterima untuk menghindari berbicara dan mengeluarkan droplet kecil tadi. Meski demikian dirinya mengakui masih sulit untuk tidak mengeluarkan telepon genggam di dalam kereta. (jwn5/ant)

Pemkab Batang Anggarkan Rp10 Miliar untuk Pembangunan PSDKU Undip

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada tahap pertama menganggarkan pembangunan gedung kampus program studi di luar kampus utama (PSDKU) Universitas Diponegoro di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar sebesar Rp10 miliar. Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa, mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp10 miliar tersebut akan dipergunakan untuk membangun gedung berlatai tiga yaitu ruang kuliah, ruang dosen, serta ruang administrasi dan perkantoran. “Berdirinya PSDKU Undip di Batang ini diharapkan dapat meningkatkan nilai indeks pembangunan manusia (IPM) di daerah setempat. Selain itu, juga untuk mendukung program tahun kunjungan wisata 2022,” katanya. Menurut Wihaji, kampus Undip di Batang akan didesain sebagai “Kampus Hijau” yang ramah lingkungan untuk mendukung potensi wisata di daerah ini. Pemkab, kata dia, juga telah menyerahkan sertifikat hibah tanah seluas 9,4 hektare pada Undip Semarang untuk pembangunan gedung dan fasilitas lainnya untuk keperluan pendidikan. “Keberadaan kampus Undip memiliki efek multi karena selain berfungsi sebagai pusat pendidikan namun juga membuka simpul ekonomi baru,” katanya. Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Batang Retno Dwi Irianto mengatakan tim perencana pembangunan kampus telah melakukan kunjungan ke lokasi yang akan dibangun gedung kampus di Desa Tumbrep, belum lama ini. Kunjungan tim perencana ini, kata dia, dipimpin oleh Kepala Bidang Perencana Undip Prof Dr Ir Purwanto, didampingi Direktur PSDKU, dan Dekan Fakultas Peternakan Dr. Ir. Bambang WHEP. “Perencanaan kawasan kampus ini akan disinergikan dengan perencanaan kebijakan makro pemerintah daerah. PSDKU Undip di Batang sudah dua tahun berdiri dan menempati bekas gedung kantor Dinas Pertanian yang digunakan prodi D-3 Administrasi Pajak dan D-3 Hubungan Masyarakat,” katanya. (jwn5/ant)

Penerapan Normal Baru di Banjarnegara Dilakukan Bertahap

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan pihaknya akan menerapkan normal baru secara bertahap sambil melihat perkembangan kasus COVID-19 di wilayah setempat. “Saat ini Banjarnegara baru melakukan persiapan untuk normal baru. Saya tegaskan, baru persiapan menuju normal baru,” katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa. Dia mengatakan penerapan normal baru akan dilakukan setelah grafik kasus COVID-19 di wilayah ini terus menunjukkan penurunan. “Pada saat ini di Banjarnegara masih ada 10 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan. Selain itu ada 15 orang yang hasil tes cepatnya reaktif dan masih menunggu hasil tes usap untuk mengetahui apakah positif COVID-19 atau tidak,” katanya. Sementara itu bupati juga kembali mengajak masyarakat untuk terus mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. “Masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah agar grafik COVID-19 terus menurun dan tidak ada lagi tambahan positif COVID-19 di wilayah ini,” katanya. Bupati juga berharap wilayah Banjarnegara dapat segera ditetapkan sebagai wilayah zona hijau, namun untuk mewujudkan itu masyarakat perlu bahu membahu memutus mata rantai penyebaran virus. Bupati menyebutkan bahwa peran aktif masyarakat dapat dilakukan dengan selalu memakai masker saat melakukan aktivitas di luar rumah. “Selain itu hindari kerumunan, rajin cuci tangan dan menjaga jarak fisik, jadikan hal ini sebagian bagian dari keseharian agar aman dari paparan virus,” katanya. Sementara itu bupati menambahkan bahwa pihaknya pada saat ini juga telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) tahap II dengan anggaran sebesar Rp.13,2 miliar yang diperuntukkan bagi 22.015 keluarga. Bupati mengingatkan agar bantuan tersebut dapat dipergunakan dengan bijaksana sesuai dengan skala prioritas. “Bantuan ini harus dipergunakan sebaik dan sehemat mungkin. Jangan boros dan perlu diingat bila ke pasar atau toko perhatikan protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun,” katanya. (jwn5/ant)

Penerima JPS COVID-19 di Kudus Bertambah 19 Ribu Keluarga

KUDUS, Jowonews.com – Jumlah penerima manfaat jaring pengaman sosial untuk mengatasi dampak penyakit virus corona (COVID-19) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bertambah 19.000 penerima manfaat dari jumlah sebelumnya hanya 4.424 penerima. “Saat ini, tengah dilakukan pencermatan data penerima bantuan jaring pengaman sosial yang berjumlah 19.000-an penerima tersebut,” kata Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Kudus Sutrimo didampingi Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial dan Bantuan Jaminan Sosial Adji Setiawan di Kudus, Selasa. Ia mengungkapkan data yang dirilis nantinya benar-benar tepat sasaran dan tidak ada data dobel dengan bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi dan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Setelah pencermatan data penerima bantuan selesai, kemudian data tersebut akan diajukan kepada kepala daerah untuk mendapatkan persetujuan kemudian disahkan menjadi surat keputusan. “Kami menargetkan, bulan Juni 2020 tahapan tersebut bisa selesai sehingga bantuannya bisa segera dibagikan kepada masyarakat,” ujarnya. Bantuan tahap pertama untuk 4.424 penerima, kata dia, sudah berjalan memasuki termin kedua karena alokasi bantuannya dijadwalkan untuk bulan April, Mei dan Juni 2020. Demikian halnya, daftar penerima bantuan yang tahap kedua yang berjumlah 19.000-an penerima juga dijadwalkan akan menerima seperti halnya pencairan pertama secara berjenjang. Adapun nilai bantuan untuk penerima jaring pengaman sosial sebesar Rp200.000 per keluarga per bulan. Sasaran penerimanya, yakni jasa ojek, penarik becak, PKL, juru parkir, difabel, sopir angkot, pekerja seni, buruh serabutan, karyawan pasar, pelayan resto, pedagang kecil pelataran pasar hingga tenaga kerja di usaha mikro atau sektor informal. (jwn5/ant)

Kecelakaan Lalu Lintas di Jl Magelang-Purworejo, 2 Tewas

MAGELANG, Jowonews.com – Kecelakaan lalu lintas di jalan raya Magelang-Purworejo, Dusun Tobong, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa, mengakibatkan dua korban tewas, kata Kasat Lantas Polres Magelang AKP Fadli. Fadli di Magelang, Selasa, mengatakan kecelakaan tersebut melibatkan truk Isuzu AA 1984 FE dengan Honda Beat AA 5616 MG dan Yamaha Mio AA 6794 XK dan penjual bensin eceran Pertamini atas nama Retno Listiani. Ia menyebutkan 2 korban meninggal dunia, yakni penjual bensin eceran Pertamini Retno Listiani (25) warga Dusun Tubansari, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman mengalami luka-luka di kepala dan sobek di bagian perut meninggal dunia di RSU Tidar Magelang. Korban meninggal dunia lainnya adalah pembonceng sepeda motor Honda Beat AA 5616 MG atas nama Atik (30) juga warga Dusun Tubansari, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman. Korban mengalami luka-luka di kepala dan meninggal dunia di RSU Tidar Magelang. Selain dua korban meninggal dunia, pengendara sepeda motor Yamaha Mio AA 6794 XK, Slamet Mufid warga Dusun Tubansari, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, mengalami luka-luka di kepala dan menjalani perawatan di RSU Tidar Magelang. Pengendara sepeda motor Honda Beat AA 5616 MG, Matosan (30) warga Dusun Tubansari, Desa Margoyoso mengalami luka-luka patah tulang kaki kanan, cedera kepala dan sobek di leher belakang menjalani perawatan di RSU Tidar Magelang. Pembonceng sepeda motor Honda Beat atas nama Nafisa umur 6 bulan mengalami luka-luka sobek di pipi kanan menjalani perawatan di RSU Tidar Magelang. Fadli menjelaskan kronologi kecelakaan diawali ketika truk Isuzu yang dikemudikan Asodikin warga Dusun Gunung Kekep, Desa Kupen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung berjalan dari arah Purworejo menuju Magelang. “Sesampai di tempat kejadian perkara diduga pengemudi mengantuk kemudian truk oleng ke kiri menabrak sepeda motor Honda Beat yang sedang mengisi BBM kemudian menabrak penjual BBM Pertamini selanjutnya menabrak sepeda motor Yamaha Mio yang sedang menunggu antrean untuk mengisi BBM dan kondisi truk terguling,” katanya. Menurut dia, sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan lalu lintas tersebut. Fadli menuturkan di lokasi kejadian kondisi jalan lurus terdapat marka jalan dan beraspal baik. Saat kejadian cuaca cerah. (jwn5/ant)

Kasus Corona di Kudus Melonjak di Bulan Juni, Ini Penyebabnya

KUDUS, Jowonews.com – Lonjakan temuan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, karena adanya tes massal secara massif di Kudus untuk mendeteksi warga yang terpapar virus corona, terutama orang tanpa gejala, kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo. “Jadi, jangan kaget dengan hal itu karena selain didukung penelusuran kontak erat dengan pasien positif COVID-19 juga didukung kepemilikan laboratorium pengujian spesimen swab (usap) tenggorokan untuk menguji ada tidaknya penyakit virus corona jenis baru ini,” katanya di Kudus, Selasa. Menurut dia semakin luas tes swab yang dilakukan, maka semakin cepat penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus karena semua sudah melewati tes virus corona sehingga yang dinyatakan terpapar bisa langsung ditangani. Sementara bagi warga yang negatif corona, kata dia, bisa menjaga diri agar tidak tertular dengan mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik dengan orang lain serta menjaga jarak kegiatan sosial. Keberadaan laboratorium biomolekuler uji swab COVID-19 dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) atau metode PCR di RSUD Loekmono Hadi Kudus, diklaim semakin mempercepat deteksi warga yang terpapar virus corona. “Jika sebelumnya harus menunggu lama untuk bisa mengetahui seseorang positif corona atau tidak karena pengiriman spesimen usap tenggorokannya harus dikirim ke Semarang, Jakarta, Salatiga, atau Yogyakarta,” ujarnya. Sekarang ini, lanjut dia, bisa dilakukan secara mandiri dan setiap harinya laboratorium tersebut juga mampu menguji 90-an sampel. Untuk meningkatkan kapasitasnya, kata M Hartopo, RSUD Loekmono Hadi Kudus juga mulai menambah karyawan kontrak untuk bekerja di laboratorium tersebut. Sementara itu, Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi menyatakan hingga kini jumlah kasus terkonfirmasi positif totalnya 138 kasus. Jumlah sebanyak itu, meliputi dari dalam wilayah sebanyak 96 kasus, luar wilayah sebanyak 42 kasus. Sebanyak 69 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di antaranya, menjalani perawatan di RSUD Kudus, RS Mardi Rahayu Kudus, RS Aisyiyah, RS Islam dan RSUP Kariadi Semarang. “Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 15 orang,” katanya. Dari 138 kasus positif corona, tercatat 44 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan meninggal 10 orang. Khusus Kabupaten Kudus, tercatat sebanyak 96 kasus positif COVID-19, sebanyak 47 orang di antaranya dirawat, 14 orang menjalani isolasi mandiri, sembuh 29 orang dan meninggal enam orang. Untuk tambahan empat kasus positif COVID-19 terbaru, satu orang di antaranya dari Kudus, dua orang di antaranya dari Jepara dan satunya dari Kabupaten Demak, demikian Andini Aridewi. (jwn5/ant)