Jowonews

Bandara Adi Soemarmo Solo Akan Sediakan Layanan Rapid Test

SOLO, Jowonews.com – Bandara Adi Soemarmo Solo akan menyediakan fasilitas tes cepat untuk memudahkan penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. “Rencana penyediaan tes cepat ini untuk menumbuhkan minat masyarakat bepergian dengan transportasi udara,” kata General Manager Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan di Solo, Selasa. Ia mengatakan selama ini hasil tes cepat yang menjadi salah satu syarat calon penumpang agar bisa melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang justru menjadi kendala bagi calon penumpang itu sendiri. “Masalahnya, hasil tes cepat ini hanya berlaku tiga hari sejak dilakukan pemeriksaan. Contohnya, Lion Air sempat membukukan ada 108 penumpang yang akan terbang tetapi hanya 14 orang yang berhasil berangkat karena terkendala berkas itu, hasil tes cepat sudah tidak berlaku. Sudah lebih dari tiga hari,” katanya. Ia mengatakan menurut rencana tes cepat tersebut tidak akan berorientasi bisnis namun murni karena ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga mereka makin tertarik menggunakan pesawat terbang. “Untuk masalah biaya masih dibicarakan, tetapi kemungkinan tidak lebih dari Rp290.000,” katanya. Sementara itu, saat ini pihaknya tengah bersiap menyambut normal baru di masa pandemi COVID-19, salah satunya dengan mengatur kapasitas terminal penumpang bandara. “Kalau normalnya kapasitas terminal penumpang di Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.800 orang, namun pada normal baru kami batasi menjadi 800 orang,” katanya. Selain itu, pihaknya juga memastikan tingkat keterisian maksimum pesawat dalam setiap penerbangannya hanya 70 persen dari total kapasitas. Terkait hal itu, pihaknya merujuk pada aturan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (jwn5/ant)

Purbalingga Nol Kasus COVID-19 10 Hari Terakhir

PURBALINGGA, Jowonews.com – Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi menginformasikan bahwa di wilayah ini nihil kasus COVID-19 dalam sepuluh hari terakhir. “Dalam catatan saya dalam sepuluh hari terakhir ini tidak ada penambahan pasien positif COVID-19 di wilayah Purbalingga,” katanya di Purbalingga, Rabu. Untuk itu dia berharap dukungan semua warga di wilayah ini untuk ambil bagian dengan cara ikut mencegah penyebaran COVID-19. “Caranya dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk selalu memakai masker jika keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan, lakukan jaga jarak fisik dengan orang lain dan tidak berkerumun,” katanya. Dia menambahkan bahwa jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh di wilayah setempat terus bertambah hingga mencapai 45 orang. “Hingga saat ini jumlah pasien yang sembuh sebanyak 45 orang. Tren grafik kesembuhan terus naik,” katanya. Dia juga menambahkan bahwa saat ini ada 13 pasien yang masih dirawat secara intensif di fasilitas kesehatan setempat. “Kami berharap 13 pasien yang masih menjalani perawatan tersebut juga akan segera sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,” katanya. Dia menambahkan bahwa pada saat ini juga ada 12 orang pasien dalam pengawasan (PDP) dan masih menunggu hasil tes usap. “Mudah-mudahan hasilnya juga negatif dan seluruh pasien bisa terus sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah,” katanya. Sementara itu, dia kembali mengingatkan warga setempat untuk terus mengikuti protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah. “Dengan adanya disiplin yang ketat dari masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan maka diharapkan tidak akan ada lagi tambahan positif COVID-19 di Purbalingga,” katanya. Bupati juga berharap wilayah Purbalingga segera dapat ditetapkan sebagai wilayah zona hijau. “Kami berharap segera dapat menjadi wilayah dengan zona hijau, namun semua itu membutuhkan peran aktif masyarakat di wilayah ini untuk bahu membahu memutus mata rantai penyebaran virus,” katanya. Bupati juga mengingatkan masyarakatnya perlu mempersiapkan diri menghadapi normal baru. “Masyarakat perlu menyiapkan diri dalam menghadapi normal baru. Sambut dengan optimisme sambil disertai upaya menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” katanya. (jwn5/ant)

Kasus BKK Pringsurat Tetap Jadi Perhatian Kajari Temanggung yang Baru

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Kepala Kejaksaan Negeri Temanggung Sunanto yang dilantik pada Kamis (11/6) bertekad melanjutkan pengungkapan kasus korupsi di BKK Pringsurat Kabupaten Temanggung. Sunanto di Temanggung, Rabu, menyampaikan kini Kejaksaan Negeri (Kejari) Temanggung tengah mengembangkan dua surat perintah penyidikan (sprindik) lagi. Sebelumnya Kejari Temanggung telah mengeluarkan enam sprindik, dua sprindik telah diproses dan diputuskan dan sisa empat sprindik. Saat ini Kejari baru mulai mengembangkan dua sprindik lagi. “Mulai minggu depan kita akan kembali kembangkan lagi. Minggu depan akan mulai kita panggil saksi-saksi,” kata mantan Kajari Muarojambi ini. Ia menyampaikan selama pandemi COVID-19 penanganan kasus ini dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Temanggung untuk mengetahui kerugian negara. “Dalam kondisi semacam ini, harus mengikuti protokol-protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan sementara ini kerugian negara masih dihitung oleh Inspektorat,” katanya. Kasi Pidsus Kejari Temanggung Agung Nugroho mengatakan pihaknya tengah mengembangkan dua sprindik, yakni untuk S dan T yang merupakan pimpinan cabang dan staf analisis keuangan BKK Pringsurat. Ia mengakui pandemi COVID-19 ini memang menjadi kendala baginya untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. “Namun, bagaimanapun sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menyelesaikan perkara ini,” katanya. Ia mengaku telah memeriksa 12 saksi dari dua sprindik kali ini. Dalam kasus korupsi BKK Pringsurat ini, sebelumnya telah menyeret mantan direktur utama, mantan direktur, pegawai bagian kredit, dan tenaga lapangan lembaga keuangan milik daerah tersebut ke penjara. (jwn5/ant)

PT Nojorono Tobacco Luncurkan Produk Rokok Baru Berbahan Rempah-rempah

KUDUS, Jowonews.com – PT Nojorono Kudus, Jawa Tengah, meluncurkan produk terbarunya dengan rasa yang benar-benar baru dengan menggunakan bahan baku rempah-rempah agar bisa menyasar semua kalangan serta bisa meningkatkan pemasukan karyawan rokok di tengah pandemi penyakit virus Corona. Peluncuran produk baru di gudang produksi PT Nojorono Tobacco International Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus tersebut, dikemas dalam bentuk produk sigaret kretek tangan (SKT) dengan merek minak djinggo rempah, Selasa (16/6). “Produk Minak Djinggo Rempah ini memang diluncurkan dalam rangka membantu perekonomian masyarakat, khususnya yang bekerja di perusahaan kami agar tetap mendapatkan pemasukan,” kata Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batlhalim ditemui usai mengenalkan produk terbaru “Minak Djinggo Rempah” di Kudus, Selasa. Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) produksi rokok memang menurun sehingga mencoba membuat produk yang memiliki manfaat yang lebih, salah satunya dengan membuat produk yang di dalamnya terdapat tambahan bahan bakur rempah-rempah. Bahkan, lanjut dia, Presiden Joko Widodo juga menganjurkan masyarakat banyak mengonsumsi rempah-rempah di tengah pandemi COVID-19. Untuk itulah, lahir produk baru di tengah pandemi COVID-19 tersebut, sebagai salah satu upaya PT Nojorono dalam menjamin keberlangsungan lapangan kerja dan terus bergeraknya roda ekonomi masyarakat. Produk baru yang dipilih, berupa sigaret kretek tangan (SKT) yang menggunakan banyak tenaga kerja sehingga dampaknya akan terasa. Rokok tersebut, diharapkan bisa menjadi sigaret kretek rempah pertama di Indonesia yang memenuhi standarisasi jaminan mutu produk dengan mempertahankan cita rasa yang khas. Produk tersebut, dinilai tidak hanya akan menjadi produk sigaret kretek biasa, tetapi hadir dengan berbagai keunggulan sehingga bisa diterima masyarakat. Sebagal pemilik merek dagang minak djinggo, selama ini PT Nojorono secara konsisten disiplin dalam prosedur baku pemilihan dan penggunaan tembakau serta cengkeh terbaik sebagai bahan dasar produk SKT tersebut. “Melalui produk terbaru minak djinggo rempah tersebut, Nojorono dengan bangga mempersembahkan keseimbangan antara kualitas dan cita rasa khas rempah Indonesia yang memenuhi standar higienis dan kesegaran produk,” imbuh Managing Director PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata. Ia mengungkapkan produk terbaru tersebut diramu secara istimewa dengan bahan jahe, sereh, secang kayu manis, dan berbagai rempah lainnya sehingga menghadirkan sensasi hangat dan aroma yang menyegarkan. “Sigaret kretek tangan ini dibuat melalui proses racikan sigaret berbahan dasar alami tanpa perisa sintetis (synthetic falvor) dan memiliki metode proses peracikan yang hampir mirip dengan pembuatan wedang rempah,” ujarnya. Untuk kemasannya, dikemas khusus dengan teknik dobel pengamanan, yang mana kemasan dalam menggunakan “system shell and slide” serta menggunakan pembungkus alumunium foil. Di bagian luarnya dibungkus lagi dengan pembungkus BOPP yang bertujuan untuk menjaga produknya tetap segar dan dibalut dengan desain bernuansa batik. “Perpaduan kualitas dan cita rasa khas rempah Indonesia, melahirkan sebuah rasa untuk semua, sebuah rasa yang belum pernah ada, dalam balutan rokok tersebut,” ujarnya menjelaskan. Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo yang hadir pada pengenalan produk baru tersebut mengapresiasi inovasi tersebut karena dinilai mampu meningkatkan roda perekonomian di Kudus sebagai Kota Kretek. “Semoga hal ini menandai kesukesan produk Minak Djinggo Rempah oleh PT Nojorono yang telah menunjukkan sebagai perusahaan dengan ide-ide kreatif dalam mengangkat kekayaan Bangsa Indonesia yang patut mendapatkan apresiasi,” ujarnya. (jwn5/ant)

CFD di Semarang Belum Dibuka

SEMARANG, Jowonews.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Semarang Hevearita G. Rahayu menegaskan car free day (CFD) di Ibu Kota Jawa Tengah itu belum dibuka selama pandemi. Wakil Wali Kota Semarang ini di Semarang, Selasa mengakui tingginya antusiasme masyarakat sejak pemerintah melonggarkan kebjiakan berkaitan dengan aktivitas olahraga, terutama saat akhir pekan. Masyarakat pengguna sepeda, kata dia, banyak memadati kawasan Simpang Lima serta Kota Lama Semarang pada saat akhir pekan. “CFD belum ada. Yang terjadi mungkin karena antusiasme masyarakat yang luar biasa,” katanya. Padahal, lanjut dia, Dinas Pemuda, Pariwisata, dan Olahraga Pemkot Semarang tidak henti-hentinya mengimbau agar tidak ada kerumunan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk bisa mengamankan diri masing-masing saat pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat di bidang olahraga ini. Ia menambahkan meningkatnya jumlah penderita COVID-19 di Kota Semarang beberapa waktu terakhir memang tidak terlepas dari masifnya pelaksanaan tes cepat serta tes usap yang dilakukan pemkot. Menurut dia, masifnya pengecekan tersebut menyebabkan ditemukannya sejumlah klaster penyebaran baru. Ia mengatakan dengan lebih cepat diketahui diharapkan upaya untuk mencegah penyebaran dan penyembuhan bisa lebih dini dilakukan. (jwn5/ant)