Jowonews

DPRD Jateng Minta Rest Area Tol Jadi Tempat Deteksi Penyebaran Covid-19

BATANG, Jowonews.com – Tempat istirahat atau rest area di jalur tol patut mendapat perhatian serius dari pemerintah. Penekanan ini disampaikan Komisi D DPRD Jateng saat mengunjungi rest area KM 360 B jalur tol Semarang-Batang, Rabu (17/6/2020). Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso menyampaikan, penyediaan posko dan petugas medis khusus di rest area diharapkan menjadi cara untuk mendeteksi pencegahan pandemi virus Covid-19 agar tidak meluas. Hal tersebut disampaikannya saat bersama anggota lainnya meninjau langsung penanganan kesiapan rest area memasuki New Normal di Rest Area KM 360 B, Batang, Rabu (17/6/2020). Dia meminta kepada pengelola agar setiap karyawan yang bertugas dan pemilik tenant wajib mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, serta pengaturan lahan parkir juga tetap diperhatikan. “Mulai dari pengecekan suhu tubuh sampai pembersihan area dengan desinfektan. Adapun para pengunjung yang memasuki area tetap dilakukan screening dan dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama tiga bulan lalu membuat beberapa tenant menutup usahanya akan menjadi perhatian khusus. Pembatasan jaga jarak juga diterapkan dalam penataan lahan parkir yang nantinya arus pengunjung meningkat seiring pemberlakuan New Normal, ini akan jadi standar khusus pelayanan publik di rest area,” ujar legislator F PKS itu. Pengelola Rest Area KM 360 B Batang, Mourtiz Hutagalung bersama jajarannya mengemukakan pihaknya sudah melaksanakan persiapan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan, setiap pegawai juga dilakukan pengecekan kesehatan secara menyeluruh. Tindakan prefentif kesehatan juga dilakukan ke seluruh wilayah rest area, adapun kendala yang ditemui adalah pengurangan pengunjung secara drastis saat PSBB beberapa bulan lalu. “Untuk para pegawai dilakukan rutin pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area kerja. Pemberian multivitamin untuk menjaga imunitas para pegawai juga diberikan. Bila ada salah satu pegawai dalam kondisi tidak sehat maka diizinkan istirahat sampai pulih. Tindakan prefentif pencegahan Covid-19 di rest area adalah penempatan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di titik keramaian, pembersihan area dengan desinfektan tetap rutin dilaksanakan sampai ke tempat beribadah yang sering ramai terpakai,” jelasnya. Imbas dari PSBB bulan lalu, lanjut Mourtiz, membuat sejumlah tenant menutup usahanya sementara. Seiring pemberlakuan New Normal beberapa tenant sudah membuka kembali. Pengaturan pengurangan jumlah parkir menjadi 50% tetap dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi jumlah pengunjung demi menjaga pencegan pandemi agar tidak meluas. (jwn05)

KPU Kabupaten Banjarnegara Lakukan Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarnegara, Jawa Tengah melakukan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan guna memperoleh data yang akurat dan komprehensif. “Meski di Banjarnegara tidak ada gelaran pemilihan di tahun 2020 ini, namun KPU Kabupaten Banjarnegara tetap melaksanakan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan,” kata Ketua KPU Kabupaten Banjarnegara, Bambang Puji Prasetya di Banjarnegara, Rabu. Dia menjelaskan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan adalah proses memperbaharui data pemilih guna memudahkan proses pendataan pada pemilu atau pemilihan selanjutnya. Pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan, tambah dia, dapat didefinisikan juga sebagai proses pengumpulan data perubahan melalui lembaga atau badan, melalui koordinasi dan kerja sama secara langsung dari masyarakat. Sementara itu komisioner KPU Kabupaten Banjarnegara Divisi Data dan Informasi, Uji Suroso menambahkan kegiatan tersebut juga bertujuan untuk pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan, mengkoordinasikan data dengan dinas terkait serta untuk memperbaharui data pemilih. “Kegiatan ini berlangsung secara berkala sepanjang tahun. Adapun untuk tingkat kabupaten dilaksanakan rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih berkelanjutan setiap sebulan sekali,” katanya. Dia menambahkan pemutakhiran data ini terkait penduduk yang pindah datang, pemilih pemula, perubahan identitas, perubahan status pekerjaan TNI/Polri serta perubahan alamat dan data kematian. “Oleh karena itu kami berharap masyarakat aktif memberikan laporan terkait hal tersebut kepada kami untuk kepentingan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan,” katanya. Dia menambahkan pelaporan secara daring dapat dilakukan melalui formulir tanggapan pada website KPU Banjarnegara dan akun resmi media sosial KPU Kabupaten Banjarnegara. (jwn5/ant)

Desa Urutsewu Boyolali, Nominasi Desa Mandiri Energi

BOYOLALI, Jowonews.com – Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali masuk salah satu nominasi dalam lomba Mandiri Energi 2020 yang digelar Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ketua tim penilai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng Hernawan bersama rombongan melakukan kunjungan untuk penilaian lomba Desa Mandiri Energi di Dukuh Cetak Desa Urutsewu Ampel Boyolali, Rabu. Menurut Ketua tim penilai Hemawan tim penilai melakukan peninjauan ke Urutsewu Boyolali, karena daerah ini, mendapat penghargaan dalam lomba Desa Mandiri Energi yang diselenggarakan dalam rangka untuk peringatan HUT ke-70 Provinsi Jawa Tengah. Menurut Hermawan warga di desa tersebut memanfaatkan limbah menjadi biogas untuk menggantikan elpiji. Contohnya salah satunya di Dukuh Gilingan Lor Urutsewu yang memanfaatkan biogas dari limbah pengolahan tahu. Sedangkan, warga Dukuh Cetak juga memanfaatkan biogas dari sampah organik dan biogas portabel. “Kami melihat warga di Dukuh Jetak ada biogas dari limbah ternak ayam, ternak sapi, dan dari sampah organik, dan biogas portabel yang baru di Kabupaten Boyolali,” katanya. Kepala Desa Urutsewu Boyolali Sri Haryanto mengatakan warga Desa Urutsewu soal energi mandiri mengolah limbah menjadi biogas sudah merencanakan sejak 2014 hingga sekarang. Menurut Sri Haryanto pihaknya berharap melalui program Desa Mandiri Energi dapat mengurangi tingkat kemiskinan warga, dan memperbaiki lingkungan, serta memperkuat ekonomi nasional. Desa Mandiri Energi tersebut lebih terfokus pada kesadaran seluruh masyarakat dan instansi terhadap pengelolaan energi yang berkelanjutan, dan dapat memberikan manfaat untuk menunjang pembangunan. Hal ini, juga menekankan inovasi dalam pengembangan teknologi keenergian dengan konsep konservasi dan penganekaragaman. (jwn5/ant)

Banyak Komplain PPDB, Gubernur Kunjungi Kantor Disdikbud Jateng

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Rabu, untuk memantau langsung proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 secara daring setelah menerima banyak komplain dari masyarakat. Ganjar menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat peladen PPDB sempat sulit diakses yakni karena kuota yang disediakan sebanyak 300.000 sudah habis pada pukul 10.30 WIB, tapi masalah tersebut sudah teratasi setelah ada permintaan ke Kemendagri untuk penambahan kuota sampai 1 juta. Kuota yang dimaksud adalah kuota verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jateng yang tidak menampung. “Faktor kedua, ini adalah hari pertama, ternyata ‘image-nya’ masih cepat-cepatan seperti tahun lalu, maka saya sampaikan jangan cepat-cepat, santai saja, waktunya masih ada. Kita sudah perbaiki sistem,” katanya. Selain itu, komplain dari masyarakat yang banyak masuk adalah terkait kartu keluarga (KK) karena aturan tahun ini untuk KK minimal satu tahun. Saat sidak di kantor Disdikbud Jateng, Ganjar juga mendapati sejumlah orang tua yang konsultasi terkait KK tersebut, ada yang baru enam bulan, ada yang 11 bulan, dan ada yang sudah lama tinggal di Kota Semarang tetapi baru menetap dan memiliki KK. “Hampir banyak pertanyaan ke kami soal KK. KK ini satu modus, ingin dapat itu terus dititipkan. Saya ingatkan kalau memang sudah satu tahun, ‘monggo’, tapi ada yang bilang sudah sejak kecil lho pak tapi kita tidak sempat mikir KK, juga ada,” ujarnya didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Jumeri. Ganjar juga kembali menegaskan terkait integritas dalam PPDB sehingga orang tua calon peserta didik diminta jujur dan tidak bohong dalam memasukkan data. Menurut dia, sekarang saatnya para orang tua mengajarkan integritas kepada anak, mulai dari hal mendaftar sekolah. “Silakan konsultasi, asal jangan bohong, kalau bohong, nanti ketahuan, ada yang komplain, dan kami verifikasi, maaf ya kami keluarkan. Jadi ini tidak hanya soal mencari sekolah, tapi soal kita belajar berintegritas,” tegasnya. Sebelum mengakhiri sidaknya tersebut, Ganjar juga mengingatkan kepada petugas Disdikbud Jateng untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang datang untuk komplain dan konsultasi, termasuk menyediakan ruang khusus sesuai dengan protokol kesehatan. (jwn5/ant)

SMA 1 Kudus Buka Posko Pengaduan PPDB Online

KUDUS, Jowonews.com – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan posko pengaduan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mendaftar secara daring. Posko pengaduan PPDB tersebut, dibuat di halaman tempat olahraga milik SMA 1 Kudus sebagai upaya menghindari kerumunan di tengah pandemi penyakit virus corona jenis baru (COVID-19). Kepala SMA Negeri 1 Kudus Shodiqun di Kudus, Rabu, mengatakan posko pengaduan PPDB dibentuk selama 17-25 Juni 2020. “Jika ada pendaftar yang belum paham atau kesulitan cara mendaftar secara daring, silakan datang ke posko biar dipandu guru yang bertugas di posko,” ujarnya. Selain itu, kata dia, bagi peserta didik yang hendak mendaftar namun terkendala jaringan internet karena rumahnya di daerah terpencil, maka bisa datang ke posko SMA 1 Kudus karena tersedia jaringan internet. Dengan adanya posko pendaftaran tersebut, diharapkan peserta didik yang hendak mendaftar di SMA 1 Kudus tidak menghadapi kendala. Pada PPDB tahun ini, SMA 1 Kudus menargetkan menjaring 432‬ siswa karena memiliki 12 ruang kelas dengan kapasitas 36 murid per kelas. Dari 12 kelas tersebut, 10 di antaranya kelas IPA dan selebihnya IPS. Pendaftaran secara daring dimulai pada 17-25 Juni 2020, sedangkan pengumuman pada 30 Juni 2020, dan daftar ulang pada 1-8 Juli 2020, dengan pendaftaran melalui zonasi, prestasi, afirmasi, dan pindah tugas orang tua. Alokasi siswa untuk pendaftar berdasarkan zonasi 50 persen, prestasi 30 persen, afirmasi 15 persen, dan pindah tugas orang tua lima persen. Seorang warga Wergu Kulon, Kudus yang mendampingi putrinya, Solekan, mendatangi posko pengaduan PPDB untuk menanyakan perihal tahapan pendaftaran secara daring. “Ternyata, saya belum mendaftar baru sekadar membuat akun. Hari ini (17/6) server pendaftarannya juga sempat mengalami gangguan,” ujarnya. (jwn5/ant)

Sempat Dinyatakan Positif, Hasil PCR Ulang Tujuh Warga Wonosobo Justru Negatif COVID-19

WONOSOBO, Jowonews.com – Hasil tes usap tujuh warga Kabupaten Wonosobo yang semula dinyatakan positif COVID-19, ternyata berdasarkan pemeriksaan virus corona (PCR) ulang hasilnya negatif, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo M. Riyatno. Riyatno di Wonosobo, Rabu, menyampaikan dari surat resmi yang dikirim Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir (B2P2VRP) Salatiga bahwa tujuh orang tersebut dinyatakan negatif COVID-19. “Benar kami telah menerima surat dari B2P2VRP Salatiga, bernomor TL.02.04/1/1120/2020 tertanggal 15 Juni 2020 tentang revisi hasil pemeriksaan sampel COVID-19 di mana menyebutkan hasil sampel dari Kabupaten Wonosobo tujuh orang dinyatakan negatif,” katanya. Ia mengatakan selain revisi hasil uji sampel melalui PCR, surat itu juga menyebut kesembuhan lima pasien COVID-19 asal Wonosobo sehingga saat ini total pasien yang telah sembuh dari infeksi virus corona di Kabupaten Wonosobo mencapai 72 orang. Kemudian dengan adanya pengurangan sebanyak tujuh orang tersebut, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Wonosobo bukan 90 kasus, tetapi 83 kasus. “Sampai hari ini, kasus konfirmasi positif yang masih dirawat di rumah sakit ada 11 orang,” katanya. Ia menyebutkan secara rinci perkembangan terkini penanganan COVID-19 di Kabupaten Wonosobo kasus ODP total sebanyak 2.460 orang dan ODP selesai pemantauan 14 hari sebanyak 2.426 orang. PDP sejumlah 407 orang dan PDP sembuh 330 orang, PDP isolasi mandiri 24 orang dan PDP dirawat sebanyak 47 orang. Meskipun tren tersebut terlihat telah melewati puncak dan terus menunjukkan grafik positif, dia tetap meminta masyarakat untuk tidak lalai dalam hal menjaga kewaspadaan diri. “Berkat kerja keras dan upaya kita bersama, situasi COVID-19 di wilayah Wonosobo berangsur menurun dan semoga untuk seterusnya juga demikian,” katanya. Ia mengajak seluruh warga Wonosobo agar tetap waspada terhadap risiko penularan virus ini dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada, yaitu selalu mengenakan masker dalam setiap aktivitas di luar rumah, menjaga jarak saat beraktivitas dan berkomunikasi dengan orang lain. Kemudian menghindari keramaian dan kerumunan banyak orang, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup, dan berolahraga teratur. (jwn5/ant)

Boyolali Lakukan Rapid Test Kepada 1.500 Warga Berpotensi Terjangkit COVID-19

BOYOLALI, Jowonews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah melakukan tes cepat kepada 1.500 warga yang berpotensi terjangkit virus corona untuk mencegah penularan COVID-19 di wilayah itu. “Kami hingga Rabu (17/6), total sudah melakukan tes cepat kepada 1.500 orang, dan mereka mayoritas yang melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19,” kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina di Boyolali, Kamis. Menurut Ratri S Survivalina, mayoritas warga yang dites cepat adalah mereka yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19, dan para pejabat publik yang berpotensi tertular karena sering berinteraksi dengan warga. Selain itu, tes cepat juga dilakukan petugas kesehatan atau tenaga medis, pedagang pasar tradisional, karyawan bank, Anggota DPRD, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Boyolali yang rawan tertular karena sering bertemu dengan masyarakat. Bahkan, sebanyak 70 pimpinan OPD dan para camat di Kabupaten Boyolali sebelumnya telah mengikuti tes cepat COVID-19 yang digelar di Kantor Dinkes setempat, pada Rabu (17/6), guna mendeteksi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. “Stok alat tes cepat di Boyolali masih aman, dan hingga kini masih sekitar 500-an alat tes cepat,” kata Ratri. Menurut Ratri, kegiatan tersebut juga untuk para pejabat publik karena banyak beriteraksi dengan masyarakat umum, dan perlu dilakukan pemeriksaan. “Kami berharap dengan tes cepat ini, dapat terseleksi siapa yang sudah terinfeksi dan siapa yang belum sehingga, dalam menjalankan tugas sebagai pejabat publik tidak akan menjadi sumber penularan di masyarakat,” kata Ratri. Hal tersebut, kata dia, juga sebagai kontrol untuk pejabat publik supaya berhati-hati di lingkungannya, karena banyak OPD yang ada potensi menular pada kelompok berisiko. Sehingga, program yang dilaksanakan oleh Pemkab Boyoalli ini nanti dapat memberikan rasa aman bagi baik para pejabat maupun masyarakat yang berinteraksi dengan pejabat. Sebelumnya, Dinkes Boyolali juga menggelar tes cepat untuk 45 Anggota DPRD setempat untuk mengecek kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Pada kegiatan tes cepat tersebut digelar kerja sama antara Sekretariat DPRD Boyolali dengan Dinas Kesehatan setempat dengan tujuan memastikan apakah anggota DPRD aman kesehatannya dari penyebaran COVID-19. Menurut Sekretaris DPRD Boyolali Mulyono Santoso tes cepat diikuti 45 Anggota DPRD Boyolali, ditambah para karyawan sekretariat untuk mengecek kesehatannya karena mereka banyak berinteraksi dengan masyarakat. Hasil tes cepat 45 Anggota DPRD Boyolali dinyatakan sehat atau semua non-reaktif. (jwn5/ant)