Jowonews

Inilah Jersey Away Timnas Terbaru

JAKARTA, Jowonews- Timnas PSSI miliki jersey terbaru. Kostum buatan dalam negeri ini menampilkan corak khas keindonesiaan. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengapresiasi desain jersey away tim nasional dari Mills ini. “Harapan publik pada prestasi sepak bola kita sangat besar. Saya yakin, jersey baru akan membuat timnas kita lebih percaya diri,” kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan saat menghadiri Grand Opening Mills Store sekaligus launching jersey away timnas di Jakarta, Senin (27/7), sebagaimana dikutip Jowonews dari laman resmi PSSI. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyampaikan, ada beberapa alasan mengapa ia begitu ingin agar di masa kepemimpinannya apparel timnas berasal dari produk dalam negeri. “Kami memenuhi amanat Presiden Jokowi yang memerintahkan agar menggalakkan produk-produk lokal, yang sesungguhnya kualitasnya tidak kalah dengan produk luar negeri,” jelasnya. Produk Dalam Negeri Iriawan menggarisbawahi, dengan memilih hasil karya anak negeri, otomatis pula akan menggerakkan usaha kecil dan menengah. Hal ini juga membuka lapangan kerja di lokasi pabrik tempat perusahaan itu berada, “Keputusan ini juga diambil agar produk dalam negeri dikenal secara luas. Terutama saat timnas berlaga dalam ajang internasional. Apalagi tahun depan kita akan menjadi sorotan dunia saat menjadi tuan rumah World Cup U-20 2021,” tegasnya. Pada akhir tahun ini, timnas U-16 akan tampil sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara di Piala AFC U-16 di Bahrain. Sementara timnas U-19 bertarung di Piala AFC U-19 di Uzbekistan. Adapun Timnas senior ditunggu partai lanjutan Pra Piala Dunia 2022 dan Piala AFF. Iriawan percaya, dengan tampil di ajang AFF, Piala AFC, Pra Piala Dunia maupun Piala Dunia U-20 2021 memakai produksi dalam negeri, maka para pemain timnas kita akan bermain dengan lebih percaya diri. Bahwa produk Indonesia bisa sejajar dengan produksi bangsa-bangsa lain. “Saya sudah cek Mills buatan dalam negeri. Kantornya di Jakarta Barat, gudangnya di Jakarta Utara, pabriknya di Tangerang. Para pemain timnas pun menyatakan kualitas jersey saat ini lebih baik dibandingkan sebelumnya,” kata mantan Kapolda Metro Jaya, Jawa Barat dan NTB itu. Khas Indonesia Iriawan mengaku semakin bangga, karena di jersey away timnas terdapat corak kepulauan Indonesia. Ada corak hijau menggambarkan suburnya tanah Indonesia. Dalam corak hijau itu, ada bentangan garis yang bermakna indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa. “Kalau bermain malam hari, akan nampak menyala desain pulau-pulau di Indonesia. Bisa dipahami keindonesiaannya, karena yang membuat benar-benar orang Indonesia. Semoga jersey ini benar benar bisa menginspirasi para pemain dan suporter timnas kita,” pungkasnya.

Terjangkit Covid-19, Perawat di Kudus Meninggal Dunia

KUDUS. Jowonews- Para tenaga kesehatan kembali berjatuhan. Kali ini, seorang perawat di Kudus meninggal akibat terjangkit virus Covid-19. Seorang perawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kabupaten Kudus yang sedang hamil meninggal dunia dengan penyakit penyerta atau komorbid setelah sempat menjalani perawatan karena terjangkit Covid-19. Direktur Utama Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Pujianto di Kudus, Senin, membenarkan hal tersebut, Senin (27/7). Perawat tersebut diketahui sedang hamil, lansir Antara. Juru Bicara Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Yuliana Wara menambahkan, selain karena terjangkit Covid-19, almarhumah juga memiliki riwayat penyakit jantung. Sebelumnya, yang bersangkutan pernah terpapar virus corona pada tanggal 3 Mei 2020, kemudian pada tanggal 14 Mei 2020 dinyatakan sembuh. Akan tetapi, pada tanggal 24 Juli 2020 kembali terkonfirmasi positif Covid-19. Dua hari kemudian, 26 Juli 2020, meninggal dunia dengan kondisi hamil sekitar 7 bulan. Sejak muncul gejala, yang bersangkutan langsung menjalani rawat inap. Terkonfirmasi Selain tenaga kesehatan yang meninggal pada tanggal 26 Juli 2020, tercatat ada dua tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka hanya menjalani isolasi mandiri karena bergejala ringan sehingga pelayanan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus tetap normal. Tenaga kesehatan lainnya saat kontak dengan almarhumah selalu memakai alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai dengan ketentuan zona rumah sakit. Hasil penelusuran kontak, suaminya juga menjalani pemeriksaan tes usap tenggorokan untuk memeriksa ada tidaknya virus corona. “Sementara ini masih suspek karena hasil tes usap tenggorokan belum keluar. Yang bersangkutan masih dirawat di Ruang Isolasi Khusus (RIK) untuk pasien Covid-19,” ujarnya. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kudus Andini Aridewi membenarkan bahwa ada salah satu tenaga kesehatan di RS Mardi Rahayu Kudus yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona dan memiliki komorbid. Selain tenaga kesehatan di RS Mardi Rahayu Kudus, sebelumnya juga ada satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Undaan yang meninggal karena terpapar Covid-19. Para tenaga kesehatan yang bekerja di garis depan termasuk pihak yang berisiko tinggi terjangkit virus Cobid-19 ini.

Mahasiswa Unnes Juara Kompetisi Esai Antropologi di Tengah Pandemi

Semarang, Jowonews.com – Pandemi yang terjadi seperti sekarang ini tidak menghalangi mahasiswa untuk tetap produktif dan berprestasi. Hal itu dibuktikan mahasiswa jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang berhasil menjuarai Anthropology National Essay Competition (SANEC) Tahun 2020. Mereka adalah Elsa Lutmilarita dan Muh Iqbal Arif Amrullah yang berhasil mengungguli 14 tim finalis lain dari berbagai perguruan tinggi Indonesia pada sesi final SANEC. Kompetisi diselenggarakan secara online (Zoom Meeting), Sabtu (25/7/2020) oleh Himpunan Mahasiswa Sosiologi dan Antropologi FIS Unnes. Secara keseluruhan kompetisi ini diikuti sebanyak 105 tim dengan jumlah 234 peserta dari 44 perguruan tinggi se-Indonesia. Sebelum akhirnya ditentukan 15 tim untuk mengikuti sesi final SANEC. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes, Dr Abdurrahaman MPd memberikan apresiasi kepada pemanang. Selain itu, ia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa bahwa pandemi bukan halangan untuk produktif dan terus berprestasi. “Produktivitas harus tetap ditingkatkan. Prestasi yang diraih Elsa dan Iqbal bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya,” kata Abdurrahman. Dalam SANEC 2020 Juara 2 diraih oleh Tim Universitas Mataram atas nama Didin Setiawan, Nurhasanah, dan Rezi Cahya Nopia Azim, juara 3 dari Tim Universitas Mataram atas nama Titania Safira Nurhidayah dan Evi Sapitri. Sedangkan Best Presentation diraih oleh peserta dari Universitas Negeri Surabaya yakni Muhammad Yayan Putra Pratama, Widya Dwi Rahmawati, dan Dewi Kartika Sari.