Jowonews

Besok, Bantuan Subsidi Upah Pekerja Diluncurkan

JAKARTA, Jowonews-  Kabar gembira bagi para pekerja dengan pendapatan kurang dari Rp 5 juta. Kamis (27/8) besok, bantuan subsidi upah bagi mereka akan diluncurkan langsung Presiden Joko Widodo. “Insya Allah akan diagendakan peluncuran bantuan pemerintah berupa subsidi gaji atau upah besok, Kamis tanggal 27 Agustus 2020 oleh Presiden RI,” kata Menaker Ida dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (26/8), lansir Antara. Menurut Menaker, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) saat ini tengah menyiapkan administrasi untuk proses transfer bantuan tahap pertama. Sebelumnya Kemnaker mendapatkan 2,5 juta data calon penerima tervalidasi dari BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Pemerintah merencanakan akan memberikan subsidi upah kepada 15,7 juta pekerja swasta dan pegawai pemerintah non-PNS dengan pendapatan di bawah Rp5 juta. Para penerima harus terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan per Juni 2020. Para calon penerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan atau total Rp2,4 juta. Bantuan itu akan dikirim langsung ke rekening calon penerima. Sampai saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah mengumpulkan data rekening calon penerima sebanyak 13,8 juta orang. Data akan divalidasi berlapis untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran. Rencananya setiap pekan akan diserahkan minimal 2,5 juta data calon penerima dari BPJS Ketenagakerjaan ke Kemnaker, yang kemudian akan melakukan pemeriksaan kesesuaian data lagi. Menaker Ida berharap bantuan tersebut dapat membantu para pekerja yang pendapatannya terdampak akibat Covid-19. Program itu melengkapi program jaring pengaman sosial lain yang sudah dijalankan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi. Seperti bantuan sosial oleh Kementerian Sosial dan Kartu Prakerja. “Mudah-mudahan bisa membantu saudara-saudara kita pekerja yang hari-hari ini terasa dampaknya sungguh luar biasa,” ujar Ida.

Inilah 30 Pemain Timnas U-19 Terpilih Ikuti TC di Kroasia

JAKARTA, Jowonews- Sebanyak 30 pemain timnas U-19 telah ditetapkan untuk ikuti pemusatan latihan (TC) di Kroasia pada akhir Agustus mendatang. “Sebanyak 30 pemain telah dipilih pelatih Shin Tae-yong untuk diberangkatkan ke Kroasia. Ia (Shin Tae-yong) juga memberikan laporan bahwa saat ini pemain mengalami perkembangan yang bagus dan grafik meningkat selama pemusatan latihan,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, sebagaimana dikutip Jowonews, dari laman resmi PSSI, Rabu (26/8). 30 pemain itu murni pilihan Shin Tae-yong, kata Iriawan. Tidak ada campur tangan atau intervensi dari Exco PSSI atau pun pihak-pihak lain. TC di Kroasia sendiri dilakukan sebagai persiapan Garuda Muda mengikuti Piala AFC U-19 2020 yang berlangsung pada 14-31 Oktober di Uzbekistan dan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Sementara itu, pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa 30 pemain dipilih berdasarkan penilaiannya selama pemusatan latihan. “Kami memilih 30 pemain untuk dibawa ke Kroasia. Pemain saat ini dalam kondisi bagus dan terus mengalami perkembangan yang positif setiap harinya. Saya yakin selama di Kroasia, fisik, teknik, dan permainan timnas U-19 akan makin meningkat.” Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan, timnas U-19 direncanakan akan menjalani beberapa laga uji coba selama di Kroasia. Garuda muda juga akan mengikuti turnamen bersama tuan rumah Kroasia, Bulgaria, dan Arab Saudi pada 2-8 September 2020. “Sesuai intruksi Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan), saya bersama pelatih Shin Tae-yong terus melakukan koordinasi perkembangan tim,” kata Indra Sjafri. Daftar 30 Pemain Berikut daftar 30 nama pemain timnas U-19 yang mengikuti TC ke Kroasia: Adi Satryo – PSMS Medan Erlangga Setyo – Persib Bandung Yofandani Damai – PSIS SEmarang Pratama Arhan – PSIS Semarang Yudha Febrian – Barito Putera Komang Tri – Bali United Elkan Baggot – Ipswich Town Ahmad Rusadi – Muhammad Fadhil – Semen Padang FC Bayu M. Fiqri – PON Jatim Rizky Ridho – Persebaya Bagas Kaffa – Barito Putera Komang Teguh – Diklat Ragunan Andre Oktaviansyah, – David Maulana – Barito Putera Brylian Aldama, Beckham Putra – Persib Bandung Mohammad Kanu – Babel United FC Braif Fatari – Persija Jakarta Andi Irfan – AS Abadi Tiga Naga Sandi Arta – Persija Jakarta Witan Sulaeman – FK Radnik Surdulica Jack Brown – Lincoln City Mochammad Supriadi – Persebaya Irfan Jauhari – Bali United Khairul Zakiri – Gymnastica Cueta Saddam Gaffar – PSS Sleman Ahmad Afhridrizal – Vamos Indonesia Moh. Bahril – PSIS Semarang Serdi Fano – Bhayangkara FC

Humanime Nilai Islam Dorong Ilmu Pengetahuan Menyeluruh

SEMARANG, Jowonews- Kesatuan ilmu pengetahuan (unity of sciences) sangat penting dalam memahami agama dan ilmu pengetahuan umum.  “Kita tidak boleh memahami Islam secara normatif. Tetapi bagaimana nilai nilai keislaman itu menjadi humanis,” ujar Dr Ahwan Fanani, akademisi dari FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dalam webinar bertajuk “The Connecting of Islamic Studies, Law, Economics, Finance, Social, Education, Health, Science and Technology in Industrial Revolution” , yang diselenggarakan AIS Muhammadiyah, di Semarang, Selasa (25/8). Humanisasi nilai nilai Islam itulah, lanjut Ahwan, yang nantinya akan mendorong lahirnya ilmu pengetahuan secara menyeluruh dan mampu menjawab persoalan-persoalan masyarakat. Sementara pembicara lainnya Prof. Dr. Muhammad Nur, DEA dari Undip menyampaikan strategi pengembangan perguruan tinggi menjadi universitas riset. Hasil hasil riset perguruan tinggi, kata dia, harus mampu menciptakan inovasi produk unggulan. Direktur AIS Muhammadiyah Semarang Wellie Sulistijanti, M.Sc , sebagaimana dilansir Antara, menerangkan, kegiatan ilmiah ini hasil kolaborasi AIS Muhammadiyah, Lembaga Litbang PTM PWM Jawa Tengah, dan Pusat Pemberdayaan Masyarakat (PPM) SEMAI. Sejumlah pakar, peneliti, akademisi, dan mahasiswa berpartisipasi dalam dalam sejumlah topik. Total ada 65 perguruan tinggi se Indonesia yang ikut serta. Diharapkan, sambung dia, webinar ini memberikan kontribusi pemikiran dan hasil-hasil penelitian serta pengabdian masyarakat untuk kemajuan keislaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, kemanusiaan, pendidikan, derajat kesehatan dalam meningkatkan daya saing bangsa serta kesejahteraan masyarakat.

September, Boyolali Targetkan Mulai Pembelajaran Tatap Muka

BOYOLALI, Jowonews- Kegiatan pembelajaran secara tatap muka khusus siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Boyolali ditargetkan mulai September 2020. “Kami targetkan September siswa khusus SMP mulai masuk ikuti pembelajaran tatap muka. Tetapi harus memenuhi persyaratan dan ada izin dari Satgas Covid-19 Boyolali, ” kata Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto, di Boyolali, Rabu (26/8). Namun, pihaknya belum dapat menetapkan kapan tanggalnya pada bulan September itu dimulai. “Hal ini, tergantung kesiapan protokol kesehatan dan lokasi sekolah apakah masuk zona kuning atau hijau,” katanya. Ia menjelaskan tim Disdikbud hingga sekarang masih melakukan verifikasi ke lapangan. Ada kemungkinan setiap sekolah di Boyolali tidak sama mulainya kegiatan pembelajaran secara tatap muka. “Empat syarat mutlak yang harus dipenuhi sekolah sebelum mulai kegiatan pembelajaran secara tatap muka, antara lain sekolah masuk zona kuning/hijau, ada izin dari orang tua siswa, sarana prasarana sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan, dan ada izin Disdikbud,” katanya. sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, sekolah harus siap dengan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan. Antara lain toilet yang bersih, tempat cuci tangan dengan sabun, air yang mengalir, masker, dan jaga jarak. Dia mengatakan setelah kegiatan pembelajaran secara tatap muka di tingkat SMP berjalan dengan lancar, dua bulan kemudian baru untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK) serta pendidikan anak usia dini (PAUD). TK dan SD Bulan November Pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan tingkat SD, TK, dan PAUD ini rencananya baru dibuka pada November mendatang dengan melihat kondisi perkembangan pandemi COVID-19. Namun, lanjut dia, tidak seluruh sekolah dapat langsung menerapkan pembelajaran secara tatap muka. Sekolah diizinkan hanya yang ada di zona hijau dan kuning untuk menerapkan pembelajaran tatap muka. “Sekolah di zona tinggi penyebaran Covid-19 belum memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran tatap muka. Kebijakan sekolah adaptasi kebiasaan baru akan berbeda-beda, karena melihat kondisi sekolah tempat masing-masing,” katanya. Sekolah yang bakal menerapkan pembelajaran tatap muka, kata dia, harus mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 Kabupaten Boyolali. Satgas akan menentukan apakah lokasi sekolah tersebut memungkinkan untuk pembelajaran secara tatap muka atau tidak. Jumlah PAUD di Boyolali ada sebanyak 703 sekolah baik negeri maupun swasta, untuk SD Negeri ada sebanyak 558 sekolah, SD swasta 34 sekolah, sedangkan SMP Negeri ada 52 sekolah, dan SMP Swasta 38 sekolah, demikian Darmanto.

Kasus Djoko Tjandra: Dua Jenderal Polisi Dipastikan Terima Suap

JAKARTA, Jowonews- Tiga tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan pencabutan red notice Djoko Tjandra mengaku menerima aliran dana dari Djoko. Dua diantaranya adalah jenderal polisi. Ketiga tersangka itu adalah Tommy Sumardi, Brigjen Prasetijo Utomo, dan Irjen Napoleon Bonaparte. “Kami pastikan memang mereka menerima aliran dana itu,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (25/8). Hal itu terungkap saat penyidik Bareskrim memeriksa ketiganya selama hampir 12 jam. Awi tidak bisa menyebutkan jumlah uang yang diberikan Djoko kepada ketiga tersangka untuk mengurus penghapusan red notice. “Nominalnya tentu sudah masuk ke materi penyidikan, saya tidak bisa sampaikan. Nanti akan dibuka semuanya di pengadilan,” kata dia sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, saat diperiksa Senin 24 Agustus Djoko juga mengaku telah menyerahkan sejumlah uang untuk ketiga tersangka. Awi menambahkan terkait uang yang diterima para tersangka ini akan dikonfrontasi dengan alat bukti lainnya. “Kalau itu berupa transfer atau cash and carry, tentunya nanti semuanya akan didalami oleh penyidik dan itu akan dibuka semuanya di pengadilan. Kami sudah lakukan pemeriksaan dan mereka telah mengakui menerima uang tersebut,” kata Awi. Bareskrim Polri telah menetapkan Djoko Tjandra sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan penghapusan red notice Djoko Tjandra. Penyidik juga menetapkan Tommy Sumardi, Brigjen Prasetijo Utomo dan Irjen Napoleon Bonaparte sudah berstatus tersangka dalam kasus ini.