Jowonews

Harga Tembakau Anjlok, Pemerintah Pusat Diminta Turun Tangan

TEMANGGUNG, Jowonews- Pemerintah pusat diminta turun tangan mengatasianjloknya harga tembakau di Temanggung. Bupati Temanggung M. Al Khadziq, Sabtu (19/9), mengatakan dirinya telah menyurati Menko Perekonomian RI dan Menteri Perindustrian RI meminta agar pemerintah pusat mendorong pabrik-pabrik rokok untuk mempercepat penyerapan tembakau dari petani Temanggung. Menurut dia hal itu perlu dilakukan karena saat ini banyak hasil panen tembakau masih menumpuk di tingkat petani dan pedagang lokal karena lambat dalam penyerapan. “Karena ini menyangkut industri rokok nasional dan menyangkut kepentingan recovery ekonomi petani yang sedang terpuruk akibat pandemi, maka kami memohon Menteri Perindustrian dan Menteri Koordinator Perekonomian untuk turun tangan melakukan pembinaan kepada dunia industri agar menyerap habis tembakau petani,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Bupati juga meminta kementerian mendorong agar pabrik rokok membeli tembakau Temanggung sampai habis hingga akhir masa panen dengan harga yang pantas sesuai dengan kualitasnya yang tinggi. Selain itu kementerian juga diminta mendorong revisi besaran kenaikan cukai rokok kretek yang disinyalir merupakan salah satu penyebab jatuhnya harga tembakau tahun ini. Bupati Temanggung mengatakan, langkahnya meminta kementerian untuk turun tangan mengatasi anjloknya harga tembakau ini dikarenakan salah satu penyebab jatuhnya harga tembakau lokal karena pihak industri terkesan cenderung mengurangi volume penyerapan dan lambat menyerap tembakau lokal. “Hal ini dimungkinkan karena dampak Covid-19 dan juga dampak kenaikan cukai rokok,” katanya. Menurut dia dalam waktu dekat pihaknya juga akan menemui kedua menteri tersebut untuk menyampaikan berbagai keluhan petani Temanggung terkait dengan anjloknya berbagai komoditas pertanian dan perkebunan di masa pandemi, seperti tembakau, bawang putih, sayur mayur, dan lain-lain. Selama ini berbagai langkah telah dilakukan Pemkab Temanggung, seperti terus mendorong perwakilan pabrik segera menyerap tembakau petani, membina para pedagang dan petani agar menjalankan praktik perdagangan tembakau yang sehat. Kemudian juga terus berkomunikasi dengan direksi pabrik-pabrik rokok yang selama ini membeli tembakau Temanggung, agar mereka segera menyerap tembakau dengan harga yang pantas. Namun dari berbagai langkah tersebut belum tampak ada perubahan keadaan, sehingga Bupati Temanggung meminta pemerintah pusat ikut turun tangan. Khadziq berharap langkahnya kali ini meminta pemerintah pusat turun tangan diharapkan dapat mengubah keadaan sehingga petani tembakau dapat tertolong kondisinya sebelum masa panen ini berakhir. 

Ini Dia Aturan Resmi Bersepeda dari Kementerian Perhubungan

JAKARTA, Jowonews- Kegiatan bersepeda di jalan tidak boleh sembarangan lagi sekarang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengeluarkan peraturan Nomor PM 59 Tahun 2020 tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan. Peraturan tersebut dikeluarkan untuk untuk mewujudkan tertib berlalu lintas dan menjamin keselamatan penggunaan sepeda di jalan. Ada beberapa aspek utama yang diatur salah satunya persyaratan teknis sepeda Sepeda digolongkan menjadi dua kategori yakni sepeda untuk kepentingan umum dan kepentingan olahraga. Kalau untuk kepentingan umum dapat digunakan sehari-hari oleh masyarakat. “Ke depannya kami mengharapkan bahwa sepeda ini dapat digunakan untuk kepentingan sehari-hari masyarakat seperti ke sekolah, kantor, pasar, atau ke mall,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (19/9). Ada tujuh jenis persyaratan keselamatan yang harus dipenuhi pesepeda saat di jalan yaitu, spakbor, bel, sistem rem, lampu, alat pemantul cahaya berwarna merah, alat pemantul cahaya roda berwarna putih atau kuning, dan pedal. Dalam PM 59/2020 disebutkan bahwa penggunaan spakbor dikecualikan untuk jenis sepeda balap, sepeda gunung, dan jenis sepeda lain. Untuk penggunaan lampu dan alat pemantul cahaya juga disebutkan harus dipasang pada malam hari dan dalam kondisi jarak pandang terbatas karena gelap, atau saat hujan lebat, berada di terowongan, atau pada saat kondisi jalanan berkabut. Wajib Pakai Helm dan Alas Kaki “Saat berkendara di jalan terutama malam hari para pesepeda harus menyalakan lampu dan menggunakan pakaian maupun atribut yang memantulkan cahaya. Jangan lupa harus menggunakan alas kaki atau sepatu serta yang penting juga yaitu memahami dan mematuhi tata cara berlalu lintas, serta menggunakan helm untuk pesepeda,” ujar Dirjen Budi. Lebih lanjut lagi, Dirjen Budi menjelaskan, pemerintah berharap pada pengelola gedung, sekolah, kantor, dapat menyediakan tempat parkir sepeda di masing-masing gedung. Sehingga nantinya ada perubahan kebiasaan masyarakat kita dari yang biasanya menggunakan sepeda motor jadi menggunakan sepeda. Mengenai lokasi parkir, dalam PM 59/2020 ini dituliskan bahwa fasilitas parkir umum untuk sepeda dapat berupa lokasi yang mudah diakses, aman, dan tidak mengganggu arus pejalan kaki. Kemudian terdapat rak, tiang, atau sandaran yang memungkinkan bagi sepeda untuk dikunci atau digembok. Selain itu, dijabarkan juga dalam regulasi ini jika parkir umum untuk sepeda harus disediakan oleh setiap penyelenggara fasilitas umum seperti simpul transportasi, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, dan tempat ibadah. Dalam PM 59/2020 ini disebutkan bahwa Pemerintah Daerah dapat menentukan jenis dan penggunaan sepeda di daerahnya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tiap daerah.

Amir Machmud Terpilih Aklamasi, Pimpin PWI Jateng

SEMARANG, Jowonews- Amir Machmud NS kembali memimpin Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah setelah ditetapkan secara aklamasi dalam Konferensi Provinsi PWI Jateng di Kota Semarang, Sabtu (19/9). Sebelumnya, Panitia Konferprov PWI Jateng menerima pendaftaran tiga bakal calon ketua. Namun salah satu calon kuat, Gunawan Permadi, mengundurkan diri. Seorang calon lain, Sugayo  sempat menyampaikan visi dan misi di atas mimbar konferprov. Namun, semenit setelah turun dari mimbar ia menyatakan mundur karena merasa tidak bakal menang melawan Amir Machmud, Ketua PWI Jateng periode 2015-2020. Sugayo juga mengakui PWI Jateng di bawah kepemimpinan Amir mampu melakukan banyak hal untuk kepentingan anggota dan organisasi. Setelah Gunawan Permadi (Suara Merdeka) dan Sugayo Jawama (Info Jati) mengundurkan diri maka Amir (suarabaru.id) menjadi calon tunggal. Sri Mulyadi juga menjadi satu-satunya orang yang mendaftarkan diri untuk posisi calon Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Jateng Ketua Sidang Sosiawan menanyakan kepada peserta konferprov, “apakah dengan adanya calon tunggal Ketua PWI Jateng dan Ketua DKP Jateng tersebut bisa disetujui secara aklamasi?” “Setuju,” jawab peserta secara serentak Sri Mulyadi, lansir Antara, sebelumnya juga Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Jateng. Menurut Ketua Panitia Konferprov Achmad Ris Ediyanto (Ade Oesman), ada 261 anggota yang direpresentasikan sejumlah anggota yang hadir langsung di ruang lantai 5 Gedung B Kantor Gubernur Jawa Tengah. Sedangkan jumlah daftar pemilih tetap tercatat 365 anggota. Amir ketika menyampaikan visi dan misi kembali menegaskan komitmennya meningkatkan profesionalitas dan kompetensi wartawan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga marwah organisasi PWI dengan menegaskan, “Hidup-hidupilah PWI, jangan mencari hidup di PWI.” Amir dan Sri Mulyadi akan memimpin PWI Jateng hingga 2025. Sebelumnya, Gunawan Permadi, Jumat (18/9) memprotes konferprov yang dinilai tidak memenuhi kuorum. Gunawan melalui chat Zoom meeting, Jumat (18/9) siang juga menyampaikan pengunduran diri (walk out) dalam konferprov. Namun, Ketua PWI Pusat Atal S. Depari seusai menghadiri sidang hari pertama, Jumat, menyatakan konferprof sah dan bisa dilanjutkan. Atal memuji pelaksanaan Konferprov PWI Jateng di tengah pandemi ini berlangsung lancar. Atal menyatakan tak perlu ada pertengkaran karena PWI merupakan rumah kedamaian.

Muhammadiyah Bangun Pesantren di Semarang

SEMARANG-  Tak mau ketinggalan, ormas Muhammadiyah yang selama ini dikenal dengan sekolah formalnya mulai giat membangun pondok pesantren. Salah satunya proyek pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz  Muhammadiyah, di Desa Wonorejo, Wates, Ngaliyan, Semarang. Pembangunan ponpes Muhammadiyah ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 800 meter persegi. Para santri akan dididik menjadi para ahli agama khususnya penghafal quran. Pondok juga akan membuka madrasah diniyah di siang dan sore hari untuk anak-anak warga sekitar. Ketua PCM Ngaliyan M. Anas Hamzah mengatakan pembangunan pondok secara resmi akan dimulai besok Ahad.   “Peletakan batu pertama akan dilakukan besok Ahad (20/9) pagi oleh Wali Kota Semarang Bapak Hendi Prihardi. Akan dihadiri pula oleh Ketua DPRD Kadarlusman dan unsur Muspika setempat serta pihak terkait,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Jowonews, Sabtu (19/9). Bangunan pondok sendiri akan dibangun dua lantai. Lantai pertama dipergunakan untuk ruang kelas, mushola, tempat satpam, kamar mandi, dan dapur. Sementara lantai kedua dipergunakan sebagai kamar tidur para santri, kamar mandi, tempat jemuran, dan tempat memasak air Passing Over Menurut Dr Ahwan Fanani, M.Ag, pengamat sosial budaya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, saat ini terjadi fenomena menarik saat dalam perkembangan pendidikan Islam. Yakni fenomena passing over. Organisasi pembaharu semacam Muhammadiyah dan Persis yang sebelumnya  lebih menekankan pendidikan sekolah umum juga ikut mengembangkan pendidikan agama yang lebih fokus sebagaimana dipesantren. Sebaliknya, ormas seperti NU, Mathlaul Anwar, Nahdlatul Wathan, dan Perti yang dulunya fokus pada pesantren secara berangsur juga mengadopsi sistem sekolah. “Ini perkembangan yang bagus sekali. Masing-masing ormas berkembang saling melengkapi dan memajukan khasanah pendidikan Islam di negeri ini,” ujar Ahwan yang juga merupakan ketua pelaksana pembangunan pondok pesantren Muhammadiyah itu. Pesantren atau Pondok di Muhammadiyah sendiri, kata dia, masih dalam tahap perkembangan dan mencari bentuk. Pesantren dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan warga akan ahli agama. “Semakin banyak madrasah dan masjid yang dikelola Muhammadiyah tetapi SDM ahli agama semakin berkurang. Kondisi itu menjadi keprihatinan tersendiri.” tandas Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng ini. Sekarang, sambung Ahwan, spesialisasi semakin dituntut termasuk spesialisasi pendidikan agama. Perkembangan pesantren di Muhammadiyah sejalan dengan upaya spesialisasi atau takhashus dalam kajian agama. Pesantren sendiri, kata Ahwan, terus mengalami evolusi. Awalnya, banyak pesantren berkembang dari pengajaran di masjid. Karena banyaknya pelajar dari jauh maka dbuatkanlah tempat tinggal bagi santri. Namun sejalan dengan perkembangan zaman pesantren juga terus menyesuaikan diri. Sehingga muncul pesantren salaf, pesantren semi modern dan pesantren modern yang menyediakan pendidikan formal hingga jenjang dasar sampai perguruan tinggi. Telan Biaya 2,8 Milyar Adapun pembangunan Pondok Pesantren Tahfidz  Muhammadiyah Ngaliyan, Kata Anas, akan menelan biaya 2,8 Milyar rupiah. “Kami ketuk hati para donatur untuk bisa menyisihkan rezekinya dalam pembangunan pencetak santri penghafal quran ini,” ujar Anas.  Donasi bisa disampaikan melalui  rekening panitia pembangunan PCM Ngaliyan di Bank Syariah Mandiri (BSM) KCP. Ngaliyan  nomor rekening. 714-347-2177. Atau melalui rekening BSM LAZISMU Kota Semarang, nomor  777-888-1785.

500 Lebih Anak di Jateng Terpapar Virus Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Jumlah anak-anak yang terpapar Covid-19 di Jateng cukup mengkhawatirkan. Angkanya sudah mencapai di atas 500 penderita. “Jumlah anak di Jateng yang terpapar Covid-19 sebanyak 538 anak yang terdiri dari 222 anak perempuan dan 316 anak laki-laki berusia 0-11 tahun,” kata Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah dokter Anung Sugihantono pada seminar secara daring dengan tema “Peran Media dalam Mempromosikan Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Masa Pandemi: Anak-anak Dalam Pusaran Klaster Keluarga COVID-19” di Semarang, Jumat. Menurut dia, data tersebut berdasarkan sistem pelaporan yang diakses di coronajateng.co.id pada Kamis (17/9) pada pukul 11.00 WIB.”Orang tua harus mengajarkan anaknya mengenai penerapan protokol kesehatan seperti yang termudah mencuci tangan dan memakai masker setiap saat,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Setya Dipayana, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan bahwa anak memiliki kekebalan tubuh atau imunitas yang bagus. “Karena imunitasnya bagus, mereka kemungkinan justru menjadi asymptomatis yakni telah terpapar Covid-19, namun tidak menimbulkan gejala apa-apa karena mereka kebal,” katanya. Akan tetapi, lanjut dia, ketika mereka berdekatan dengan orang yang kekebalannnya menurun atau orang tua, maka mereka menjadi penular atau bisa disebut penyebar super (super spreader). “Anak-anak jadi carrier, dia bisa menyebarkan ke mana pun tanpa terdeteksi, namun keluarga sekarang sering bilang anaknya tidak usah dicek karena merasa kasihan. Padahal kita tahu, ia bisa menjadi penyebar. Oleh karena itu kita semua harus sadar dengan membuat adaptasi kepada kebiasaan baru bagaimana agar penularan itu tidak terjadi,” ujarnya. Sementara itu, psikolog dari Universitas Katolik Soegijapranata, Kuriake Kharismawan, yang juga menjadi sukarelawan penanganan COVID-19 bagi pasien positif di Rumah Dinas Wali Kota Semarang menjelaskan bahwa jumlah anak yang terpapar corona terus meningkat. “Pagi tadi ada 16 anak, Rabu lalu bahkan ada yang melarikan diri. Untung segera kami temukan lagi. Yang pasti, sifat anak-anak itu adalah ingin bermain dan pergi ke mana-mana. Itu adalah karakter khas anak di masa puber. Selain itu mereka selalu ingin tantangan,” katanya. Selain itu, Kuriake juga melihat stigma pasien Covid-19 yang justru membuat yang bersangkutan menjadi tersudut. “Kami ingini masyarakat tidak memberi stigma negatif. Jangan dijauhi, bila mereka dinyatakan sembuh, berarti itu memang sembuh,” ujarnya.