Jowonews

50 % Lebih Santri Pondok di Purwanegara Banyumas Terjangkit Covid-19

PURWOKERTO, Jowonews- Klaster pesantren mulai marak dalam penyebaran virus Covid-19. Bahkan di sebuah pesantren di Kelurahan Purwanegara, Kabupaten Banyumas, , 50 % lebih santrinya positif terjangkit Covid-19. “Total sampel yang dilakukan pemeriksaan sebanyak 631 orang. Dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 328 orang terkonfirmasi positif,” kata kata Sekretaris Daerah Banyumas Wahyu Budi Saptono, saat konferensi pers di Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (1/10). Konferensi pers tersebut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti, Juru Bicara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas Enjang Burhanudin Yusuf, serta sejumlah pejabat dan perwakilan FKPP Kabupaten Banyumas lainnya. Lebih lanjut, Wahyu mengatakan hasil tes usap (swab) tersebut keluarnya dalam tiga tahap. Yakni pertama pada tanggal 23 September 2020 sebanyak 126 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Berdasarkan hasil tes tahap pertama tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan tindakan, yakni untuk santri yang ada keluhan dievakuasi ke RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika. Sedangkan yang tidak ada keluhan masuk ke rumah karantina di Baturraden,” katanya. Selanjutnya pada 26 September, kata dia, kembali keluar hasil tes usap dan sebanyak 63 orang terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga dilakukan skrining. Dalam hal ini, lanjut dia, bagi yang ada gejala dibawa ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, sedangkan yang tanpa gejala dievakuasi ke rumah karantina di Baturraden “Pada 30 September kembali keluar hasil tes usap, ada 136 positif, dan Alhamdulillah kondisinya baik semuanya. Itu merupakan OTG (orang tanpa gejala) sehingga perlu dilakukan isolasi sebagai upaya untuk melindungi yang lain di mana ada yang sepuh dan sebagainya, maka kita harus lindungi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihak pesantren meminta agar santri yang positif diisolasi mandiri di pesantren. Menurut dia, tim “task force” Kementerian Kesehatan yang sudah meninjau langsung ke pesantren juga menyarankan untuk dilakukan isolasi mandiri di pesantren. “Tetapi kami tetap ada opsi yang kedua. Yakni kami sudah siapkan rumah karantina di Baturraden. Setelah dilakukan pertemuan, akhirnya disepakati untuk dilakukan isolasi di rumah karantina Baturrade. Karena kalau menunggu persiapan isolasi mandiri di pesantren agak lama,” jelasnya. Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih menunggu hasil tes usap dari 31 sampel dan diharapkan hasilnya negatif semua. “Dari 328 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini, yang sudah sembuh sebanyak 20 orang. Ini yang berada di RSUD Banyumas sebanyak 17 orang dan di RS Siaga Medika sebanyak 3 orang,” jelasnya. Ia mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait lainnya terus memberikan pendampingan di pesantren dalam rangka pencegahan Covid-19. Sementara itu, Kepala Dinkes Banyumas Sadiyanto mengatakan dari 328 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. tersebut, sebanyak 120 orang di antaranya ber-KTP Kabupaten Banyumas. Sisanya berasal dari luar daerah. Rumah Karantina “Akan tetapi kita wajib untuk melakukan penanganan dengan sebaik-baiknya. Saat ini di Baturraden sudah ada tiga rumah karantina dan kapasitasnya sudah maksimal, saat ini masih ada tempat sekitar 15 (tempat tidur),” katanya. Sementara tempat isolasi di rumah sakit, kata dia, sampai saat ini masih tersedia sekitar 30 tempat tidur dari total 182 tempat tidur yang tersebar di 10 rumah sakit. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan evaluasi dan tes usap terhadap 126 santri yang menjalani isolasi di rumah karantina Balai Diklat Baturraden. Ia mengatakan jika hasil tes usap tersebut menyatakan 126 santri tersebut atau separuhnya sembuh dari Covid-19, dapat menambah kapasitas tempat isolasi. Seperti diwartakan, selain di Kelurahan Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara, sebanyak 11 santri dari satu pesantren di Grumbul Ciwarak, Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Banyumas, juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Magelang Bentuk Satgas Covid-19 Hingga Tingkat RT/RW

MAGELANG, Jowonews- Pemerintah Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah membentuk Satuan Tugas Kampung Siaga Covid-19 hingga tingkat rukun tetangga dan rukun warga. Hal ini untuk mengintensifkan penanganan dampak pandemi virus corona jenis baru itu di daerah setempat. “Kegiatan ini menjadi ikhtiar Pemkot Magelang untuk menekan penyebaran Covid-19,” kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis (1/10). Ia mengharapkan melalui satgas tingkat RT-RW tersebut, para pamong dan tokoh masyarakat secara proaktif mengedukasi warga tentang penerapan secara ketat dan disiplin atas protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Pencanangan Satgas Kampung Siaga Covid-19 Kota Magelang di Aula Kantor Kecamatan Magelang Tengah pada Rabu (30/9). Kegiatan itu dihadiri Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setyawan dan Dandim 0705/Magelang Letkol Czi Anto Indrianto dengan menerapkan protokol kesehatan. Ia menjelaskan tentang gerakan penanganan dampak pandemi melalui satgas itu bekerja sama dengan Satgas Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia juga menjelaskan tentang pentingnya warga kompak menekan penyebaran virus itu, termasuk menyamakan persepsi dan sinergi antarlembaga di tingkat lingkungan masing-masing. “Saya melihat pergerakan di lapangan soal penanganan Covid-19 di Kota Magelang sangat membanggakan. Kemarin (29/9) kita mendapat peringkat terendah ketiga se-Jawa Tengah untuk kasus Covid-19, per hari ini Rabu (30/9) sudah nomor dua terendah,” ujarnya. Bahkan, kata dia, Magelang mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lantaran dinilai berhasil dalam mengendalikan pandemi. Berdasarkan fakta tersebut, Pemkot Magelang tak perlu lagi melakukan pembatasan akses masyarakat. “Pamong di tingkat RT dan RW di Kota Magelang ini sudah sangat cerdas dan mampu menginspirasi warganya, untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Soal akses, tidak dibatasi lagi, karena langkah kita untuk menyelamatkan ekonomi rakyat agar tidak terjun ke jurang resesi,” katanya. Swadaya Ketua RW/8 Kelurahan Kemirirejo Tartib Karyadi menyatakan jauh sebelum ada pencanangan Satgas Jogo Tonggo maupun Kampung Siaga Covid-19, masyarakat setempat sudah membentuk satgas secara swadaya. Tidak jauh berbeda dengan program kedua gerakan itu, katanya, masyarakat melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, mulai dari pengadaan fasilitas tempat cuci tangan pakai sabun, disinfeksi, dan pembatasan akses masuk kampung. “Maret 2020 kami sudah bentuk tim pencegahan Covid-19 tingkat RW. Semuanya swadaya karena belum ada instruksi dari pemerintah. Sampai kemudian ada instruksi dari gubernur tentang Satgas Jogo Tonggo yang ada SK-nya, sehingga ada alokasi anggarannya,” katanya. Masyarakat setempat, katanya, telah aktif menangani dampak pandemi dengan pembentukan posko yang memanfaatkan tempat bank sampah. Posko itu menjadi tempat penyediaan disinfektan, makanan untuk warga yang membutuhkan, hingga siaga 24 jam memantau pergerakan warga. Selain itu, katanya, masyarakat juga kompak menghimpun donasi Rp500 setiap hari melalui sistem jimpitan untuk mendukung gerakan itu. “Ini sangat membantu warga yang kurang mampu, sekaligus ikut menyalukan bantuan dari instansi lain. Bahkan ada satgas hiburan yang bertugas menata taman lingkungan, membuat taman bermain anak, menginisiasi senam pagi, sebagai bagian dari proses ‘healing’ masyarakat,” katanya. Ia juga menjelaskan tentang edukasi terkait dengan pandemi virus yang dijalani masyarakat sehingga mereka sadar dan tidak menganggap Covid-19 sebagai aib melainkan penyakit yang disebabkan virus. “Kami juga sediakan kendaraan khusus untuk mengantarkan warga yang sakit, yang akan ‘swab test’ (tes usap), karena kalau dijemput ambulans dengan petugasnya pakai APD (alat pelindung diri), warga ketakutan. Masyarakat kami sadar kalau COVID-19 bukan aib, jadi terbuka, jika terdekteksi lebih dini lebih baik,” katanya.

Ayo Warga Kudus, Tukarkan Sampahmu dengan Emas

KUDUS, Jowonews– Wah, kabar gembira bagi warga Kudus, Jawa Tengah. Sampah mereka bisa ditukar dengan emas! Peluang tersebut terbukan setelah Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bekerja sama dengan PT Pegadaian dengan menggulirkan program penukaran sampah menjadi tabungan emas. Program tersebut sebagai upaya mendorong kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dengan turut menghidupkan bank sampah di Kudus. “Semua bank sampah di Kabupaten Kudus sudah siap menjalankan program setor sampah menjadi tabungan emas. Termasuk tempat pembuangan sementara (TPS) sampah masyarakat juga siap melayani program penukaran sampah menjadi tabungan emas,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus Agustinus Agung Karyanto di Kudus, sebagaimana dilansir Antara, Rabu. (30/9). Ia mengungkapkan sebanyak 26 bank sampah dan sembilan TPS di Kabupaten Kudus sudah mendapatkan pembinaan soal program tersebut sehingga masyarakat mau menyetorkan ke mana saja bisa. Termasuk, lanjut dia, bank sampah induk juga sudah disiapkan petugas yang akan melayani masyarakat yang hendak menukarkan sampah menjadi tabungan emas. Untuk lokasi bank sampah induk, yakni berada di kompleks Taman Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Sampah Kertas dan Plastik Hingga kini, kata dia, sudah ada 15 rekening tabungan masyarakat dengan nilai tabungan bervariasi karena disesuaikan dengan jumlah sampah yang disetorkan. Keuntungan yang diperoleh melalui program sampah menjadi emas, katanya, saldo minimal tabungan tidak harus besar karena berapapun bisa dicatat dalam tabungan tersebut. Uang hasil penukaran sampah yang sebelumnya dinilai terlalu kecil dan kurang berharga, maka ketika ditabung dalam bentuk emas akan terlihat hasilnya. Sampah yang bisa ditukarkan menjadi tabungan emas memang dibatasi jenisnya, yakni sampah kertas dan plastik karena selama ini menjadi penyumbang sampah terbesar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Ia berharap dengan adanya program tukar sampah dengan tabungan emas semakin meningkatkan semangat masyarakat melakukan pemilahan sampah sehingga yang dibuang ke TPA juga semakin berkurang. 

Timnas U-19 Mulai Fokus Latihan Power

KROASIA, Jowonews- Tim Nasional Indonesia U-19 terus digembleng pada pemusatan latihan (TC) di Kroasia. Pelatih Garuda Muda, Shin Tae-yong pada pekan ini fokus untuk penguatan otot dan power pemain. “Pekan ini kami fokus pemain untuk latihan beban. Pemain harus semakian kuat otot dan power mereka. Selain itu, fisik dan stamina juga harus selalu dijaga konsistensinya,” kata Shin Tae-yong, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman resmi PSSI, Kamkis (1/10). Para pemain timnas U-19 untuk latihan beban (gym) diberikan latihan yang bervariasi dari tim pelatih yang. Hal ini bertujuan untuk semakin menguatkan otot dan power pemain. Timnas U-19 saat ini sudah sebulan lebih berada di Kroasia. David Maulana dan kawan-kawan tidak hanya menjalani pemusatan latihan namun juga melakoni laga uji coba. Garuda Muda total sudah menjalani tujuh laga uji coba di Kroasia dengan melawan Bulgaria (0-3), Kroasia (1-7), Arab Saudi (3-3), serta dua kali melawan Qatar (2-1 dan 1-1), Bosnia Herzegovina (0-1), dan Dinamo Zagreb (1-0). TC di Kroasia sebagai persiapan menghadapi Piala AFC U-19 2020 yang rencananya akan digelar awal 2021 mendatang. Selain itu Garuda Muda akan berlaga di ajang bergengsi yakni Piala Dunia U-20 yang notabene Indonesia menjadi tuan rumah.