Jowonews

142 Pasien Covid-19 di Purbalingga Dinyatakan Sembuh

PURBALINGGA, Jowonews- Sebanyak 142 pasien Covid-19 di Purbalingga dinyatakan sembuh “Sejak awal penanganan hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang telah sembuh sebanyak 142 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono di Purbalingga, Selasa (6/10). Dia juga menjelaskan berdasarkan data terbaru, jumlah total pasien Covid-19 di wilayah setempat sejak awal penanganan hingga saat ini berjumlah 185 orang. “Dari 185 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut, 142 di antaranya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Dua orang meningga dunia dan 41 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini,” katanya. Dia juga mengatakan walaupun jumlah kasus Covid-19 di wilayah itu masih terus bertambah, namun tingkat kesembuhan pasien juga tinggi. “Penambahan kasus Covid-19 masih terjadi, namun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga terus bertambah jumlahnya,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Perketat Protokol Kesehatan Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga, kata dia, kembali mengajak seluruh masyarakat di wilayah itu untuk tetap waspada dan bijaksana dalam beraktivitas serta terus memperketat protokol kesehatan. “Kami akan terus mengingatkan dan juga mengimbau seluruh masyarakat bahwa salah satu upaya penting yang dapat dilakukan pada saat ini adalah dengan menerapkan pola hidup bersih sehat dan memperketat protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, hindari kerumunan dan lain sebagainya,” katanya. Selain sosialisasi mengenai protokol kesehatan, kata dia, Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga terus mengintensifkan operasi tertib masker hingga ke tingkat desa. Dengan dilakukannya operasi tertib masker yang intensif, kata dia, diharapkan dapat makin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan memutus mata rantai penularan Covid-19. “Kami berharap operasi tertib masker dapat makin meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19,” katanya. Dia menambahkan bahwa pihaknya hingga saat ini juga masih menggencarkan kegiatan tes usap dan juga tes cepat secara massal guna menemukan dan menelusuri potensi orang tanpa gejala sebagai upaya mencegah penularan virus tersebut di wilayah itu. Sementara itu, pemerintah kabupaten, kata dia, berharap dengan adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat, maka wilayah itu akan segera menjadi zona hijau.

Dihantam Pandemi, Barcelona Rugi Rp 1,67 Triliun

JAKARTA, Jowonews- Barcelona mengumumkan rugi setelah potong pajak senilai 97 juta euro (Rp1,67 triliun) selama tahun anggaran 2019/2020 akibat pandemi Covid-19. Dalam satu pernyataan tertulisnya Senin waktu setempat seperti dikutip Reuters, klub ini menangguk pendapatan 855 juta euro atau turun 14 persen dari 990 juta euro yang mereka peroleh pada 2018/2019. Sedangkan utang bersih keseluruhan berlipat ganda menjadi 488 juta euro. Klub ini mengatakan rugi 47 juta euro karena kehilangan pemasukan dari tiket, 35 juta karena berkurangnya penjualan toko klub ini dan 18 juta euro dari tur stadion yang diperkirakan akan bertambah kecuali penonton kembali masuk stadion. Prediksi pendapatan selama 2020-2021 adalah 791 juta euro. Para pemain sudah dipangkas gajinya untuk meringankan tekanan defisit ketika kompetisi dihentikan karena virus corona. Klub ini juga menjual sejumlah pemain yang terikat kontak bernilai besar seperti Luis Suarez, Ivan Rakitic dan Arturo Vidal, pada penutupan musim agar belanja gaji masih dalam pedoman La Liga yang langsung berkaitan dengan proyeksi pendapatan. Ini juga mengartikan Barca harus berhemat dalam transfer musim panas ini di mana pelatih baru Ronald Koeman hanya bisa membeli pemain Olympique Lyonnais Memphis Depay jika Ousmane Dembele dijual dan belakangan ini dikaitkan dengan Manchester United. Demkian Antara.

Waspada Covid-19, Para Santri Diminta Tidak Keluar Masuk Ponpes

TEMANGGUNG, Jowonews- Sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diminta tingkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. “Kami minta pondok-pondok pesantren di seluruh Kabupaten Temanggung untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai terjadi klaster pondok pesantren,” kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Selasa (6/10). Agar tidak muncul klaster pondok pesantren, Khadziq meminta para santri membatasi aktivitas dengan tidak keluar masuk pondok pesantren. “Saya minta pondok pesantren untuk sementara tidak menerima tamu dari luar pondok pesantren dulu. Demi kehati-hatian,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menyampaikan setiap ada kasus positif Covid-19, satgas langsung melakukan pelacakan terhadap kontak erat kemudian melakukan tes usap. Bagi mereka yang hasil tes usapnya positif langsung diminta karantina di tingkat kabupaten, bertempat di Asrama BLK Temanggung dan Gedung Pemuda. “Kalau yang bersangkutan tidak mau maka dia harus menandatangani surat pernyataan sanggup menjalankan karantina mandiri di rumah. Kemudian juga disertai surat pernyataan dari kades dan ketua satgas jogo tonggo bahwa mereka siap untuk mengawasi yang bersangkutan agar selama masa karantina tidak keluar rumah,” katanya. Khadziq juga meminta masyarakat kalau tidak perlu sekali supaya menahan diri di rumah. Namun pihaknya menyadari bahwa ekonomi memang harus berjalan. “Kalau urusannya dengan ekonomi mau tidak mau tetap harus bepergian ke luar kota tidak apa-apa. Tetapi mohon kehati-hatiannya. Terapkan betul protokol pencegahan Covid-19 dengan senantiasa jaga jarak, pakai masker, dan jangan lupa sering cuci tangan menggunakan sabun,” katanya.