Jowonews

Santri Berperan Penting dalam Penanganan Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Para santri disebut mempunyai peranan besar pada penanganan maupun pencegahan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jateng Kiai Haji Abu Choir pada webinar bertema “Santri Sehat, Indonesia Kuat, Jogo Santri Di Masa Pandemi Covid-19” di Semarang, Kamis. (22/10). “Untuk menangani kasus Covid-19 di pesantren, pendekatannya harus berbeda dengan masyarakat umum. Semoga ada titik temu, ada program Jogo Santri dan Jogo Kiai,” ucapnya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, pondok pesantren memiliki budaya sendiri sehingga lebih tepat bila disebut sebagai subjek dan pendekatan dalam menangani COVID-19 berbeda. “Kami hanya membutuhkan stimulasi. Ponpes merupakan lembaga pendidikan yang mandiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan umum lainnya,” ujarnya. Ia mengakui sebenarnya jumlah kasus Covid-19 di pondok pesantren seperti gunung es karena pengelolanya cenderung bersikap tertutup. “Ada ketakutan pondok pesantren harus ditutup jika ada kasus santri yang terpapar Covid-19,” ucapnya. “Sebenarnya pandemi ini adalah persoalan bersama, bukan hanya pesantren. Harus ada keterbukaan agar ada tindakan yang diperlukan, pondok pesantren maupun pemerintah sama-sama terbuka. Semua tersenyum, maka akan terwujud pesantren yang sehat dan kuat di Jawa Tengah,” katanya. Dampak Sosial Abu Choir juga mengingatkan pemerintah untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan melakukan tes usap secara massal di pondok pesantren tanpa mempersiapkan terlebih dahulu sarana dan prasarana pendukung. Termasuk memikirkan dampak sosial yang mungkin timbul. “Sebab jika yang positif terpapar jumlahnya ribuan bagaimana? Juga nutrisinya, siapa yang menanggung makan? Jika sebuah pesantren diumumkan ada yang positif terpapar Covid-19, maka masyarakat akan menjauhi pesantren. Jadi, dalam hal ini bukan sekadar soal positif dan negatif soal Covid-19,” ujarnya. Dokter Budi Laksono selaku perwakilan dari Satgas Penanganan Covid-19 Jateng, angka yang terpapar Corona dan yang dinyatakan sembuh selalu berubah setiap harinya. “Jika ada yang terpapar Covid, tidak usah bingung mencari dari mana asalnya. Yang terpenting adalah melakukan ‘tracing’, selama sepekan sudah berhubungan dengan siapa saja. Dengan cara itu kita bisa mencegah penyebaran Covid-19,” katanya. Ia melihat data santri yang terpapar Covid-19 di pondok pesantren itu seperti pemburu yang memburu ayam di kandang. “Pemburu langsung bisa melihat banyak, padahal di luar kandang (masyarakat umum, red) lebih banyak lagi. Jangan lupa paparan Covid-19 di perkantoran di Jateng juga banyak. Bila dites massal kemungkinan bisa mencapai puluhan, bahkan bisa jadi hingga 50 persen perkantoran terpapar Covid-19,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Kantor UNICEF Perwakilan Jawa dan juga menjabat sebagai Tim Komunikasi Satgas Covid-19 Arie Rukmantara menambahkan program Jogo Santri bisa jadi suri-teladan dalam memutus mata-rantai Covid-19. “Secara kuantatif anak-anak yang terpapar Covid-19 memang tidak besar. Namun satu anak pun jangan sampai kena Corona. Oleh sebab itu memang harus ada perubahan melaksanakan pendidikan. Adik-adik santri berubah cara belajarnya, memang harus beradaptasi. Cara belajar yang dimodifikasi, ponpes mampu mencari cara terbaik sistem pembalajaran di masa pandemi yang tidak berakhir dalam waktu yang cepat,” katanya. Pada webinar yang digelar oleh Yayasan Setara bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro dengan dukungan UNICEF ini juga digelar dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2020.

Jelang Libur Panjang, Protokol Kesehatan Jangan Kendor

JAKARTA, Jowonews- Masyarakat diminta tidak kendor melakukan protokol kesehatan menjelang liburan panjang pekan depan. Yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M) sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19. “Kita tidak boleh takabur, tidak boleh kendor bahwa bangsa kita masih bisa mengendalikan kasus Covid-19. dengan maksimal. Sementara beberapa negara sekarang mengalami peningkatan kasus,” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan Doni Monardo  dalam diskusi Satgas Penanganan Covid-19. di Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (22/10). Agar Indonesia bisa menahan penambahan kasus Covid-19., ia berpesan bahwa kerja sama pusat dan daerah yang melibatkan semua lapisan masyarakat sangat diperlukan. Meski dalam beberapa pekan terakhir angka Covid-19. tidak mengalami kenaikan drastis dan angka kesembuhan meningkat, kata dia, tapi semua itu bukan jaminan kondisi itu bisa berjalan sepanjang waktu. “Begitu kita lengah, kita tidak waspada, maka kasus dengan mudah akan meningkat lagi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu. Dia memperingatkan bahwa berbeda dengan flu burung dan flu babi yang ditulari dari hewan, Covid-19.menular antarmanusia yang berpotensi dilakukan orang-orang terdekat. Ia menegaskan protokol kesehatan itu sangat penting, tetapi tidak cukup hanya untuk diri sendiri. Karena itu masyarakat perlu saling mengingatkan untuk melaksanakan 3M itu, sebab jika tidak dilakukan potensi penularan masih bisa terjadi. “Kebersamaan, kesadaran kolektif itu juga menjadi hal yang sangat penting sekali,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dalam kesempatan itu Doni Monardo juga mengingatkan bahwa Covid-19 bukanlah konspirasi. Tapi penyakit yang telah menelan korban jiwa lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.

Hari Santri, 15 Ponpes Terima Penghargaan

SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 15 pondok pesantren terpilih menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada peringatan Hari Santri Nasional 2020 setelah melalui seleksi penerapan protokol kesehatan Covid-19. Penghargaan berupa uang pembinaan Rp125 juta dan perlengkapan Jogo Santri senilai Rp 8 juta itu diserahkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Kamis. (22/10). Ke-15 pondok pesantren itu adalah Ponpes Maslakul Huda (Pati), Balekambang (Jepara), Tanbihul Ghofilin (Banjarnegara), Tahfidz Al Hamidiyah (Pati), Walindo Manba’ul (Pekalongan), Riyadhotut Thalabah (Rembang), Nida Al Quran (Temanggung), Sabilurrasyad (Kendal). Kemudian pondok pesantren Sunan Gunung Jati Kismantoro (Wonogiri), Al Uswah (Kota Semarang), Life Skill Daarun Najaah (Kota Semarang), Khozinatul Ulum 1 (Blora), PP MIBS (Kebumen), Al Falah Tejosari (Temanggung) dan PPTQ Darussalam (Jepara). Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengatakan pemberian penghargaan tersebut dilakukan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di pondok pesantren atau Jogo Santri. Mulai dari administrasi, penilaian video, dan pengecekan langsung di lapangan. Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, dipilih 15 pondok pesantren yang terbaik sehingga berhak menerima penghargaan. “Ke depan, duta pondok pesantren ini bisa secara bersama-sama menularkan atau bersosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan atau Jogo Santri ke seluruh pondok pesantren, terutama di Jawa Tengah,” katanya. Ibnu Sina Dalam kesempatan itu, Gus Yasin menceritakan tokoh Islam yang berjasa di bidang kesehatan yakni Ibnu Sina dan mengingatkan perjuangan Kiai Haji Hasyim Asy’ari dalam melawan penjajah. “Temanya Santri Kuat Indonesia Kuat, maka itu santri diingatkan bahwa pernah punya Ibnu Sina yakni pahlawan dari kalangan santri. Nah, dari sini santri untuk bisa berperan dalam melawan Covid-19 dengan segala keterbatasannya. Mbah KH Hasyim Asy’ari juga pernah mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah, kalau saat ink alangkah baiknya jika dari pesantren muncul resolusi jihad melawan Covid-19,” ujarnya. Pengasuh Pondok Pesantren Nida Al Quran Temanggung, M Afham mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jateng terhadap pondok pesantren. “Ini bentuk kepedulian dari pemerintah sekaligus keseriusan dalam mengembangkan pendidikan di pondok pesantren. Harapannya, dunia pendidikan pondok pesantren kedepan lebih baik dan mampu menunjukkan prestasi. Ia juga mengaku telah menerapkan protokol kesehatan di pondok pesantren yang diasuhnya. Mulai pendaftaran santri baru secara daring hingga cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak di tiap kegiatan di pondok pesantren.

Arhan Diminta Langsung Shin Tae-yong Eksekusi Penalti

KROASIA, Jowonews- Ada cerita menarik saat Pratama Arhan Alif menjebol gawang Hajduk Split lewat tendangan penalti dalam laga uji coba, Selasa (22/10) lalu di Kroasia. Pemain muda PSIS Semarang itu diminta langsung pelatih Shin Tae-yong mengeksekusi tendangan tersebut. “Tadi waktu kami dapat penalti dan coach Shin sendiri yang menginstruksikan ke saya untuk ambil. Pakainya kaki kiri karena itu merupakan kaki terkuat saya,” kata pemain asal kelahiran Blora itu, sebagaimana dikutip Jowonews dari laman resmi PSIS, Kamis (22/10). Arhan mengaku dia sudah menyiapkan diri khusus terkait dengan tendangan penalti. “Beberapa waktu lalu coach Shin setelah latihan selesai memberi waktu sepuluh menit untuk pemain latihan bebas. Terserah mau latihan apa, terus waktu itu saya latihan tendangan penalti” tandas Arhan. Bagi Arhan, ini merupakan gol pertamanya selama membela Timnas U-19 dalam laga uji coba. Dalam pertandingan melawan Hajduk Split, timnas U-19 menggilas klub Kroasia itu dengan skor telak 4-0. Selain Arhan, tiga gol lainnya ditorehkan oleh Bagas Kaffa, Beckham Putra, dan Jack Brown. Paemain muda PSIS lainnya, Bahril Fahreza, diturunkan pelatih dalam laga dengan Hajduk Split. Dia menggantikan Saddam Emiruddin Gaffar di menit ke-64. Sementara penjaga gawang muda PSIS, Yofandani Damai belum mendapat kesempatan dalam laga kali ini.

Program Sabuk Gunung, Konservasi Lahan Kritis Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu

TEMANGGUNG, Jowonews- Pemerintah menyiapkan program Sabuk Gunung untuk konservasi lahan kritis di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro dan Gunung Prahu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Temanggung, Entargo Yutri Wardono di Temanggung, Kamis, mengatakan Program Sabuk Gunung rencananya dilakukan tahun 2021 melalui gerakan masyarakat. “Kegiatan ini dalam rangka pelestarian alam, menghidupkan sejumlah mata air yang telah kering di kawasan Gunung Sumbing, Sindoro, dan Gunung Prahu, sehingga merupakan program jangka panjang agar hasilnya juga bisa dinikmati anak cucu,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia untuk menjalankan program tersebut Pemkab Temanggung akan menggelontorkan dana sekitar Rp9 miliar dari APBD. Ia menyampaikan saat ini tim sudah mulai bergerak dengan melakukan sosialisasi dan edukasi, termasuk pendekatan budaya kepada masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan tiga gunung tersebut. Selanjutnya akan dilakukan penghijauan menggunakan tanaman keras, atau tanaman buah-buhan yang memiliki nilai ekonomi sehingga masyarakat mendapat penghasilan tambahan. Ia mencontohkan salah satu tanaman yang akan ditanam adalah macadamia. Kelebihan tanaman ini selain untuk konservasi juga bijinya seperti kacang almond harganya bisa mencapai Rp70.000 per kilogram. Entargo menuturkan dalam program tersebut nantinya di setiap kecamatan ada satu desa binaan yang akan mejadi percontohan bagi desa-desa lain. Ia menyebutkan konservasi di lahan yang membentang di tiga gunung tersebut melingkupi 12 kecamatan, antara lain Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, Bulu, Bansari, Ngadirejo, Wonoboyo dan Tretep. 

Shin Tae-yong Masih Cari Pemain Keturunan untuk Timnas U-19

KROASIA, Jowonews- Empat pemain keturunan menghuni timnas U-19 saat ini. Dua keturunan dari Inggris yaitu Jack Brown dan Elkan Baggott serta dua keturunan Jerman yakni Kelana Mahessa dan Luah Mahessa. Pelatih Shin Tae-yong mengatakan bahwa saat ini memang masih mencari pemain keturunan untuk bergabung bersama timnas U-19. Ia juga tidak sembarangan dalam memilih pemain keturunan, tentu harus punya kualitas. “Dalam pencarian pemain keturunan kami dibantu PSSI, tim pelatih dan ofisial timnas U-19. Kami sudah mempunyai data beberapa nama pemain dan sudah melakukan pembicaraan ke sejumlah pemain keturunan,” kata Shin Tae-yong sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Kamis (22/10). “Pemain kami lihat dari curriculum vitae (CV), administrasi, analisa video dan setelah itu kami datangkan saat menjalani pemusatan latihan (TC) untuk melihat kualitasnya secara langsung. Pada TC selanjutnya mungkin saja kami mendatangkan pemain keturunan sambil melihat perkembangan,” tambah pelatih yang menukangi Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut. Sementara itu, Elkan Baggott pada Rabu (21/10) menjalani latihan terakhir bersama Timnas U-19 di Kroasia. Hal ini karena pemain bertinggi 196 cm tersebut kembali ke klubnya asal Inggris yakni Ipswich Town. Elkan Baggott bergabung ke Kroasia pada 7 Oktober lalu. Pemain yang berposisi sebagai pemain belakang tersebut menjalani debut bermain bersama timnas U-19 saat melawan Makedonia Utara pada 11 Oktober 2020.