Jowonews

Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas, Sewaktu-waktu Siap Meletus

MEDAN, Jowonews- Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis kembali meluncurkan awan panas sejauh 2.000 meter ke arah timur dan tenggara.  Kepala Pos Pantau Gunung Api Sinabung Armen Putra mengatakan letusan Gunung Sinabung pada pagi itu memuntahkan awan dengan tinggi kolom mencapai 1.500 meter.  “Terjadi APG (awan panas guguran-red) pada 29 Oktober 2020 sekitar pukul 07.52 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah timur-tenggara dan tinggi kolom abu 1.500 meter,” katanya.  Armen mengimbau warga untuk tidak memasuki zona merah Gunung Sinabung. Hal ini dikarenakan aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi dan sewaktu-waktu dapat terjadi letusan.  Masyarakat diminta menjauhi zona merah dengan jarak radius 5 km ke arah timur dan tenggara, dan 4 km ke arah timur utara dari Puncak Gunung Sinabung. “Saat ini Gunung Sinabung masih dalam status siaga, masih berpotensi terjadi erupsi dan awan panas,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, selama libur panjang ini masyarakat juga diminta untuk tidak mendatangi sejumlah tempat wisata yang berada di zona merah akibat letusan Gunung Sinabung. “Untuk destinasi wisata yang dilarang dimasuki adalah Lau Kawar. Karena lokasinya kan berada di kaki Gunung Sinabung, jadi wilayah tersebut masuk dalam zona berbahaya,” ujarnya.

Tak Ada Kompetisi Liga 1 di Tahun 2020

JAKARTA, Jowonews- PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memastikan kompetisi Liga 1 Indonesia tidak akan jadi digelar di sisa akhir tahun ini. Pertimbangan utamanya karena kepolisian tidak memberikan izin karena banyaknya agenda di tanah air. “Exco (PSSI) kan rapat tadi malam. Sebelumnya juga kami rapat dengan PSSI, PT LIB bahwa November belum ada kabar izin, berarti polisi belum mengeluarkan izin. Kalau kita ngomongin Desember itu ada Pilkada, natal, tahun baru, polisi pasti siaga penuh,” ujar Direktur Utama PT LIB Akhmad Lukita kepada Antara, Kamis (29/10). Awalnya, kompetisi akan dimulai pada Oktober. Namun kepolisian tak memberikan izin dengan alasan penularan Covid-19 masih masif. PT LIB dan PSSI lantas bertemu dengan klub untuk membahas lanjutan kompetisi. Dari pertemuan itu diperoleh tiga opsi yakni pertama menggulirkan kompetisi pada 1 November 2020 dan selesai pada Maret 2021. Jika tanggal 1 November tidak diizinkan, PSSI akan membuat skema dan jadwal baru, yakni pada 1 Desember 2020. Ini semua PSSI lakukan karena aspirasi klub yang ingin kompetisi kembali digelar. Akan tetapi, kalau harus dimulai pada 1 Januari 2021 kompetisi amat mungkin agar digelar 2 wilayah karena keterbatasan waktu. Sebab pada Mei-Juni 2021 PSSI punya hajatan besar, yakni Piala Dunia U-20. Akhmad mengatakan kemungkinan besar kompetisi digelar pada tahun 2021 mengingat akan sulit jika harus dipaksakan dengan agenda di Indonesia yang padat. “Kami juga akan meminta masukan dari klub-klub,” kata dia.

Sebelum Beri Izin Edar, BPOM Pastikan Vaksin Covid-19 Aman

JAKARTA, Jowonews- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan vaksin Covid-19 benar-benar aman, berkhasiat dan bermutu sebelum memberikan izin edar untuk penggunaan produk itu. “Kami juga menilai, mengevaluasi efficacy (kemanjuran) dan safety (keamanan) dari vaksin tersebut berdasarkan studi nonklinik dan studi klinik dari fase 1, 2 dan 3,” kata Direktur Registrasi Obat BPOM Rizka Andalucia dalam seminar virtual Vaksinasi Covid-19 di Indonesia: “Di Mana Peran Masyarakat?” diikuti di Jakarta, Rabu. BPOM melakukan evaluasi terkait kualitas atau mutu, keamanan, efikasi atau kemanjuran dan kelengkapan data informasi produk. Dia mengatakan keamanan vaksin menjadi prioritas utama dalam pengembangan vaksin, sebelum bergerak ke aspek kemanjuran. Semuanya akan terlihat dari hasil uji klinik fase 1, 2 dan 3, katanay sebagaimana dilansir Antara. Dari segi kemanjuran, vaksin tersebut harus dapat merangsang tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. BPOM mengatakan pengembangan vaksin Covid-19 harus mengikuti cara pembuatan obat yang baik (CPOB). Untuk memastikan khasiat dan keamanan vaksin, BPOM juga melakukan inspeksi ke tempat-tempat uji klinik agar semua protokol atau prosedur dijalankan sesuai yang telah disetujui. Untuk memastikan mutu vaksin tersebut, BPOM juga melakukan inspeksi ke sarana produksi baik yang ada di China maupun di Bio Farma terkait kerja sama vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac.

Liburan Panjang, Penumpang Kereta di Purwokerto Meningkat

PURWOKERTO, Jowonews- Volume penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto meningkat pada liburan panjang akhir bulan Oktober 2020 ini. “Berdasarkan pantauan pada tanggal 27-28 Oktober, terdapat peningkatan volume penumpang KA di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto, baik yang naik (berangkat) maupun turun (datang),” kata kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (29/10). Ia mengatakan berdasarkan data, volume penumpang yang datang atau turun di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto pada tanggal 27 Oktober sebanyak 3.876 orang, sedangkan yang diberangkatkan sebanyak 2.237 orang. Sementara pada tanggal 28 Oktober, volume penumpang yang datang atau turun di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto mencapai 4.749 orang, sedangkan yang diberangkatkan sebanyak 2.752 orang. “Jika dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya, terutama untuk kedatangan penumpang terlihat adanya kenaikan karena pada tanggal 22 Oktober tercatat sebanyak 1.786 orang yang turun dan 1.746 orang yang naik,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Demikian pula pada tanggal 23 Oktober tercatat sebanyak 2.457 penumpang yang datang dan 2.001 penumpang yang diberangkatkan, tanggal 24 Oktober sebanyak 2.359 orang yang datang dan 2.078 orang yang diberangkatkan. Selanjutnya pada tanggal 25 Oktober tercatat sebanyak 2.543 penumpang yang datang dan 2.994 orang yang diberangkatkan, serta pada tanggal 26 Oktober sebanyak 2.127 penumpang yang datang dan 2.112 orang yang diberangkatkan. Lebih lanjut, Supriyanto mengatakan kereta api tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19 meskipun ada kerumunan banyak orang. “Itu semua berkat adanya penerapan protokol kesehatan.Pelanggan diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, ‘physical distancing’ atau jaga jarak, dan mencuci tangan,serta memberikan perlindungan khusus untuk petugas ‘frontliner’,” katanya. Menurut dia, PT KAI juga secara rutin melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 seperti membersihkan kereta dengan cairan disinfektan. 

Gelombang Kedua Covid-19 Hantam Eropa, Prancis dan Jerman “Lockdown”

BERLIN/PARIS, Jowonews- Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, Rabu (28/10), memerintahkan karantina wilayah (lockdown) kembali diberlakukan di negara mereka. Eropa saat ini terancam dilanda gelombang besar kedua penularan virus corona sebelum musim dingin. “Saya telah memutuskan bahwa kita perlu kembali ke penguncian untuk menghentikan virus,” kata Presiden Macron. “Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis,” ujarnya dalam pidato yang disiarkan televisi. “Seperti semua tetangga kita, kita tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba,” ia menambahkan. “Kita semua berada di posisi yang sama: dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama,” kata Macron sebagaimana dilansir Antara dari Reuters. Di bawah aturan baru Prancis yang mulai berlaku pada Jumat (29/10), warga diwajibkan tinggal di rumah. Pengecualian akan diberikan bagi mereka yang perlu membeli barang-barang penting, mendapatkan layanan medis, atau berolahraga hingga satu jam sehari. Warga akan diizinkan pergi bekerja jika majikan mereka menganggap pekerjaan tidak bisa dilakukan dari rumah. Sekolah-sekolah di Prancis akan tetap buka. Seperti pada hari-hari paling kelabu selama musim semi, siapa pun di negara itu yang meninggalkan rumah harus membawa dokumen, yang menguatkan alasan seseorang untuk berada di luar rumah. Jerman Juga Lockdown Sementara itu, Jerman akan menutup semua bar, restoran, dan teater pada 2-30 November berdasarkan langkah-langkah yang disepakati antara Merkel dan para kepala pemerintah daerah. Sekolah-sekolah akan tetap buka, dan toko-toko akan diizinkan beroperasi dengan batasan ketat pada jumlah orang yang berada di dalam toko. “Kita perlu mengambil tindakan sekarang,” kata Merkel. “Sistem kesehatan kita masih dapat mengatasi tantangan itu hari ini, tetapi pada kecepatan infeksi ini sistem akan mencapai batas kemampuannya dalam beberapa minggu,” ujar kanselir. Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menulis di Twitter, “November akan menjadi bukti. Peningkatan jumlah infeksi memaksa kita untuk mengambil tindakan pencegahan yang keras untuk mematahkan gelombang kedua.” Prancis setiap hari telah dilanda lonjakan sebanyak 36.000 kasus baru Covid-19. Jerman, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan sejumlah negara tetangganya di Eropa awal tahun ini, mengalami peningkatan kasus secara berlipat. “Kalau kita menunggu sampai unit perawatan intensif penuh, itu akan terlambat,” kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn. Jerman sudah mulai menerima pasien-pasien dari Belanda, negara tetangga yang kapasitas rumah sakitnya sudah mencapai batas. Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova mengatakan pada Rabu bahwa ketersediaan ranjang-ranjang rumah sakit sudah terisi 90 persen di 16 wilayah negara itu. Beberapa pejabat telah memperingatkan bahwa bahkan sistem kesehatan yang dilengkapi dengan baik, seperti yang ada di Prancis dan Swiss, dapat mencapai titik puncak dalam beberapa hari. Sementara itu, harapan bahwa pengobatan baru dapat mengekang penyebaran virus corona terhambat ketika kepala satuan tugas pengadaan vaksin Inggris mengatakan bahwa vaksin yang sepenuhnya efektif mungkin tidak akan pernah dikembangkan dan versi-versi awal kemungkinan besar tidak sempurna. Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia pada Selasa (27/10), Eropa melaporkan 1,3 juta kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Jumlah tersebut hampir setengah dari sekitar 2,9 juta yang dilaporkan di seluruh dunia. Eropa dalam sepekan terakhir mencatat lebih dari 11.700 kematian, yang merupakan lonjakan sebesar 37 persen dari minggu sebelumnya. Sejauh ini di seluruh dunia, kasus Covid-19 tercatat lebih dari 42 juta dan sedikitnya 1,1 juta orang meninggal akibat penyakit virus tersebut, yang pertama kali dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China, pada akhir tahun lalu. Pemerintah di seluruh Eropa telah mendapat kecaman karena kurangnya koordinasi. Mereka dianggap gagal menggunakan jeda kasus selama musim panas untuk meningkatkan penanganan, sehingga membuat rumah-rumah sakit tidak siap. Di Amerika Serikat, gelombang baru infeksi telah mencatat serangkaian rekor, enam hari menjelang pemilihan presiden. Presiden Donald Trump telah meremehkan virus corona dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan membatalkan kampanye. Para pendukungnya sering menolak menggunakan masker atau menjaga jarak yang aman saat menghadiri kampanye.