Jowonews

80 % SD di Temanggung Lakukan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

TEMANGGUNG, Jowonews- Sekitar 80 persen dari 435 SD negeri maupun swasta di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hingga saat ini telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. “Sejumlah SD telah melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat,” kata kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Temanggung, Ujiono. di Temanggung, Sabtu (31/10). Sedangkan untuk tingkat SMP, kata dia, dari sebanyak 77 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Temanggung, bahkan hampir semuanya telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Pihaknya mengharapkan dalam dua pekan ke depan semua sekolah sudah melaksanakan simulasi pembelajaran di sekolah. “Nanti jadwalnya bisa dipadatkan, sehari bukan hanya satu atau dua sekolah yang melaksanakan simulasi, tetapi bisa 7-8 sekolah melakukan simulasi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Berdasarkan evaluasi setelah berjalannya simulasi, kata dia, hampir semua sekolah memang menghendaki untuk pembelajaran tatap muka, namun tidak serta merta berani melaksanakannya. Karena suatu wilayah boleh melakukan pembelajaran tatap muka kalau zona daerah tersebut kuning atau hijau. “Sedangkan Temanggung masih zona oranye sehingga belum bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Maka diselenggarakan dulu simulasi,” katanya. Ia menyampaikan pelaksanaan simulasi tidak perlu izin, namun kesepakatan dari para wali murid, komite, dan pihak sekolah serta pihak desa/kelurahan. “Kalau simulasi tidak perlu izin, tetapi kalau pembelajaran tatap muka yang sebenarnya harus ada izin dari Satgas Penanganan Covid-19,” demikian Ujiono. 

Salah Persepsi Soal Susu Kental Manis Sebabkan Stunting

JAKARTA, Jowonews- Kekerdilan pada anak (stunting) ternyata salah satunya disebabkan salah persepsi tentang susu kental manis (SKM). Masyarakat menilai SKM sebagai susu bernutrisi tinggi. Demikian hasil riset yang dihelat Penelitian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bersama Pimpinan Pusat  Aisyiyah. “Kejadian ‘stunting’ pada balita di wilayah DKI Jakarta, salah satunya disebabkan pada kebiasaannya mengonsumsi susu kental manis,” kata Ketua Majelis Kesehatan PP Aisyiyah Chairunnisa kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (31/10). Adapun penelitian tersebut mengambil sampel 630 responden ibu dengan balita usia di bawah lima tahun dilakukan di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat pada September-Oktober 2020. Penelitian menunjukkan sebanyak 59,2 persen kejadian stunting pada balita di wilayah DKI Jakarta, salah satunya disebabkan pada kebiasaannya mengonsumsi SKM. Ia mengatakan pemahaman tentang kental manis yang dianggap sebagai susu bernutrisi lengkap banyak dipengaruhi iklan di media massa. Dari penelitian itu menunjukkan persepsi masyarakat tentang kental manis dan kaitannya dengan gizi buruk. Ditemukan 49,6 persen ibu mendapatkan informasi bahwa kental manis adalah susu dari iklan di TV, radio dan media massa lainnya. Sedangkan 50,4 persen ibu mengetahui info kental manis sebagai susu dari keluarga dan bahkan petugas kesehatan, lansir Antara. Pada 2019, YAICI bersama PP Aisyiyah juga telah melakukan penelitian yang sama dengan melibatkan responden di Propinsi Aceh, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara. Hasilnya, ditemukan bahwa iklan produk pangan pada media massa khususnya televisi sangat mempengaruhi keputusan orang tua terhadap pemberian asupan gizi untuk anak. “Kental manis seharusnya hanya digunakan sebagai ‘topping’ atau penambah rasa makanan. Tetapi pada kenyataannya diberikan sebagai minuman susu untuk anak,” demikian Chairunnisa.

Apa Dampak Oleskan Kayu Putih pada Masker?

JAKARTA, Jowonews- Mengoleskan minyak kayu putih atau minyak esensial dengan aroma tertentu pada masker ternyata tidak memberi dampak apa-apa. Belum ada data ilmiah yang menyebut bahwa minyak kayu putih bisa membunuh virus corona baru. “Bukan buat sehat, yang ada adalah (mengoles di masker) untuk meyakinkan diri kita masih bisa membaui,” kata dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, Sp.KO saat dihubungi Antara beberapa waktu lalu. Kendati demikian, Covid-19 tidak selalu menimbulkan gejala hilangnya kemampuan untuk membaui. Pada orang tanpa gejala, kondisi tubuh terasa baik-baik saja meski dan tidak ada gejala khusus. Oleh karena itu, olesan minyak kayu putih pada masker bukan jaminan penggunanya pasti akan terlindung dari virus corona baru. Residen Kedokteran Olahraga Freddy Ferdian, menyatakan minyak esensial seperti kayu putih atau peppermint berfungsi sebagai aromaterapi untuk menyegarkan dan meningkatkan konsentrasi. Namun bukan untuk mencegah ataupun mengobati Covid-19. “Penggunaan minyak ini juga bersifat individual karena beberapa orang yang sensitif atau alergi terhadap minyak tertentu dapat mengalami pusing, nyeri kepala, sesak, dan gatal saat menghirupnya,” jelas Freddy. Sementara itu, Dokter Muliadi Limanjaya, Dokter Umum di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, lewat surat elektronik mengatakan dia tidak menyarankan hal itu. “Penggunaan minyak-minyak tertentu pada masker, selain dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan akibat aroma yang terlalu intens, juga dapat menutup pori atau lubang filtrasi pada masker sehingga tidak disarankan.”

Bawalah Masker Cadangan Saat Olahraga

JAKARTA, Jowonews- Dokter mengingatkan untuk selalu membawa masker cadangan saat berolahraga. Keringat yang mengucur dan membuat masker jadi basah bisa mempersulit pemakai. Dokter Muliadi Limanjaya, Dokter Umum di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, mengatakan bahwa fungsi masker akan terganggu bila berada dalam kondisi basah. “Bahkan untuk udara biasa sendiri akan terhambat untuk lewat sehingga menyebabkan fungsi dari masker menjadi terganggu,” kata Muliadi sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (31/10). Masker basah bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan dan sirkulasi. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk senantiasa membawa cadangan dan segera menggantinya bila masker yang dipakai sudah basah. Masker wajib dipakai untuk olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Untuk membiasakan diri, Muliadi menyarankan berlatih secara rutin dan bertahap, sehingga fungsi sistem pernapasan semakin meningkat. Juga bisa mengkompensasi kondisi olahraga dengan fungsi pertukaran udara yang tertutup oleh masker. Sebaiknya juga jika akan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, pilih tempat yang sepi atau gunakan masker khusus untuk olahraga. Masker Basah Persulit Pernafasan Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto,Sp.KO menuturkan hal senada. Saat dihubungi Antara beberapa waktu lalu, Michael mengatakan masker yang basah akan melekat di hidung dan mulut, jadi proses bernapas justru lebih sulit. “Harus bawa masker lebih dari satu. jadi pas basah cepat diganti kalo tidak akan menghalangi proses bernapas,” ujar Michael. Michael mengatakan, penggunaan masker saat berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang takkan mempersulit sistem pernapasan. Dia menjelaskan olahraga untuk menjaga kesehatan dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang, sementara olahraga dengan intensitas berat diperuntukkan bagi atlet yang akan bertanding. Saat mengganti masker setiap empat jam sekali atau ketika sudah basah. Ada juga beberapa hal yang harus dilakukan bila tidak ingin ada jerawat yang muncul akibat penggunaan masker (maskne). Bila memungkinkan, cuci muka dengan air dingin sebelum mengganti masker. Jika tidak, setidaknya seka wajah dengan handuk basah dingin untuk membersihkan sisa keringat dan uap air yang menempel.