Jowonews

1085 Pasien di Boyolali Sembuh dari Covid-19

BOYOLALI, Jowonews- Jumlah warga yang dinyatakan sembuh dari terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya, hingga Rabu m(18/11) ini, bertambah sebanyak 39. Totalnya menjadi 1.085 kasus. Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina, jumlah kasus Covid-19 yang sembuh di Boyolali terus bertambah dan menjadi 1.085 kasus. Karena mereka yang terkonfirmasi mayoritas masuk orang tanpa gejala dari total secara akumulasi sebanyak 1.627 kasus. “Dari jumlah akumulasi terkonfirmasi positif Covid-19di Boyolali sebanyak 1.627 kasus, dan yang sudah dinyatakan sembuh dari hasil evaluasi negatif sebanyak 1.085 kasus atau sekitar 67 persen,” kata Ratri S Survivalina sebagaimana dilansir Antara. Menurut Ratri, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 178 kasus, isolasi mandiri sebanyak 303 kasus, sedangkan meninggal dunia 61 kasus atau sekitar 4 persen. Ratri mengatakan skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) Covid-19 di Boyolali 1,34 atau menunjukkan zona merah atau zona risiko tinggi. Puskesmas Dibuka Kembali Menyinggung soal dua puskesmas yakni Andong dan Ampel di Boyolali yang ditutup sementara pelayanan karena karyawannya ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, kata Ratri, sudah mulai dibuka pada Selasa (17/11), untuk rawat jalan. Menurut Ratri, ditutup sementara pelayanan karena keterbatasan tenaga medis. Tetapi kini dari hasil evaluasi pemeriksaan tes usap sudah mulai negatif. “Insha Allah kedua Puskesmas yang ada pegawainya positif Covid-19 itu, minggu depan pelayanan sudah kembali normal,” kata Ratri. Puskesmas Andong Kabupaten Boyolali sebelumnya ada pegawainya yang positif Covid-19. Setelah dilakukan penelusuran ada 26 orang yang dinyatakan positif. Puskesmas itu, kemudian ditutup sementara selama tiga hari yakni tanggal 14 hingga 16 November 2020. Selain itu, menyusul Puskesmas Ampel diketahui dari hasil usap ada sebanyak 35 kasus pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga, Puskesmas ditutup hanya satu hari karena keterbatasan tenaga medis, tetapi sekarang sudah kembali dibuka pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Pemerintah Berikan Vaksin Covid-19 yang Terdaftar WHO

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah menegaskan, hanya vaksin Covid-19 yang masuk dalam daftar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saja yang diberikan ke masyarakat. “Semua vaksin yang kita pakai harus masuk ke ‘list’ WHO, ini wajib, harus masuk ke ‘list-nya’ WHO,” tegas Presiden Jokowi di Puskesmas Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11). Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat meninjau simulasi imunisasi vaksin Covid-19di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. “Pertama mengenai vaksin terlebih dahul. Kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November ini kita berusaha. Tapi kalau tidak bisa masuk berarti ke bulan Desember, baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk bahan baku yang akan diolah di Bio Farma,” ungkap Presiden sebagaimana dilansir Antara. Namun setelah vaksin masuk ke Indonesia, menurut Presiden, masih ada tahapan selanjutnya. “Setelah kita terima masih ada tahapan lagi. Tidak bisa langsung disuntikkan karena masih ada tahapan lagi di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) karena kita memerlukan Emergency Use Authorization (EUA) dari sana,” tambah Presiden sebagaimana dilansir Antara. Tahapan tersebut menurut Presiden memerlukan waktu sekitar 3 minggu. “Setelah mendapatkan izin dari BPOM baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah ‘scientific’, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi,” tegas Presiden. 143 Juta Dosis Vaksin Pemerintah Indonesia diketahui sudah meneken kesepakatan untuk pengadaan 143 juta dosis konsentrat vaksin dengan perusahaan farmasi asal China yaitu Sinovac, Sinopharm dan CanSino masing-masing 65 juta dan 15 juta hingga 20 juta konsentrat vaksin. Vaksin itu rencananya akan diproduksi oleh BUMN PT Bio Farma. Uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Sinovac sedang dilakukan oleh tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran sejak Agustus 2020. Sudah ada 1.620 orang relawan yang mendapatkan suntikan pertama dan belum ditemukan efek samping. Bio Farma diminta untuk mulai menyiapkan vaksin Covid-19 siap edar sebanyak tiga juta dosis mulai November 2020 tapi penggunaannya tetap menunggu persetujuan dari BPOM. Selain dengan China, Indonesia menjalin kerja sama vaksin dengan perusahaan teknologi G-24 asal Uni Emirat Arab (UAE) pertengahan Agustus dengan memasok 10 juta dosis vaksin melalui kerja sama dengan PT Kimia Farma. Kemudian masih ada 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca diharapkan dapat dilakukan pengiriman pertama pada kuartal kedua 2021.

Inilah Jersey Ketiga Timnas Terbaru

JAKARTA, Jowonews- PSSI bersama Mills resmi meluncurkan jersey ketiga tim nasional Indonesia di Official Garuda Store, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/11) sore. Jersey ini mengangkat konsep lambang garuda pada bagian besarnya. Warna jersey dominan hitam dengan aksen emas. Peluncuran ini dihadiri Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Plt Sekjen Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Jack Brown (timnas U-19), I Made Putra Kaicen (kiper timnas U-16), CEO PT Mitra Kreasi Garmen, Ahau. “Bagian depan jersey tampak lambang Garuda dikelilingi garis segilima, ini terbentuk dari teknik computerize knitting. Bagian leher bermodel kerah, dirajut dengan menggunakan benang halus sehingga lebih fleksibel di bagian leher,” ujar CEO PT Mitra Kreasi Garmen, Ahau, sebagai produsen jersey. Ahau menambahkan ada sentuhan peningkatan teknologi pada logo garuda dan logo Mills, yakni mengunakan rised rubber bagde untuk logo garuda. Sementara logo Mills menggunakan rised silicone badge. “Bagian belakang jersey bagian atas terdapat tulisan PSSI berwarna emas, untuk bahan belakang dan lengan tetap menggunakan bahan seperti jersey home and away yakni tecnology extra light (super ringan). Adapun jersey ketiga timnas Indonesia player issue tetap menerapkan 6 teknologi terbaik. Yakni anti ultra violet, anti bacterial, breathable, mouisture wicking, anti static, extra light,” tukas Ahau. Untuk makna dari lambang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan dikelilingi garis segi lima berbentuk benteng pertahanan. Harapannya para penggawa timnas lebih percaya diri dan semangat tinggi ditemani garuda Hitam dalam pertarungan sepak bola mancanegara. Dan di bawah naungan PSSI masa kini, timnas Indonesia masuk era keemasan. Mochamad Iriawan mengaku bangga dan puas atas peluncuran jersey ketiga ini. Apalagi, setelah mengetahui bahwa sudah 22 tahun skuad Garuda tidak memiliki jersey ketiga. “Saya bangga kepada Mills. Pertama ini adalah baju buatan Indonesia. Kedua, apapun yang diminta oleh federasi (PSSI) selalu dipenuhi Mills sehingga para pemain Timnas baik U-16, U-19 dan senior sudah punya baju yang patut dibanggakan,” kata Iriawan sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Rabu (18/11). Tinta Emas Mengomentari warna hitam dengan kombinasi emas, Iriawan menyebut warna hitam sangat elegan. Selain itu, dia berharap tinta emas ini sesuai dengan target Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20. “Tinta emas Garuda semoga anak-anak bisa menorehkan tinta emas. Bisa berjaya di ASEAN, Asia, juga dunia,” jelasnya. Jersey ketiga timnas Indonesia itu pun tampak semakin keren. Apalagi saat dikenakan oleh Jack Brown dan I Made Putra Kaicen yang hadir sebagai modelnya. Perilisan jersey ketiga ini semakin spesial karena timnas Indonesia biasanya cuma memiliki dua jersey dalam 22 tahun terakhir. Timnas Indonesia terakhir kali memiliki jersey ketiga pada 1998.

Digelar, Program Wisata Edukasi Tematik Nusantara

SEMARANG, Jowonews- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Program Wisata Edukasi Tematik Nusantara di Kota Semarang dan Kabupaten Magelang pada 17-20 November 2020. Hal ini sebagai salah satu upaya menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan di objek-objek wisata saat pandemi Covid-19. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menginformasikan kepada masyarakat bahwa pada prinsipnya pariwisata sudah siap dengan penerapan segala macam protokol kesehatan,” kata Rizki Permana selaku Sub Koordinator Wisata Buatan II Direktorat Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf di sela pembukaan pelaksanaan Program Wisata Edukasi Tematik Nusantara di Semarang, Selasa (17/11) malam. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk reaktivasi industri pariwisata sekaligus upaya meyakinkan masyarakat, khususnya para wisatawan bahwa objek-objek wisata sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Menurut dia, para wisatawan domestik membutuhkan kepercayaan sebelum melakukan perjalanan wisata lagi saat pandemi Covid-19. “Selain reaktivasi industri pariwisata, juga supaya masyarakat yakin apa yang mau mereka kunjungi serta sosialisasi objek-objek wisata yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ia menjelaskan bahwa Kemenparekraf menginisiasi Program Wisata Edukasi Tematik Nusantara yang meliputi 7 tema wisata minat khusus di 5 provinsi di Indonesia. Ini meliputi Culture Exploration (Toba-Sumatra Utara), Island Exploration (Belitung), Adventure and Eco-Culture (Jawa Barat), Inspiring Village and Aromatic Wellness (Jawa Tengah), serta Eco-Adventure (Jawa Timur). Kegiatan ini sebagai salah satu cara mengedukasi mengenai daya tarik wisata (DTW) minat khusus di daerah, serta Implementasi Protokol Kesehatan Wisata melalui penerapan Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability (CHSE) . Ada 40 orang yang mengikuti kegiatan ini pada tiap temany. Merea berasal dari kalangan mahasiswa, komunitas, pokdarwis, duta pariwisata, dan media. “Kami mendukung para pelaku usaha pariwisata daerah yang ikut terdampak pandemi Covid-19 dan berharap mereka dapat kembali bangkit. Dan program ini akan menginspirasi wisatawan nusantara dalam merencanakan dan melakukan perjalanan wisata di masa kenormalan baru,” katanya. Pada pembukaan Program Edukasi Wisata Tematik Nusantara tersebut, Kemenparekraf juga menyerahkan bantuan CHSE secara simbolis kepada pengelola Objek Wisata Kampung Pelangi dan Kampung Fotografi.

Batang Siapkan 3000 Tenaga Medis Vaksinasi Covid-19

BATANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan 3.000 tenaga medis vaksinasi Covid-19. Hal ini terkait rencana pemerintah pusat akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara massal. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Muchlasin di Batang, Selasa (17/11) mengatakan bahwa pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 nanti, juga akan dibantu oleh tenaga kesehatan dari 21 puskesmas di 15 kecamatan. “Kami sudah persiapkan semuanya terhadap rencana pemerintah akan melakukan vaksinasi Covid-19, mulai dari tenaga medis maupun petugas kesehatan,” katanya. Menurut dia, jika vaksin Covid-19 sudah didistribusikan dari pemerintah, maka vaksinasi pertama akan dilakukan kepada 3.000 tenaga medis karena mereka rentan dengan penularan Covid-19,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menjelaskan beberapa ketentuan pemberian vaksin Covid-19, adalah warga yang berusia 18 tahun hingga 58 tahun yang nantinya akan dilakukan secara bertahap. “Setelah tim medis menjalani vaksinasi Covid-19, maka akan dilanjutkan pada masyarakat. Jika jumlah masyarakat ada 750.000, maka 50 persen warga yang akan divaksin Covid-19,” katanya. Ia mengatakan saat ini dinas kesehatan masih menunggu pendistribusian vaksin Covid-19 vyang dilakukan oleh pemerintah. “Kami masih menunggu informasinya terkait pendistribusian vaksin antivirus tersebut. Jika sudah didistribusikan oleh pemerintah, kami akan secepatnya melakukan vaksinasi massal,” katanya.