Jowonews

Jateng Bakal Terima 21 Juta Vaksin Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Provinsi Jawa Tengah bakal menerima 21.252.000 dosis vaksin Covid-19 secara bertahap dari pemerintah pusat. “Sebanyak 21 jutaan vaksin yang bakal diterima itu nantinya akan disuntikkan kepada masyarakat di 35 kabupaten/kot. Yakni masyarakat dengan rentang usia antara 18-59 tahun dan tidak ada penyakit bawaan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo di Semarang, Rabu (25/11). Terkait dengan program vaksinasi tersebut, Dinkes Jateng telah menyiapkan 2.708 vaksinator dan melakukan pelatihan agar pemberian vaksin yang dilakukan di 1.228 fasilitas kesehatan di seluruh Jateng berjalan lancar. Kendati demikian, Yulianto mengaku belum mengetahui jenis vaksin yang akan diterima dari pemerintah pusat.  “Kami sudah persiapkan dan rencanakan, kami juga sudah menyiapkan sumber daya manusia yang nanti melakukan vaksinasi dan sudah kita latih sehingga tinggal program itu dilaksanakan kapan kami menunggu dari pusat,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ia menegaskan, pihak yang akan menerima vaksin pada tahap pertama adalah petugas kesehatan yang melakukan penanggulangan Covid-19, termasuk tenaga kesehatan TNI/Polri.  Saat ini Dinkes Jateng dan sejumlah tenaga kesehatan juga sedang melakukan pembahasan dengan Kementerian Kesehatan berkaitan dengan program vaksinasi Covid-19. “Yang perlu disiapkan adalah pendingin untuk menyimpan vaksin, dengan suhu antara -20  sampai -40 derajat Celcius. Sebab, tidak semua daerah di Jateng bisa menyediakannya,” katanya.

Profesi Akuntan Disebut Tak Tergantikan oleh Mesin

SEMARANG, Jowonews- Profesi akuntan disebut tidak akan tergantikan oleh mesin dan teknologi di era industri 4.0. “Profesi akuntan akan tetap relevan di era industri 4.0, terutama di Indonesia,” kata Guru Besar Ilmu Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Dwiarso Utomo dalam orasi ilmiahnya sebagai Guru Besar Udinus Semarang, di Semarang, Rabu (25/11). Menurut dia, hal tersebut sudah terbukti di tengah disrupsi teknologi maupun pandemi Covid-19, ilmu akuntansi dan profesi akuntan masih dibutuhkan. “Meskipun karir di bidang akuntansi mengalami perubahan, namun masih dibutuhkan,” tambahnya sebagaimana dialnsir Antara. Ia menjelaskan, keahlian seorang akuntan tidak lagi sekadar menangani masalah keuangan saja. Seorang akuntan, lanjut dia, juga dituntut mampu membuat strategi untuk mendorong peningkatan proses organisasi secara keseluruhan. Meski demikian, ia mengungkapkan, masih banyak akuntan yang menghabiskan waktu melakukan rekonsiliasi akun dan penyesuaian transaksi secara manual. “Padahal, keahlian akuntansi akan lebih terasah jika terbiasa melakukan hal-hal yang berdampak bagi perusahaan, seperti menyusun strategi bisnis atau mencari peluang untuk menghemat biaya,” katanya. Pelaksanaan pengukuhan Dwiarso Utomo di kampus Udinus Semarang yang digelar secara daring ini tetap memenuhi protokol kesehatan Covid-19.

Novel Baswedan, Kepala Satgas Penangkapan Menteri Kelautan

JAKARTA, Jowonews- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan turut menjadi Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) dalam penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. “Salah satu Kasatgas tersebut benar Novel Baswedan,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/11). Ali mengatakan kegiatan tersebut dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan tiga Kasatgas. “Baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang ikut dalam kegiatan dimaksud,” ujar Ali sebagaimana dilansir Antara. Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan penangkapan Edhy terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster. “Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster,” ucap Firli. Firli mengatakan Edhy ditangkap tim KPK di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang saat kembali dari Honolulu, Amerika Serikat. “Tadi malam Menteri Kelautan dan Perikanan diamankan KPK di Bandara 3 Soetta saat kembali dari Honolulu,” ungkap dia. Saat ini, KPK masih memeriksa Edhy bersama beberapa orang lainnya yang telah ditangkap tersebut. KPK mempunyai waktu 1X24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap tersebut.

Presiden: Lakukan Reformasi Anggaran

JAKARTA, Jowonews- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran menteri, kepala daerah, dan kepala lembaga melakukan reformasi anggaran agar bisa menggerakkan ekonomi. “Saya minta kepada menteri, kepala daerah, kepala lembaga agar melakukan reformasi anggaran, agar bisa menggerakkan ekonomi, baik nasional dan daerah,” ujar Presiden Jokowi dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (25/11). Presiden Jokowi meminta jajarannya memanfaatkan APBN dan APBD dengan cermat, efektif, dan tepat sasaran. Dia menekankan seluruh rupiah dalam APBN dan APBD harus betul-betul dibelanjakan untuk kepentingan rakyat. Selain itu Kepala Negara menekankan dalam menghadapi ketidakpastian sekarang ini fleksibilitas dalam menggunakan anggaran sangat penting. “Tugas utama kita adalah memecahkan masalah di bawah, memecahkan masalah masyarakat, dan membantu rakyat dan kehati-hatian, transparansi, akuntabilitas itu menjadi bagian integral dalam pelaksanaan APBN dan APBD,” ujar Presiden Jokowi sebagaimana dilansir Antara.

Istri Sang Menteri Ikut Ditangkap

JAKARTA, Jowonews- Tak hanya sang Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan juga mengamankan keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (25/11) dini hari. “Ok, nanti diekspose detilnya,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangannya yang dilansir Antara di Jakarta, Rabu (25/11). Berdasarkan informasi, istri Menteri Edhy ikut ditangkap oleh Tim KPK. Saat ini, Edhy bersama beberapa orang yang ditangkap telah berada di Gedung KPK, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan intensif. Berdasarkan informasi, Edhy ditangkap setelah pulang perjalanan dari Amerika Serikat. Namun, KPK belum memberikan informasi detil terkait kasus apa sehingga pihaknya menangkap Edhy. “Maaf selebihnya nanti saja, saya masih dalam perjalanan ke kantor,” ujar Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango. Sesuai KUHAP, KPK mempunyai waktu 1X24 jam untuk menentukan status pihak-pihak yang ditangkap tersebut.

KPK Tangkap Menteri Kelautan!

JAKARTA, Jowonews- Setelah lama tak terdengar kiprahnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai beraksi lagi. Tersiar kabar, lembaga antirasuah ini menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan beberapa orang lainnya di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten pada Rabu (25/11) dinihari tadi. “Benar, jam 01.23 dini hari di Soetta,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangannya, sebagaimana dilansir Antara di Jakarta, Rabu (25/11). Berdasarkan informasi, Edhy ditangkap setelah pulang perjalanan dari Amerika Serikat. Sebelumnya, KPK membenarkan telah menangkap Edhy dan beberapa orang lainnya. “Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi,” ucap Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Edhy bersama beberapa orang yang ditangkap tersebut sudah berada di Gedung KPK, Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif. Namun, KPK belum memberikan informasi detil terkait kasus apa sehingga pihaknya menangkap Edhy. Sesuai KUHAP, KPK mempunyai waktu 1X24 jam untuk menentukan status pihak-pihak yang ditangkap tersebut.