Jowonews

Percepat Hasil Tes Usap, Boyolali Siapkan Laboratorium PCR

BOYOLALI, Jowonews- Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali bakal menyiapkan Laboratorium dianogsis Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk meningkatkan pelayanan dalam penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya. Boyolali berupaya mempunyai laboratorium diagnosis PCR sendiri, dengan harapan dapat mengurangi antrean pemeriksaan tes usap di laboratorium rumah sakit rujukan yang ada, kata Kepala Dinkes Boyolali, dokter Ratri S.Survivalina, di Boyolali, Kamis (14/1).A Ratri mengatakan masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) masih menyebar diberbagai wilayah di Kabupaten Boyolali, dan menyasar lebih luas. Sebagian besar laboratorium untuk tes PCR atau tes usap di rumah sakit rujukan di sekitar Boyolali mengalami kepadatan yang luar biasa. Bahkan, kata Ratri, adanya antrean pasien yang banyak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasil tes usap melalui diagnosis PCR. Pihaknya menyikapi hal tersebut, kata dia, Dinkes Kabupaten Boyolali berupaya mengambil langkah untuk menunjang pelaksanaan diagnosis. Pihaknya dengan mempergunakan Laboratorium Kesehatan Daerah Boyolali di Jalan Ahmad Yani Boyolali untuk pelaksanaan tes PCR. Menyinggung soal langkah yang akan dilakukan, pihaknya segera mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk tes PCR, sehingga laboratorium kesehatan dapat segera digunakan. “Kami berharap laboratorium PCR dapat segera difungsikan pada Februari mendatang. Kami usahakan nanti paling lambat bulan Februari sudah bisa beroperasi,” katanya. Menurut dia, laboratorium tes PCR dengan daya tampung rata-rata sekitar 200 pemeriksaan tes usap setiap harinya. Sehingga, Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Boyolali, selain dapat digunakan untuk lokasi tes usap, juga sekaligus hasil pemeriksaan PCR. Semantara itu, berdasarkan perkembangan data penyebaran Covid-19 yang diterima Dinkes Boyolali, hingga, Rabu (13/1) malam, menyebutkan, jumlah warga terkonfimasi positif bertambah 46 kasus sehingga akumulasi menjadi 3.612 kasus. Pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 143 kasus, isolasi mandiri 151 kasus, sudah dinyatakan sembuh 3.210 kasus atau sekitar 88,9 persen, dan meninggal dunia sekitar 3 persen. Sehingga, Indeks Kesehatan Masyarakat Covid-19di Boyolali masuk zona resiko sedang atau warna orange. 

Batang Inisiasi Pilot Project Bawang Unggul

BATANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Batang menginisiasi penanaman perdana demplot bawang merah seluas 3 hektare di Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem karena proses produksinya lebih hemat air. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Heru Yuwono di Batang, Kamis, mengatakan bahwa penanaman perdana bawang merah bekerja sama dengan pengekspor dari Kabupaten Brebes. “Pada tahapan ini, nantinya area lahan masih digarap petani dari Brebes sambil memberikan layanan konsultasi (coaching clinic) kepada petani Batang. pengekspor inilah yang nantinya juga akan membeli hasil tanam bawang merah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, demplot bawang merah di Kecamatan warungasem ini akan dijadikan proyek percontohan (pilot project) di Kabupaten Batang. “Jika berhasil (hasil tanam bawang maksimal) nantinya, kami akan lakukan penanaman bawang merah di beberapa area sawah terdampak tol Trans Jawa di sepanjang wilayah Batang,” katanya. Tanaman bawang merah ini bisa dipanen dalam waktu sekitar 50 hari sampai 60 hari ke depan. “Kemudian setelah sebulan dari penanaman, tanaman bawang merah ini akan ditumpangsarikan dengan cabai,” katanya. Pengekspor asal Brebes Alex mengatakan untuk tanam perdana bawang merah di Desa Banjiran masih bersifat “coaching clinic” dari petani Brebes kepada petani Kabupaten Batang. Pada tahap pertama dan kedua, kata dia, akan dilakukan oleh petani Brebes, kemudian pada tahap tiga serta empat akan diserahkan petani setempat secara bertahap. Pada tahap empat ini, petani Batang secara mandiri menanam bawang merah,” katanya. Ia menambahkan biaya produksi atau modal tanaman bawang merah mencapai sekitar Rp90 juta per hektare dengan asumsi akan menghasilkan sekitar 12 ton bawang merah per hektare.

Terkonfirmasi Covid-19, Direktur Rumah Sakit Batal Divaksin

JAMBI, Jowonews- Direktur RSUD Raden Mattaher Kota Jambi dr Feri Kusnadi batal mendapat suntikan vaksin Covid-19 pertama karena yang bersangkutan terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah di Jambi, Kamis (14/1). “Beliau seharusnya menjadi salah satu dari 26 orang penerima pertama vaksin di Jambi ini. Tapi hasil PCR yang dijalani ia terkonfirmasi positif,” kata Johansyah sebagaimana dilansir Antara. Sebelumnya para penerima vaksin pertama Covid-19 di Jambi itu menjalani pengecekan kesehatan untuk memastikan mereka bugar dan tidak memiliki gangguan kesehatan yang tidak direkomendasikan untuk menerima suntikan vaksin itu. “Rabu malam kemarin hasil tes usap PCR beliau menunjukkan positif sehingga tidak menjalani penyuntikan vaksin,” kata Johansyah. Saat ini yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Ferry bukan satu-satunya yang batal disuntik vaksin. Ada dua orang lainnya yang sebelumnya masuk daftar mendapat vaksin pertama. Bedanya mereka bertensi darah tinggi saat dilakukan pengecekan kesehatan, sehingga tidak direkomendasikan menjalani vaksinasi pada kesempatan itu.

19.009 Tenaga Kesehatan Semarang Divaksin Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 19.009 tenaga kesehatan di Semarang dipastikan akan menerima vaksinasi Covid-19. Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, usai vaksinasi tokoh masyarakat di Kota Semarang, Kamis (14/1). “Di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti klinik pratama, laboratorium kesehatan,” kata Hakam sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, Kota Semarang memperoleh kuota 38.240 dosis vaksin yang bisa digunakan bagi 19.120 orang. Ia menuturkan 19.009 tenaga kesehatan yang akan divaksin tersebut juga tersebar di berbagai rumah sakit, puskesmas, serta balai kesehatan masyarakat. “Sudah mulai disitribusikan sejak kemarin, ada juga yang dikirim pagi ini,” katanya. Adapun mekanisme vaksinasi yang dilaksanakan, kata dia, setiap hari akan dibuka tiga sesi penyuntikan. Pada masing-masing sesi, lanjut dia, akan dilakukan vaksinasi terhadap 15 orang untuk mencegah antrean maupun kerumunan. Dengan jumlah tenaga kesehatan sebanyak itu, menurut dia, terdapat sisa vaksin yang diperuntukkan bagi Kota Semarang. “Sisanya tentu akan kami kembalikan, karena persediaan vaksin ini berkaitan dengan logistik,” katanya. Sementara itu sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaukan pesan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 ini tidak berbahaya. “Vaksin ini merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat upaya mengatasi pandemi Covid-19,” katanya.

Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

JAKARTA, Jowonews- Ulama kondang Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia. Hal itu diinformasikan Yayasan Syekh Ali Jaber dalam akun Instagramnya, @yayasan.syekhalijaber. “Telah wafat guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber) di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021/1 Jumadil Akhir 1442 H Jam 08.30 WIB dalam keadaan negatif Covid-19,”. Demikian kabar duka yang disampaikan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber Habib Abdurrahman Alhabsyi, dalam akun Instagram tersebut, Kamis (14/1). Habib Abdurahman memohon untuk mengikhlaskan wafatnya Syekh Ali Jaber dan memohon maaf segala kesalahan semasa hidup. “Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau,” tulisnya. Sebelumnya, penceramah Ustaz Yusuf Mansur dalam akun instagram pribadinya, @yusufmansurnew juga mengabarkan wafatnya dai kondang Syekh Yusuf Mansur. “Benar Syeikh Ali wafat. 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif COVID-19. Di RS. Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta,” tulisnya, mengkonfirmasi postingan sebelumnya soal kabar duka itu. Bersamaan dengan itu, Yusuf Mansur juga mengunggah video kenangan kebersamaan-nya dengan Syekh Ali Jaber dalam sebuah acara yang langsung dibanjiri komentar warganet. “Kenangan bersama Syeikh Ali begitu banyak. Adik, sahabat, keluarga, sekaligus guru dan tempat bertanya… Sosok yang banyak meninggalkan ajaran dan kenangan,” tulis Yusuf Mansur. Mahfud MD Kehilangan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku merasa kehilangan atas meninggalnya Syekh Ali Jaber pada Kamis pagi. “Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat hari ini,” kata Mahfud dalam akun Twitternya yang terpantau di Jakarta, Kamis. Menurut Mahfud, Syekh Ali Jaber menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. “Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati, beliau memanggil saya ‘Guru’ atau ‘Ayah’,” tulis Mahfud. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengaku beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi COVID-19, Syekh Ali Jaber menyambangi ke rumahnya. “Beliau menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Ka’bah,” kata Mahfud. Syekh Ali Jaber juga memiliki keinginan untuk mencetak sejuta penghafal Al-Qur’an di tanah air. “Guru, saya mau mencetak sejuta penghafal Qur’an. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan,” kata Mahfud menirukan perkataan Syekh Ali Jaber.