Jowonews

Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Sindoro Meningkat

TEMANGGUNG, Jowonews- Aktivitas gempa vulkanik Gunung Sindoro di wilayah Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, sedikit meningkat. Namun status gunung api ini masih tetap normal. “Pertengahan Desember 2020 sampai sekarang itu ada sedikit peningkatan terutama gempa vulkaniknya,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Sindoro-Sumbing Yuli Rahmatulloh di Temanggung, Jumat (12/2). Menurut dia peningkatan cukup signifikan terjadi pada 10 Februari 2021 sampai 48 kali gempa vulkanik, padahal normalnya di bawah 10 gempa vulkanik. “Peningkatan gempa vulkanik tersebut mungkin karena pengaruh curah hujan yang tinggi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menjelaskan dengan curah hujan tinggi, terutama di puncak maka air hujan akan masuk ke kawah dan bersentuhan langsung dengan magma sehingga bisa menimbulkan gempa vulkanik. “Namun status aktivitas Gunung Sindoro sampai saat ini masih pada level normal,” katanya. Ia menuturkan karena masih level normal, imbauan kepada masyarakat masih seperti biasa. Yakni pendaki atau wisatawan dilarang mendekati bibir kawah dengan radius 200 meter. Kemudian untuk warga di kawasan lereng Gunung Sindoro tetap beraktivitas seperti biasa. “Kami terus pantau seperti biasa 24 jam dan nanti malam kami akan melakukan pengamatan di puncak, di situ akan melihat ada perubahan kawah atau tidak,” katanya. 

Disita, Jutaan Batang Rokok Ilegal Tanpa Cukai

SOLO, Jowonews- Sebanyak 2.160.000 batang rokok ilegal tanpa pita cukai berhasil diamankan aparat bea cukai di Karanganyar Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Jateng dan DIY, Moch. Arif Setijo, di Surakarta, Jumat (12/2), mengatakan, petugas Bea dan Cukai berhasil mengamankan dan menyita 2.160.000 batang rokok ilegal yang dimuat sebuah truk melintas dari arah timur (Jawa Timur) saat di Gerbang Tol Colomadu, Karanganyar, pada Kamis (4/2). Selain itu, petugas Bea dan Cukai Surakarta juga mengamankan seorang pengemudi truk bermuatan rokok ilegal tersebut, yakni berinisial Km, dan kernet-nya berinisial Er. Moch. Arif Setijo menjelaskan peristiwa tersebut berawal dari adanya informasi akurat pengiriman rokok ilegal yang berasal dari wilayah Jawa Timur tujuan Jakarta melalui jalur darat. Petugas Bea Cukai kemudian melakukan pemantauan dan pengawasan. Kemudian melihat sebuah truk yang dikendarai oleh pelaku Km dan kernet-nya Er melaju dari Jawa Timur menuju Jakarta yang melewati wilayah Surakarta. Petugas Bea Cukai Kanwil Jateng DIY beserta Bea Cukai Surakarta bersama-sama menghentian truk yang dicurigai, dan kemudian dilakukan pemeriksaan. Ternyata, benar truk itu membawa jutaan batang rokok tanpa pita cukai. Dia mengatakan modus yang digunakan oleh pelaku yakni menggunakan kardus karton berisi minuman manis yang bermerek sebagai penutup kardus karton polos di belakangnya berisi rokok ilegal. Rokok ilegal dalam 270 kardus karton polos berjenis rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) dengan merek “Pastipas Bold” berisi 20 batang setiap bungkusnya, dan tidak dilekati pita cukai. Setelah truk dihentikan dan pelaku diminta untuk menunjukkan identitas, truk bermuatan rokol ilegal itu langsung dibawa ke Kantor Bea Cukai Surakarta guna dilakukan pengamanan dan pencacahan. “Penindakan atas rokok ilegal kali ini, berpotensi merugikan negara sebesar Rp1.447.891.200. Kedua pelaku saat ini, di bawa pengawasan Bea Cukai Surakarta untuk diperiksa dan dimintai keterangan lebih lanjut,” tuturnya sebagaimana dilansir Antara. Dia menjelaskan instansi Bea Cukai, dalam hal ini Kanwil Bea Cukai Jateng DIY dan Bea Cukai Surakarta harus selalu bersinergi dan saling mendukung dalam penindakan seperti kasus rokok ilegal ini. “Bentuk sinergi ini, dapat dilakukan dengan saling bertukar infomasi, memperkuat jaringan, dan dukungan personel. Karena objek penindakan kali ini merupakan hasil tembakau yang bercukai, maka harus dilakukan penertiban karena jika melanggar perundang-undangan, dampaknya bisa merugikan keuangan negara,” ujarnya. Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta, Budi Santoso, menambahkan kasus penindakan rokok ilegal masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap asal rokok ilegal dan para pelaku-nya. “Kami terus melakukan sinergi dalam penindakan dan penanganan kasus. Kami berharap dapat menekan peredaran rokok ilegal serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai,” kata Budi Santoso.

Prie GS Meninggal Dunia

SEMARANG, Jowonews- Budayawan Supriyanto GS atau yang akrab disapa Prie GS meninggal dunia di Rumah Sakit Colombia Asia, Kota Semarang, Jumat, pukul 06.37 WIB. Berdasarkan informasi yang diperoleh, budayawan kelahiran Kendal pada 58 tahun yang lalu itu meninggal akibat penyakit jantung. Jenazah almarhum akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota 2 Semarang pada  Jumat siang ini. Sebelumnya jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Jl Candi Kalasan Selatan II/1003, Pasadena, Semarang. Almarhum yang dikenal ramah dan dekat dengan berbagai kalangan itu mengawali kariernya sebagai wartawan di harian umum lokal. Almarhum kemudian aktif menjadi budayawan sekaligus kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar maupun diskusi, baik di radio maupun televisi, lansir Antara. Sejumlah kalangan menyampaikan duka cita melalui akun media sosial masing-masing atas berpulangnya budayawan Prie GS.

Mensos: Korban Banjir Jangan Sampai Telantar

PEKALONGAN, Jowonews- Menteri Sosial Tri Rismaharini berpesan kepada Pemerintah Kota Pekalongan agar tanggap dalam penanganan para korban banjir sehingga tidak sampai telantar. “Yang paling penting, adalah warga (korban banjir) tidak telantar. Jadi bagaimana kondisi pengungsian, makanan, seperti itu,” kata Mensos Tri Rismaharini saat menyambangi tempat pengungsian korban banjir di Kota Pekalongan, Jumat (12/2) dinihari. Mengenakan jaket kulit dan bersepatu boots, Mensos tiba di lokasi pengungsian korban banjir sekitar pukul 01.30 WIB. Kedatangan Mensos Risma bersama rombongan dan Wali Kota Pekalongan Sadelany Machfudz tersebut sempat mengagetkan sebagian pengungsi yang masih tidur. Mensos, kemudian menyerahkan bantuan berupa paket makanan, kasur busa, selimut dan lainnya kepada para pengungsi yang sempat terbangun karena kedatangan mantan Wali Kota Surabaya itu. Rismaharini berpesan kepada masyarakat agar bersabar karena bencana merupakan cobaan dari Tuhan yang harus dihadapi bersama. “Hampir sepanjang wilayah pantura terkena musibah yang sama. Kami berharap ke depan musibah serupa dapat diminimalkan oleh Pemkot Pekalongan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Risma mengatakan kinerja Pemkot Pekalongan dalam mengambil langkah tanggap darurat bencana sudah bagus yaitu menerapkan kerja sama pada sedua jajaran baik unsur kepolisian, TNI, pemerintah daerah, bahkan CSR. “Kami sudah mengecek bagaimana kondisi pengungsian, ketersediaan makanan, penerapan protokol kesehatan, alhamdulillah semua semua penanganannya sudah bagus,” katanya.

Beri Kartu Merah, Wasit Portugal Diancam Pembunuhan

JAKARTA, Jowonews- Seorang wasit sepak bola di Portugal, Luis Godinho, beserta keluarganya mendapat ancaman pembunuhan menyusul kartu merah yang diberikannya kepada dua pemain Porto dalam laga Piala Portugal. Demikian diungkap Dewan Wasit lewat pengumuman resminya pada Kamis (11/2). Ancaman pembunuhan terhadap Godinho terjadi hanya beberapa hari setelah wasit Inggris, Mike Dean, menerima ancaman serupa karena dua kartu merah kontroversialnya dalam dua pertandingan berbeda. Godinho mengusir Luis Diaz dan Matheus Uribe dari pertandingan leg pertama semifinal Piala Portugal (Taca de Portugal) melawan Braga yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Municipal de Braga, Rabu (10/2). Pertandingan itu diwarnai cedera serius yang diderita pemain Braga David Carmo, yang sempat menunda jalannya laga karena para pemain harus mendorong ambulans yang mogok di tengah lapangan. Pelanggaran terhadap Carmo berbuah pengusiran Diaz oleh Godinho pada menit ke-70. Lantas pada menit ketujuh injury time, Uribe juga dikartu merah karena dinilai menanduk pemain lawan, yang belakangan diikuti gol penyama kedudukan Fransergio Barbosa lima menit berselang. “Ancaman yang diterima kami perlakukan sebagai sesuatu yang sangat serius,” demikian pernyataan resmi Dewan Wasit dilansir Reuters yang dikutip Antara. “Dalam beberapa jam terakhir, nomor telepon pribadi para wasit disebarluaskan di media sosial, sebuah kekerasan dan pelanggaran privasi terhadap mereka. “Dewan Wasit sangat mengutuk ancaman pembunuhan ini, yang sayangnya bukan hal baru dalam sepak bola kita, dan meminta pihak kepolisian untuk mengintervensi serta menghadirkan keadilan bagi mereka yang berlaku jahat.” Presiden Porto Pinto da Costa selepas laga melontarkan kritik atas kinerja wasit, sesuatu yang bukan kali pertama dilakukan oleh pihak-pihak klub yang merasa dirugikan oleh wasit. Laporan media setempat bahkan menyebut Porto menyelipkan kritik terhadap wasit itu dalam buletin harian yang mereka sebar untuk para suporter.

Kami masih Hidup

Oleh: Hari Tjahjono, Mentor Bisnis dan Teknologi Beberapa bulan yang lalu saya pernah bercerita tentang sebuah start up bidang pariwisata yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya akibat pandemi Covid-19. Segala cara dilakukan untuk sekedar bisa bertahan hidup. Mereka berjuang antara hidup dan mati, karena sektor pariwisata adalah industri yang terdampak pandemi paling parah. Sebelum pandemi, mereka telah mendapatkan komitmen pendanaan dari sebuah venture capital senilai separuh dari total nilai investasi yang dibutuhkan untuk ekspansi usaha ke berbagai negara. Sebelum pandemi, start up ini sangat mencorong dan optimis menatap masa depan yang sangat cerah. Tapi apa boleh buat, pandemi mengubah segalanya. Boro-boro masa depan yang cerah, untuk sekedar bertahan hidup saja mereka sangat kesulitan. Untuk mendapatkan co-investor selama pandemi sulitnya bukan main, sehingga komitmen investasi dari venture capital sebelumnya sampai sekarang belum dapat dicairkan. Tapi mereka tidak menyerah. Life goes on. Mereka melakukan apa saja untuk sekedar bisa hidup. Mereka memanfaatkan setiap celah untuk mempetahankan hidupnya perusahaan. Celah itu bernama Turki, Lombok dan Labuan Bajo. Celah itu bernama generasi milenial yang lahir setelah tahun 1990. Turki adalah satu-satunya negara yang membuka negaranya untuk kunjungan wisatawan manca negara. Lombok dan Labuan Bajo adalah destinasi wisata dalam negeri yang menjadi bintang selama pandemi. Dan generasi yang lahir setelah tahun 1990 adalah penolong yang diturunkan Tuhan supaya industri wisata tetap berdenyut. Walaupun masih sangat lemah. Mereka sudah sangat bosan tinggal di rumah, dan ingin tetap menikmati hidupnya. Berkat para dewa penolong itu, setiap bulan ada saja rombongan wisatawan yang berangkat ke Turki, Lombok dan Labuan Bajo. Mereka tetap berekreasi meski dalam masa pandemi. Apakah mereka ignoran? Tidak, saudara-saudara. Mereka sama sekali tidak ignoran, tapi sadar bahwa kehidupan harus tetap berjalan mesti dalam masa pandemi. Mereka memilih hidup berdampingam dengan Covid, meski sangat merepotkan. Bayangkan, mereka rela melakukan PCR test 4 kali supaya bisa tetap berwisata ke Turki. Sebelum berangkat, mereka rela lubang hidungnya diobok-obok. Sesampai Turki, hidung mereka kembali diobok-obok. Begitu kembali ke tanah air, lagi-lagi hidungnya harus diobok-obok, karena hanya dengan cara itulah mereka bisa hidup berdampingam dengan Covid. Apakah sudah cukup? Ternyata belum saudara-saudara. Setelah isolasi selama 5 hari, mereka harus kembali melakukan PCR Test, dan lagi-lagi lubang hidungnya mesti dikorek-korek lagi. Bayangkan, betapa luar biasa perjuangan mereka. Menjadi konsumen pun kini harus mau berjuang keras, dan itu terjadi di industri pariwisata. Berbagai fenomena yang sangat epik itulah yang membuat industri pariwisata masih berdenyut sampai sekarang. Perusahaan start up itu terus berusaha mempertahankan hidupnya. Sambil berbisik, mereka berkata “Kami masih hidup…” Salam,