Jowonews

PSSI Kantongi Izin Turnamen Pra Musim Piala Menpora

JAKARTA, Jowonews- PSSI menerima surat izin turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang diserahkan langsung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jum’at (20/2). Surat diterima langsung oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan yang didampingi Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, Plt Sekjen Yunus Nusi, dan Direktur Teknik Indra Sjafri. Iriawan mengatakan bahwa PSSI berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan Menpora, Zainudin Amali sehingga Piala Menpora 2021 dapat memperoleh izin. Untuk itu, PSSI akan berkomitmen menjaga dan menjalankan turnamen dengan baik dan protokol kesehatan yang ketat. “Kami sangat lega, proses memperoleh izin dilalui lewat jalan yang panjang. Kami sudah mengajukan izin pada 1 Oktober 2020, 1 November 2020, 1 Februari 2021. Alhamdulillah, izin akhirnya dikeluarkan,” kata pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut. Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia telah mengeluarkan izin untuk Piala Menpora 2021 dengan catatan harus memenuhi protokol kesehatan yang ketat. Penyerahan dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada Menpora Zainudin Amali, Kamis (18/2). Liga Dapat Bergulir “Pihak kepolisian akan melihat bagaimana turnamen pramusim ini berjalan aman dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika berjalan baik, Insha Allah Liga 1 dan Liga 2 dapat bergulir. Apabila terjadi sesuatu, pihak kepolisian sewaktu-waktu dapat mencabut izin yang dikeluarkan,” tambah Iriawan sebagaiamana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Sabtu (20/2). Oleh sebab itu, PSSI meminta semua pihak yang terlibat dalam kompetisi Piala Menpora 2021 benar-benar menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Para suporter juga diinstruksikan untuk tidak datang ke stadion dan menggelar nonton bareng (nobar) karena masih dalam pandemi Covid-19. “Dengan adanya turnamen pramusim semua bisa melihat penerapan disiplin protokol kesehatan, karena kita belum pernah mencobanya. Sehingga ini jadi evaluasi untuk bergulirnya Liga 1 dan Liga 2, mendatang. Selain itu, bisa jadi ajang pemanasan tiap klub untuk melakukan seleksi pemain sebelum dikontrak sebelum tampil dalam kompetisi sesungguhnya,” tukas Iriawan. Sementara itu, Menpora Zainudin Amali mengatakan hari ini ia menyerahkan secara resmi izin yang ia dapat dari Polri sebagai pegangan PSSI untuk gelaran turnamen pramusim. “Pesan Kapolri tolong ini dijaga dengan baik amanahnya. Mudah-mudahan ini jadi contoh kegiatan-kegiatan berikutnya,” kata Zainudin Amali. Menpora pun langsung meminta kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator untuk segera bekerja. Turnamen tersebut dijadwalkan dimulai pada 20 Maret hingga 25 April 2021. “Sudah saya teruskan izin kepada Ketum PSSI. Dengan demikian PSSI dan PT LIB harus kerja cepat karena waktu hanya singkat. Kami tetap siap memberikan bantuan kepada PSSI,“ tambahnya

Banjir di Pekalongan, Ketinggian Air Hingga 90 Sentimeter

PEKALONGAN, Jowonews- Banjir melanda Pekalongan akibat hujan deras yang terus mengguyur kota batik itu sejak Jumat pagi hingga petang. Sebanyak 17 kelurahan di tiga kecamatan terendam air dengan ketinggian 30 hingga 90 sentimeter. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha di Pekalongan, Jumat (19/2), mengatakan saat ini 2.672 warga telah diungsikan ke lokasi yang aman. “Banjir yang melanda Kota Pekalongan memang makin meluas yaitu semula hanya melanda dua kecamatan kini menjadi tiga kecamatan,” katanya. Beberapa lokasi terdampak banjir, antara lain Kecamatan Pasirkratonkramat dengan ketinggian air mencapai 30-90 cm, Tirto (60-80 cm), Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat, Klego, Setono, Poncol, Kauman, Gamer, Kalibaros, Noyontaan (Kecamatan Pekalongan Timur), Panjang Wetan, Panjang Baru, Kandang Panjang, Padukuhan Kraton, Krapyak, Degayu, dan Bandengan (Pekalongan Utara). Dia mengatakan hampir selama tiga minggu terakhir ini banjir masih menggenang permukiman warga, bahkan saat ini makin meluas. Oleh karena itu, pihaknya terus memfokuskan evakuasi pada warga terdampak banjir, khususnya lansia dan balita. Dalam evakuasi terhadap warga terdampak, BPBD dibantu oleh tim SAR, relawan, TNI, dan Polri. “Kami mendapat informasi bahwa di Kelurahan Kandang Panjang ada dua titik yang harus kami bantu evakuasi yakni warga berusia lansia dan balita beserta ibunya. Saat ini mereka sudah dievakuasi dan diungsikan ke tempat pengungsian terdekat yang disediakan pemerintah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dimas mengatakan evakuasi yang dilakukan BPBD untuk meminimalkan risiko dampak bencana terhadap masyarakat. “Selama ini proses evakuasi kami prioritaskan untuk orang-orang rentan yakni wanita, ibu menyusul, balita, lansia, dan orang sakit,” katanya.

Hindari Inkonsistensi Kebijakan Pengendalian Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Perlu kesamaan semangat dan pemahaman antara para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dalam upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air. “Semangat dan pemahaman para pemangku kepentingan di pusat dan daerah harus sama sehingga konsistensi dalam menjalankan kebijakan bisa tercipta,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/2). Menurut Lestari, sangat disayangkan tren penurunan jumlah kasus positif Covid-19 sepekan terakhir — ternyata — antara lain disebabkan penurunan jumlah testing yang dilakukan. Padahal salah satu tujuan pemberlakuan PPKM mikro untuk mengintensifkan testing, tracing, dan treatment (3T), ujar Lestari sebagaimana dilansir Antara. Dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2), Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan penambahan kasus positif Covid-19 mingguan pada pekan ini menurun tajam hingga 25 persen, jika dibandingkan pekan sebelumnya. Menurut Wiku penurunan angka positif mingguan disebabkan karena merosotnya angka testing Covid-19 pada pekan ini. Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, munculnya problem konsistensi dalam pelaksanaan pengendalian penyebaran Covid-19 yang sudah berlangsung satu tahun merupakan persoalan serius dan harus segera diatasi. Rerie menilai perlu segera dikaji penyebab inkonsistensi yang terjadi apakah disebabkan ketidakpahaman para pemangku kepentingan terhadap kebijakan yang ditetapkan atau ada penyebab lain. Karena, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tidak konsistennya pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan membuat output dari kebijakan tersebut tidak menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Bila kondisi sebaran Covid-19 tidak bisa tergambar dengan baik, ujar Rerie, dikhawatirkan lonjakan kasus positif Covid-19 terus berlangsung di masa pandemi ini dan semakin tidak terkendali. Rerie berharap, para pemangku kepentingan dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di tanah air dapat meningkatkan konsistensinya dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mempercepat terkendalinya penyebaran virus Corona.