Jowonews

Ada Kemungkinan Muncul Varian Baru Virus Covid-19 Akibat Rekombinasi

JAKARTA, Jowonews- Ada kemungkinan terjadi proses rekombinasi dua varian virus Corona SARS-CoV-2 yang membentuk varian baru virus Covid-19. “Proses rekombinasi mungkin bisa terjadi jika sel inang terinfeksi oleh dua atau lebih varian SARS-CoV-2,” kata Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra di Jakarta, Rabu (25/2). Ketika replikasi virus berjalan di dalam sel inang, menurut dia, mungkin ada penggabungan elemen genom dari varian yang berbeda tersebut dan membentuk varian lain. “Tapi, rekombinasi beberapa varian SARS-CoV-2 tersebut perlu diteliti lebih lanjut, terutama bagaimana mekanisme sebenarnya dalam sel inang karena sementara ini bukti yang dikemukakan mungkin hanya berasal dari analisis database genom SARS-CoV-2 yang sudah ada,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sugiyono menuturkan bukti ilmiah lainnya juga masih diperlukan terkait efek dari proses rekombinasi terhadap penderita jika itu memang benar terjadi. Menurut Sugiyono, kebanyakan varian baru yang ada merupakan hasil mutasi satu varian yang terakumulasi dalam waktu tertentu. Mutasi itu terjadi ketika virus itu bereplikasi dalam sel inang dan bertransmisi dari satu individu ke individu lainnya. Untuk mengantisipasinya ancaman rekombinasi tersebut, genom SARS-CoV-2 memang perlu terus dipantau secara berkelanjutan untuk mendeteksi jika ada perubahan signifikan pada genom virus. Hal ini terutama ketika ada kasus pada suatu klaster tertentu yang jumlah penderitanya signifikan atau dengan tingkat keparahan yang lebih dari biasanya. Ataupun pada kasus reinfeksi dan kasus pada seseorang yang sudah divaksinasi. “Dalam hal ini, perlu diketahui sebetulnya jenis varian apa yang berperan dan bagaimana karakteristik genomnya,” pungkasnya.

Guru PAUD dan SD Diprioritaskan Vaksinasi Covid-19

JAKARTA, Jowonews- Prioritas guru yang mendapatkan vaksinasi adalah guru jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD). “Prioritas vaksin dialokasikan untuk guru yang mengajar jenjang yang lebih muda dahulu. Dari jenjang PAUD, SD dan SLB baru kemudian jenjang SMP, SMA dan perguruan tinggi,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran program vaksinasi untuk guru di SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Rabu (24/2). Menurut Mendikbud, hal itu dilakukan karena semakin muda peserta didik atau jenjang sekolah, semakin sulit melakukan pendidikan jarak jauh. “Siswa jenjang PAUD dan SD membutuhkan interaksi fisik dan pembelajaran tatap muka,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Melalui program vaksinasi bagi guru dan pendidik itu, Nadiem menargetkan pembelajaran tatap muka dapat dimulai pada tahun ajaran 2021/2022, meskipun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dia menargetkan setidaknya lima juta guru sudah mendapatkan vaksinasi hingga akhir Juni mendatang, di mana ketentuan distribusi vaksin tersebut mengikuti pola dan distribusi pemerintah pusat yang dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan. Sementara jumlah keseluruhan guru dan tenaga pendidik di Tanah Air baik swasta maupun negeri sebanyak 5,5 juta orang. Nadiem berharap program tersebut merupakan angin segar bagi para guru yang sudah menunggu untuk bisa mengakselerasi pembelajaran tatap muka. Program vaksinasi bagi para guru diluncurkan di SMAN 70 Jakarta, yang diikuti 650 perwakilan guru, dosen, tenaga kependidikan hingga pegiat pendidikan. Pelaksanaan vaksinasi bagi guru sendiri akan dikoordinasi masing-masing dinas kesehatan daerah.

Pembelajaran Tatap Muka Setelah Guru Divaksinasi

JAKARTA, Jowonews- Pembelajaran tatap muka baru bisa dimulai setelah vaksinasi Covid-19 pada guru selesai dilaksanakan. Hal tersebuit ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pada acara peluncuran program vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta, Jakarta, Rabu (25/2). “Kalau kita bisa menyelesaikan vaksinasi ini sampai dengan akhir bulan Juni, maka tahun ajaran berikutnya, pada Juli, bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” katanya sebagaimana dilansir Antara. “Esensi dari kebijakan ini, dan kenapa tenaga pendidik itu menjadi salah satu yang prioritas adalah, sudah cukup lama anak-anak kita tidak sekolah tatap muka,” katanya. Ia menekankan bahwa pembelajaran tatap muka di sekolah harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan selama penularan Covid-19 belum terkendali. Mendikbud mengatakan, pemerintah berusaha melakukan tindakan cepat supaya pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan lagi karena pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh dalam jangka panjang bisa mempengaruhi perkembangan anak. “Kita mengambil tindakan yang cepat dan gesit untuk bisa melaksanakan lagi sekolah tatap muka,” katanya. Pada peluncuran program vaksinasi Covid-19 pada tenaga kependidikan di SMAN 70 Jakarta, ada 650 guru, dosen, tenaga kependidikan, hingga pegiat pendidikan yang menjalani vaksinasi. Vaksinasi pada tenaga kependidikan juga dilaksanakan di daerah-daerah yang lain di bawah koordinasi dinas terkait. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan vaksinasi Covid-19 pada sekitar lima juta guru bisa selesai Juni 2021.

Banjir, Stasiun Tawang Semarang Belum Bisa Layani Penumpang

SEMARANG, Jowonews- – Stasiun Tawang Semarang belum bisa digunakan untuk melayani aktivitas naik dan turun penumpang kereta api karena masih tergenang banjir akibat hujan deras pada Selasa (23/2). Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro di Semarang, Rabu (24/2) mengatakan, banjir yang menggenangi stasiun di kawasan Kota Lama Semarang itu sudah surut jika di banding hari sebelumnya. “Ketinggian air di peron yang kemarin mencapai 75 cm, hari ini sudah turun jadi 50 cm,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ketinggian air di akses masuk menuju Stasiun Tawang, lanjut dia, juga sudah berkurang di banding sehari sebelumnya. Menurut dia, aktivitas naik dan turun penumpang masih dialihkan di Stasiun Poncol Semarang. “Pelayanan penumpang yang naik atau turun, serta layanan bebas Covid-19 untuk sementara dilayani di Stasiun Poncol,” katanya. Ia menuturkan jadwal perjalanan KA tetap berjalan seperti biasa meski masih ada titik rel yang terendam banjir dengan ketinggian antara 14 hingga 23 cm. “KA tetap beroperasi dengan ditarik lokomotif hidrolik yang khusus digunakan untuk melewati genangan air,” katanya. Ia menjelaskan upaya penanganan banjir ini terus dilakukan dengan mengoperasikan 9 pompa pengendali banjir.

BNN Jateng Apresiasi Perda Penanggulangan Narkoba

SEMARANG, Jowonews.com – Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto menerima kunjungan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng, Senin (22/2/2021), di ruang kerja ketua. Saat berdialog, Kepala BNN Provinsi Jateng Benny Gunawan mengaku sangat apresiatif dengan kinerja DPRD, yang telah menyusun sekaligus mensahkan perda mengenai penanggulangan narkoba. “Kami sangat apresiasi karena Jateng sudah memiliki perda soal penanggulangan narkoba.Dengan adanya aturan itu, maka daerah-daerah lain bisa meniru. Jadi, Jateng bisa jadi percontohan untuk daerah lainnya,” kata Benny. Soal peredaran narkoba di Jateng, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian dan lembaga-lembaga terkait untuk meminimalisir peredarannya. Data BNN menyebutkan, saat ini ada jenis baru dalam narkoba yakni Tembakau Gorila yang efeknya seperti ganja tapi lebih kuat dibanding tembakau biasa. Selain itu, ada praktek pencucian uang dalam tindak pidana narkoba. “Dalam bisnis narkoba, profit yang dihasilkan dibelikan otomotif, emas, dan barang lainnya. Tindakan-tindakan seperti yang kami awasi dengan aparat terkait,” tegasnya. Menanggapi hal itu, Bambang Kusriyanto mengaku selama ini DPRD sudah melakukan kerjasama yang baik dengan BNN. Termasuk, saat DPRD melakukan penyusunan perda soal penanggulangan narkoba. “Kita sama-sama berharap peredaran narkoba di Jateng dapat terus diminimalisir karena sangat mengancam bangsa ini,” kata legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu.