Jowonews

Melonjak, Kasus Covid-19 di Kudus

KUDUS, Jowonews- Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus saat ini mengalami lonjakan. Pada pertengahan Maret 2021 tercatat 22 pasien dirawat, kini naik menjadi 123 pasien positif covid-19. “Lonjakan kasus menjadi 123 pasien, setelah ada penambahan 79 kasus positif Covid-19 baru pada 19 Mei 2021,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo di Kudus, Kamis (20/5). Dari jumlah kasus 123 pasien tersebut, kata dia, sebagian besar dirawat di tujuh rumah sakit rujukan di Kudus, sedangkan delapan pasien dirawat di luar fasilitas kesehatan. Untuk warga yang menjalani isolasi mandiri, kata dia, terdapat 137 kasus, sedangkan suspek sebanyak 127 kasus sementara dirawat ada 63 kasus dan selebihnya isolasi mandiri. Bupati Kudus Hartopo menambahkan lonjakan kasus yang terjadi disebabkan karena klaster penularan dari lingkungan keluarga yang dimungkinkan mulai abai terhadap prokes. “Kami ingatkan kembali masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan lelah untuk selalu memakai masker ketika keluar rumah atau berbicara dengan orang lain,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Dokter yang seharusnya menjadi contoh kepatuhan terhadap prokes, kata dia, juga ada yang terpapar Covid-19 tanpa gejala karena menerima tamu yang diduga terpapar tidak memakai masker. Dalam rangka antisipasi lonjakan kasus, dia akan meminta rumah sakit rujukan untuk mengaktifkan kembali ruang isolasinya, menyusul mulai bertambahnya pasien Covid-19 yang menjalani perawatan. Sementara total kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus per 19 Mei 2021 sebanyak 6.256 kasus, pasien sembuh 5.447 orang dan pasien meninggal 549 kasus. 

Liverpool Menang Besar, Tottenham Kalah Tipis

JAKARTA, Jowonews- Liverpool merebut peringkat keempat klasemen sementara Liga Inggris selepas rangkaian laga pekan ke-37 rampung dimainkan pada Kamis dini hari WIB. Bertandang ke Turf Moor, Rabu waktu setempat (Kamis WIB), Liverpool mampu membongkar pertahanan ketat Burnley untuk meraih kemenangan 3-0 yang diwarnai gol debut Nathaniel Phillips di level senior. Tim besutan Juergen Klopp memanfaatkan penuh kekalahan Leicester City dari Chelsea sehari sebelumnya untuk mengambil alih posisi keempat klasemen dari tangan The Foxes, berbekal keunggulan selisih gol kendati mereka sama-sama mengoleksi 66 poin. Ini kali pertama Liverpool kembali ke area empat besar musim ini sejak Februari lalu. Liverpool juga hanya tertinggal satu poin dari Chelsea yang ada di posisi ketiga, membuat perebutan empat besar klasemen akhir akan menjadi persaingan tripartit yang juga melibatkan Leicester. Tottenham Tersisih Satu tim tersisih dari persaingan empat besar, yakni Tottenham Hotspur yang menderita kekalahan 1-2 saat menjamu Aston Villa dalam laga lebih awal. Tak hanya itu, Tottenham juga kini terancam harus puas dengan meraih tiket kualifikasi Liga Conference, kompetisi kasta ketiga UEFA yang mulai bergulir musim depan, lantaran didepak dari zona Liga Europa oleh West Ham United. West Ham secara heroik bangkit dari ketertinggalan untuk menundukkan West Bromwich Albion dengan skor 3-1 dalam lawatan ke The Hawthorns. Tim besutan David Moyes itu mengambil alih posisi keenam klasemen dengan raihan 62 poin, mendepak Tottenham (59) ke posisi ketujuh. Everton dan Arsenal juga memelihara asa mereka tampil di Eropa setelah meraih kemenangan di laga masing-masing. Everton ada di urutan kedelapan dengan 59 poin, sedangkan Arsenal membayangi satu strip dan satu poin persis di bawahnya, lansir Antara.

GoTo Diminta Prioritaskan Pengamanan Data

SEMARANG, Jowonews- Dua raksasa teknologi online Indonesia, Gojek dan Tokopedia, yang telah resmi bergabung diminta untuk menjadikan pengamanan data sebagai prioritas. “Bergabungnya Gojek dan Tokopedia punya konsekuensi pada pengelolaan data, khususnya dari sisi keamanan data penggunanya, karena keduanya mengolah data dalam jumlah besar,” kata pakar keamanan siber dan komunikasi CISSReC Doktor Pratama, Kamis (20/5). Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC ini mengemukakan hal itu terkait dengan merger Gojek dan Tokopedia. Kemudian kedua perusahaan ini membentuk entitas baru yang katanya memiliki ekosistem dengan menyumbang 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara. Disebutkan pula bahwa GoTo Group, organisasi baru ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, termasuk unit fintech, GoTo Financial. Namun, lanjut Pratama, patut dicermati juga bahwa keduanya punya pengalaman kurang baik pada sistem informasinya. Misalnya, Tokopedia di pertengahan 2020 digegerkan dengan kebocoran lebih dari 91 juta data pemakai, dan Gojek beberapa kali mengalami fraud (kecurangan) pada banyak pemakai GoPay. Karena makin besar sebuah platform, menurut dia, akan makin menarik perhatian pelaku kejahatan untuk mencoba menyerang. Bukan hanya peretas (hacker) lokal yang mengincar, melainkan hacker global yang akan mengincar karena startup baru dengan nama GoTo ini sudah masuk ke dalam level startup dengan valuasi terbesar di dunia. “Belum lagi adanya teknologi keuangan pada GoPay. Bukan hanya data pribadi yang berpotensi dicuri oleh penjahat siber, melainkan juga bisa uang customer-nya kalau pengamanannya tidak benar-benar kuat,” kata pria asal Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini pula. Terkait dengan pengamanan data ini, Pratama mengingatkan kembali bahwa hal itu harus menjadi perhatian serius, karena keduanya adalah aplikasi terbesar di Tanah Air saat ini. “Bergabungnya kedua aplikasi ini diharapkan tidak membuat risiko keamanan data masyarakat menjadi bertambah besar,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Pratama memperkirakan timing Gojek dan Tokopedia merger mungkin saja mengejar sebelum Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) disahkan jadi undang-undang, atau sebelum ada aturan teknis macam-macam terkait dengan pengamanan data pribadi. “Kendati demikian, bila nanti RUU itu sudah menjadi UU PDP, mereka tetap harus melakukan penyesuaian,” kata Pratama yang pernah menjadi pejabat Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) yang kini menjadi BSSN. Karena itu, kata Pratama, pengamanan data harus menjadi fokus Tokopedia dan Gojek bila nanti aplikasi dan sistem benar-benar menyatu dalam satu satu wadah. Namun, di sisi lain, penggabungan dua aplikasi anak bangsa ini akan melahirkan pembacaan data baru yang sangat tinggi nilai ekonominya, sekaligus sangat signifikan bagi ketahanan dan keamanan nasional “Bagaimana tidak, keduanya akan menguasai jalur distribusi manusia, barang, dan makanan. Tentu negara juga harus melihat ini sebagai peluang besar sekaligus ancaman dari sudut pandang pengamanan data dan juga keamanan nasional,” katanya lagi. Menurut Pratama, sebaiknya pengamanan data harus mendapatkan prioritas oleh pengelola dan juga oleh negara. Hal ini berbeda dengan data kependudukan yang cenderung statis dan tidak menghasilkan data baru, sementara data dari GoJek dan Tokopedia ini dinamis karena ada data jual beli dan kebutuhan masyarakat secara nasional. “Yang pasti data tersebut tidak dimiliki oleh lembaga negara mana pun,” kata Pratama Persadha menegaskan.