Jowonews

Timnas Percaya Diri Hadapi Vietnam

DUBAI, Jowonews- Gelandang tim nasional Indonesia, Egy Maulana Vikri siap memberikan yang terbaik dan akan tampil lebih percaya diri melawan Vietnam Senin (7/6) nanti malam dalam laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2022 grup G. Pertandingan digelar di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (7/6) pukul 20.45 waktu setempat atau 23.45 WIB. Egy juga memberikan kontribusi baik dalam laga pertama melawan Thailand di tempat yang sama, dimana Indonesia sukses bermain imbang 2-2. Tendangan Egy di luar kotak penalti membentur kaki pemain belakang Thailand, lalu bola itu jatuh di kaki Evan Dimas yang berada di posisi tepat setelah lolos dari jebakan offside Thailand. Gol Evan juga menentukan hasil di laga tersebut. “Dari saya, para pemain sudah siap untuk laga besok. Jadi tidak ada masalah. Lalu pemain percaya diri karena hasil saat tim melawan Thailand, dan semua pemain bekerja keras untuk itu. Pemain akan memberikan yang terbaik, kami berharap mendapatkan hasil positif besok,” tegas Egy di jumpa pers jelang laga. Adapun Indonesia sudah melupakan momok kekalahan beruntun di beberapa laga babak kualifikasi Piala Dunia 2022 sebelumnya, yang ditukangi oleh Simon Mcmenemy. “Mengenai kekalahan timnas sebelumnya di kualifikasi ini, bagi pemain masa lalu adalah sejarah, jadi kami harus menatap masa depan, semua orang akan melupakan itu, tapi kita belajar dari situ, kita belajar semuanya saat kalah, kita belajar bagaimana kita bermain, kita belajar dari kesalahan yang kita buat,” jelasnya sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Senin (7/6). Maka dari itu, dirinya dan teman-teman di skuad Garuda tidak ingin kalah, malah memiliki tekad kuat untuk menang. “Jadi laga nanti kami tidak ingin membuat kesalahan yang sama. Lawan Vietnam, kami akan berjuang lebih lagi dari laga sebelumnya. Jadi kami ingin menang di laga esok. Semua pemain akan bekerja keras untuk itu,” tutupnya. Laga Indonesia versus Vietnam rencananya akan disiarkan langsung oleh stasiun TV nasional SCTV dan live streaming di Mola TV, Kamis (2/6) mulai pukul 23.45 WIB.

Anak Mulai Sekolah Tatap Muka? Perhatikan Hal Ini

JAKARTA, Jowonews- Sekolah secara tatap muka di era pandemi direncanakan akan dimulai pada tahun ajaran baru ini. Nah, orang tua perlu memperhatikan sejumlah aspek agar anak terhindari dari penularan virus covid-19. Berikut beberapa hal penting yang disampaikan spesialis dokter anak dr Ria Yoanita, SpA dari Primaya Evasari Hospital bagi orangtua dan pihak sekolah saat memulai pembelajaran tatap muka. Cek kondisi kesehatandr Ria mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah mengecek secara berkala kondisi kesehatan anak dengan mengukur suhu tubuh anak setiap hari. Akan lebih baik lagi jika ada thermo gun yang lebih cepat menampilkan hasil pengukuran suhu tanpa bersentuhan dengan permukaan kulit. Jika suhu tubuh anak di atas batas, batuk, dan sesak napas sebaiknya minta izin untuk tetap di rumah. Ajari praktik kebersihanAnak juga perlu diajarkan praktik kebersihan meski kebanyakan sering abai. Orangtua bisa mengajari anak mencuci tangan sambil menyanyi dengan durasi sekitar 20 detik. Pilih lagu kesukaan anak agar hatinya senang saat mencuci tangan. Membawa air minum dan peralatan makan sendiri dari rumah serta Membuang sampah pada tempatnyaSituasi pandemi membuat ajaran buang sampah dengan benar ini kian mendesak untuk diterapkan. Ajari anak cara mengenakan masker yang benar dan ingatkan untuk merusak masker dulu sebelum membuangnya agar tidak digunakan ulang. Etika batuk dan bersinWHO memperingatkan agar semua orang menerapkan etika batuk dan bersin, yakni tidak melepas masker saat bersin atau batuk karena masker dapat menahan percikan. Segera buang masker dan ganti dengan yang baru bila sudah basah. Tidak menyentuh wajah saat bersin atau batuk. Gunakan tisu atau lengan baju bagian dalam untuk menutupi hidung dan mulut. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau hand sanitizer setelah bersin atau batuk. Orangtua dapat mengajari etika ini dengan memberikan contoh kepada anak. Anak akan lebih mudah mengikuti bila melihat contoh langsung. Memilih transportasi untuk ke sekolahTidak disarankan untuk menggunakan transportasi umum bagi siswa untuk pergi dan pulang dari sekolah. Sebaiknya antar dan jemput anak dengan kendaraan pribadi bila memungkinkan. Jika tidak, sekolah dapat berkoordinasi dengan dinas perhubungan di daerahnya untuk menyediakan sarana transportasi khusus siswa sekolah, tidak bercampur dengan masyarakat umum. Tidak menyentuh wajah, mata, hidung dan mulutDroplet yang mengandung virus corona dapat memasuki tubuh manusia lewat tiga bagian yang berongga di wajah, yaitu mata, hidung, dan mulut. Orangtua mesti tidak putus mengingatkan buah hatinya agar senantiasa mengenakan masker di sekolah. Ingatkan pula supaya tidak menyentuh wajahnya dengan alasan apa pun. Bila hendak menyentuh wajah, cuci tangan dulu dengan sabun. Skema Jaga Jarak dr Ria, sebagaimana dilansir Antara, juga memberikan informasi tips dan skema menjaga jarak di sekolah. Surat keputusan bersama empat menteri juga mengatur soal jaga jarak untuk mencegah penularan Covid-19 di sekolah. Untuk sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan sederajat, ada aturan jaga jarak minimal 1,5 meter dan tiap kelas berisi maksimal 18 peserta didik. Khusus bagi sekolah luar biasa dan pendidikan anak usia dini, maksimal peserta didik lima orang per kelas. Sekolah juga wajib mengatur tata letak ruangan dengan pedoman; jarak antar-orang 1,5 meter baik saat duduk, berdiri, maupun antre. Memberikan tanda jaga jarak di ruang-ruang sekolah. Sirkulasi udara di kelas harus memadai. Bila tak memadai, pembelajaran tatap muka dilangsungkan di ruang terbuka di area sekolah. Sekolah juga wajib membuat pengaturan lalu lintas satu arah di lorong atau koridor dan tangga. Bila tak memungkinkan, harus ada tanda pemisah dan penanda arah jalur. “Tidak cukup dengan protokol kesehatan, penghuni sekolah mesti senantiasa menjaga kebersihan selama di sekolah. Salah satu caranya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk membantu penerapan PHBS, sekolah harus menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan,” kata dr. Ria. Toilet bersih dan layak, tempat cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer harus disediakan oleh sekolah. Sekolah juga harus memiliki satuan tugas penanganan Covid-19 dengan berbagai tim di dalamnya. Tim ini berfungsi memastikan kebijakan dan infrastruktur guna mencegah penularan COVID-19 di sekolah telah tersedia dan terlaksana. Penyusunan kebijakan dan penyediaan infrastruktur berpedoman pada surat keputusan bersama empat menteri serta satuan tugas penanganan Covid-19. Infrastruktur dalam hal ini termasuk tempat cuci tangan/hand sanitizer, thermo gun untuk mengecek suhu tubuh, ruangan dengan sirkulasi udara memadai, penanda jaga jarak di bangku dan lorong-lorong, serta ruangan isolasi bagi warga sekolah dengan gejala Covid-19. Adapun kebijakan mencakup aturan screening, penegakan protokol kesehatan, hingga tata cara ketika ada penghuni sekolah yang memerlukan penanganan karena sakit.