Jowonews

Resep Tahu Aci Pletok Tegal, Renyah Di Luar dan Lembut Di Dalam

Resep Tahu Aci Pletok Tegal, Renyah Di Luar dan Lembut Di Dalam

Resep Tahu Aci Pletok Tegal – Tahu Aci Pletok merupakan kuliner khas Tegal yang terbuat menggunakan bahan-bahan dasar sederhana seperti tepung terigu, tepung tapioka, tahu, dan bahan pendukung lainnya. Konon tahu pletok adalah tahu aci yang dibelah lalu diolesi kembali dengan adonan aci. Sedangkan penamaan tahu pletok sendiri karena saat digoreng mengeluarkan bunyi ‘pletok-pletok’. Tahu Aci Pletok memiliki tekstur renyah diluar tapi lembut namun lembut di dalam. Rasa tahu yang sudah gurih berpadu dengan kenyalnya aci yang kenyal dan nikmat selalu sempurna untuk jadi cemilan. Kuliner tradisional ini akan terasa lebih lezat saat dicocol dengan berbagai saus sederhana seperti sambal kacang, saus cabai atau pun langsung dengan cabai rawit hijau. Berikut cara membuat tahu aci pletok yang dapat kamu coba sendiri di rumah. Resep Aci Pletok Bahan : 10 buah tahu kuning (potong segitiga)Minyak untuk menggoreng Bahan Isian: 1 buah tahu kuning (haluskan) 2 siung bawang putih 1 sdt ketumbar bubuk 150 g tepung tapioka 1 ikat kucai, iris Garam sesuai selera Kaldu jamur sesuai selera Lada hitam sesuai selera Air Pelengkap: Sambel kecap Cara Membuat : Isian: Haluskan tahu, bawang putih, ketumbar bubuk, lada hitam, kaldu jamur, dan garam. Pindahkan campuran tahu tadi ke dalam mangkuk. Masukkan tepung tapioka, kukcai, dan air lalu aduk rata. Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga berbentuk adonan (apabila sudah berbentuk adonan air tidak usah ditambah) Potong tahu menjadi bentuk segitiga, ambil 1 sdm adonan lalu tempelkan ke atas tahu. Goreng hingga kecokelatan, tiriskan, dan sajikan dengan sambal kecap/cabai rawit.

Karang Gemantung Banjarnegara, Karang Putih Eksotis Di Atas Perbukitan

Karang Gemantung Banjarnegara, Karang Putih Eksotis Di Atas Perbukitan

Kabupaten Banjarnegara memiliki banyak tempat wisata alam. Lokasi paling terkenal tentu saja Dataran Tinggi Dieng yang sering menjadi tujuan wisatawan dari berbagai daerah. Namun, wilayah Jawa Tengah ini juga memiliki Karang Gemantung Banjarnegara yang eksotis. Karang Gemantung adalah tujuan wisata yang banyak disukai wisatawan karena pemandangan alamnya yang indah. Banyak wisatawan terutama anak muda datang ke tempat ini untuk menikmati keindahan bebatuan karang. Karang Gemantung adalah tujuan wisata yang banyak disukai wisatawan karena pemandangan alamnya yang indah. Banyak wisatawan terutama anak muda datang ke tempat ini untuk menikmati keindahan bebatuan karang yang menjulang tinggi ke langit. Pemandangan di sekitar Bukit Karang Gemantung memang sangat menawan, apalagi jika cuaca cerah di pagi hari, matahari terbit akan tampak seperti halnya pemandangan di puncak gunung. Awal Mula Nama Karang Gemantung Karang Gemantung terletak di Desa Kebutuh, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara. Lokasi wisata alam ini dinamakan Karang Gemantung karena karang-karang di atas bukit ini terlihat seperti bergelantungan. Karang putih yang menjulang tinggi seringkali dimanfaatkan wisatawan sebagai latar foto. Foto-foto tersebut seringkali dibagikan melalui media sosial. Jika ingin lebih ekstrim, kamu bisa memanjat tebing. Tapi, butuh keberanian karena risikonya sangat tinggi. Lokasi Karang Gemantung Banjarnegara Tempat wisata Karang Gemantung ini terletak sekitar 500 meter dari jalan raya dan berdiri tegak di atas perbukitan. Di bawahnya juga terdapat hutan pinus yang sejuk. Hutan pinus ini juga sering dijadikan tempat berkemah bagi anak muda yang ingin menghabiskan waktu di ruang sunyi hutan pinus. Ada juga beberapa fasilitas yang disediakan pengelola, antara lain toilet, air minum, mushola, serta warung makan. Untuk sampai ke lokasi, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit dari pusat kota Banjarnegara. Jalannya juga cukup mudah karena merupakan jalan utama dari simpang Pasar Wage selatan lurus hingga di Desa Kebutuh. Dari jalan besar di Desa Kebutuh nanti ada petunjuk jalan makadam dan cor beton menuju lokasi Karang Gemantung sejauh kurang lebih 500 meter. Sepanjang perjalanan kaki, anda juga bisa menikmati susana hutan pinus yang masih asri dan segar. Sedangkan bagi penyuka off-road atau bersepeda, jalan menuju tempat wisata alam Karang Gemantung ini juga cukup menantang. Sehingga sangat cocok untuk memacu adrenalin. Foto: doc. @andriawan

Museum Kretek Kudus, Satu-satunya Musem Rokok di Indonesia

Museum Kretek Kudus, Satu-satunya Musem Rokok di Indonesia

Museum Kretek Kudus merupakan satu-satunya museum rokok yang ada di Indonesia. Museum ini memperkenalkan sejarah kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Salah satu destinasi wisata edukasi yang penting dikunjungi adalah museum. Berkunjung ke museum akan mendapat cuplikan potongan sejarah dan budaya yang seharusnya mulai dikenalkan sedari dini. Dari museum bisa mendapatkan informasi tetang kehidupan masa lampau yang masih diselamatkan sebagai warisan jati diri bangsa. Sejarah Museum Kretek Museum Kretek adalah salah satu museum yang sayang untuk dilewatkan. Menjadi museum rokok satu-satunya di Indonesia. Berdirinya Museum Kretek untuk menunjukkan bahwa kretek berkembang sangat pesat di Tanah Jawa khususnya di Kota Kudus. Museum Kretek didirikan atas prakarsa dan diresmikan oleh Soepardjo Roestam, Gubernur Jawa Tengah pada 3 Oktober 1986. Gagasan ini bermula dari kunjungan beliau ke Kudus dan menyaksikan langsung potensi kontribusi usaha rokok kretek dalam pergerakan ekonomi daerah. Didirikan di atas lahan seluas 2,5 h dengan pembiayaan dari Persatuan Rokok Kudus (PPRK). Awal Mula Sebutan Kretek Melihat rekam historisnya, sebutan kretek juga tidak lepas dari seorang tokoh bernama H. Djamari. Pada mulanya, rokok kretek tercipta sebagi obat penyakit saluran pernafasan, seperti sakit tenggorokan dan asma. Menurut kisah yang hidup di kalangan pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan H. Djamari pada sekitar tahun 1870-1880. Pada mulanya, H. Djamari merasa sakit pada bagian dada (sesak nafas). Kemudian ia mengambil minyak cengkeh dan dioleskan di dada dan tubuhnya. Ajaibnya, sakit sesak nafasnya reda. Dari pengelaman itulah, ia kemudian melakukan eksperimen menghaluskan cengkeh dan mencampur dengan tembakau yang selanjutnya dilinting menjadi rokok. Dajamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Kabarnya, setelah H. Djamari rutin menghisap rokok ciptaannya, beliau merasa sakitnya hilang. Karena penemuannya ini, banyak orang yang ingin mencobanya, sehingga banyak yang pesan rokok cengkeh buatan H. Djamari. Saat menghisap rokok, maka cengkeh akan terbakar mengeluarkan bunyi kemretek, akhirny rokok temuan H. Djamari ini dikenal dengan sebutan rokok kretek. Rokok kretek semakin dikenal banyak orang, tapi banyak juga yang tidak tahu asal usul atau sejarah apalagi tahu tentang penemunya, H. Djamari. Beliau wafat pada 1890. Dan rokok kretek semakin berkembang hingga 10 tahun kemudian, penemuan H. Djamari itu menjadi dagangan yang memikat di tangan Nitisemito, seorang perintis industri rokok kretek di Kudus. Di dalam Museum Kretek terdapat 1.195 koleksi tentang sejarah kretek, diperkenalkan muali dari sejarah kretek hingga pembuatan produksi rokok kretek dari tradisional hingga menggunaka teknologi modern saat ini, terdapat dokumentasi kiprah Nitisemo sebagai pendiri Pabrik Rokok Bal Tiga, ada juga peralatan dan bahan-bahan tradisional pembuatan rokok kretek seperti alat giling cengkeh, alat giling tembakau, alat perajang tembakau, ada pula benda-benda promosi rokok di masa lalu hingga sekarang, foto-foto para pendiri pabrik kretek dan hasil produksinya, ada pula diorama proses pembuatan rokok kretek serta miniatur rokok kretek dari zaman dahulu. Interior Museum Kretek dipenuhi dengan patung-patung yang apik buatan tangan seniman-seniman Kudus khususnya dari kalangan pendidik. Museum Kretek adalah warisan budaya yang harus dilestarikan karena meiliki arti penting bagi ilmu sejarah khususnya sejarah perindustrian rokok di Kudus. Mayoritas warga di Kudus sejak dulu sudah menggantungkan hidupnya di industri rokok. Tertarik bukan untuk berkunjung ke Museum Kretek ini, bisa wisata sekaligus belajar sejarah dengan menyenangkan. Waterboom Museum Kretek Tidak hanya itu, museum yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwista Kabupaten Kudus ini juga menawarkan sejumlah fasilitas taman bermain anak dan tempat hiburan untuk keluarga seperti waterboom dan bioskop mini yang menayangkan film tentang sejarah kretek di Kota Kudus. Serta terdapat replika rumah adat Kudus yang biasa disebut Joglo Pencu yang berada di halaman museum. Lokasi dan Jam Buka Museum Kretek Museum Kretek berlokasi di Jalan Getas Pejaten No. 155, Kec. Jati – Kudus, Jawa Tengah tidak jauh dari gerbang Kota Kudus dari arah Semarang. Museum ini terbuka untuk umum dengan jam oprasional mulai pukul 8.00 – 16.00 WIB dengan harga tiket Rp 3.000 saja. Namun jika ingin masuk wahana waterbom tambah biaya Rp 10.000 untuk anak-anak dan dewasa Rp 15.000. Ketentuan harga di atas dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan pengelola.