Jowonews

Petani Milenial Ngablak Gelar Agro Expo UMKM

Petani Milenial Ngablak

Petani Milenial Desa Ngablak, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang menyelenggarakan Pameran Hasil Pertanian Agro Expo Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM). Pameran ini dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPD) setiap tanggal 16 Oktober. Pameran itu bertajuk “Bangkit Bersama Petani Milenial untuk Kedaulatan Pangan Nasional”. Festival Seni Budaya dan Expo Agribisnis UMKM dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan. Bersama Camat Ngablak Pujo Ihtiarta, Kepala Desa Ngablak Ani Anggraini dan Forkompimcam Ngbalak. Agro Expo berlangsung selama 3 hari, dari Jumat hingga Minggu (21-23 Oktober 2022) di Lapangan Desa Ngablak. Kepala Distan Kabupaten Magelang Romza Ernawan mengatakan, badan pangan atau FAO telah memperingatkan bahwa banyak negara menghadapi kerawanan pangan. Ketahanan pangan saat ini menjadi isu yang sangat sulit dalam konteks peningkatan perubahan iklim, tekanan ekonomi global, degradasi lingkungan dan pandemi Covid-19 saat ini. Agro Expo ini merupakan langkah nyata agar semakin terbuka dan terexpose. Regenerasi petani tidak dapat dicapai hanya dengan pembentukan dan penetapan kelompok usaha. “Namun perlu upaya konkrit dan dan menyeluruh untuk menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang paling menjanjikan dan menguntungkan bagi generasi muda atau milenial, sehingga mereka mau memberanikan diri untuk masuk ke dalam kawasan pertanian”, ujarnya.

Soto Bebek Klaten, Perpaduan Manis Gurih dari Bebek Bacem dan Kaldu

Soto Bebek Klaten, Perpaduan Manis Gurih dari Bebek Bacem dan Kaldu

Soto Bebek Klaten merupakan kuliner khas Klaten yang memiliki cita rasa yang unik. Soto ini berbeda dengan soto lainnya karena menggunakan daging bebek sebagai tambahannya. Soto merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang sangat populer. Di berbagai daerah, hampir pasti dapat menemukan sajian kuliner dengan rasa gurih ini. Namun, di setiap daerah, rasa dan tampilan soto ini sangat berbeda. Misalnya soto khas Surabaya, Lamongan, Soto Mi Bogor, Betawi, Banjar, Semarang, Kudus, hingga Soto Segar Boyolali. Pada umumnya soto menggunakan ayam sebagai pelengkapnya. Tidak hanya itu, juga yang menggunakan daging sapi atau pun kerbau. Namun, ada juga soto yang menggunakan daging bebek lho. Soto unik ini dapat kamu nikmati di Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Yang masih penasaran bisa langsung ke Warung Soto Bebek Bacem Bu Heri yang sangat legendaris itu. Toko ini terletak di Jalan Ki Pandanaran, Desa Danguran, Kabupaten Klaten Selatan. Sejarah Soto Bebek Klaten Warung Soto Bebek Bu Heri di Wedi Klaten juga merupakan salah satu keluarga dari pencetus soto bebek di Kabupaten Klaten yang berasal dari Gondang, Jogonalan. Soto ini sudah turun temurun sejak mbah buyut. Kalau saya itu sudah generasi ketiga. Simbah Siswo yang ada di Gondang itu pusatnya. Itu mbah buyut saya. Kalau dulu dari orang tua itu sejak tahun 1987. Dari Mbah Siswo sendiri tidak punya anak. Jadinya diturunkan ke ibu dan Budhe saya,” kata Nurul, dikutip dari klatenkab.go.id. Keunikan Soto Bebek Klaten Setiap porsi Soto Bebek Bacem dilengkapi dengan nasi, kol dan taoge. Tambahkan seledri, daging bebek, dan bawang goreng. Ada juga kuah bening dengan kuah kaldu daging bebek yang sudah direbus selama tiga jam. Direbus dengan bumbu soto antara lain bawang putih, bawang merah, salam, serai dan jahe. Khusus untuk suwiran daging bebek dibuat dengan cara direbus sebentar agar dagingnya empuk. Sedangkan proses pembaceman daging bebek dengan berbagai bumbu dan rempah dalam dua hari. Lamanya waktu pengolahan itu untuk memastikan bumbu meresap ke dalam daging. Dibutuhkan sedikitnya lima ekor bebek sekaligus untuk membuat kaldu dari soto bacem bebek ini. Semakin banyak bebek diolah, semakin terasa kaldunya. Dari bebek yang direbus itu pula bisa diteruskan untuk diolah menjadi bebek bacem. Soto bebek bacem rasanya berbeda dengan soto ayam dan soto daging sapi. Perpaduan asin dan manis akan ditemukan dalam sajian khas masakan ini. Rasa asinnya berasal dari kuah kaldunya yang berupa kuah bening dan rasa manisnya berasal dari suwiran bebek bacem. Saat mencicipi seporsi Soto Bebek Bacem, Kamu bisa menambahkan perasan air jeruk nipis agar rasanya sedikit lebih asam. Jika kurang manis bisa ditambahkan kecap manis dan jika ingin pedas tambahkan sambal yang tersedia. Tetapi, meskipun tidak ditambahkan jeruk nipis, soto ini tetap terasa lezat. Ada dua cara menyajikan soto bebek bacem khas Klaten ini. Pertama, soto disajikan dengan cara dicampur. Kedua, soto dapat disajikan secara terpisah. Kalau dipisah antara nasi dan kuahnya sendiri-sendiri tetapi porsinya lebih banyak jika dibandingkan dengan dicampur. Saat menikmati seporsi soto bebek bacem, kamu bisa menikmatinya dengan lauk pauk seperti tahu dan tempe. Demikian dapat dinikmati bersamaan dengan bebek goreng gulung. Hal ini tergantung selera masing-masing.

Sejumlah Pakaian Adat Indonesia Telah Mendunia, Salah Satunya Adalah Kebaya

Sejumlah Pakaian Adat Indonesia Telah Mendunia, Salah Satunya Adalah Kebaya

Ini adalah deretan pakaian tradisional Indonesia yang terkenal di dunia dan populer di luar negeri. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, baik dari segi bahasa daerah, suku bangsa hingga cara berpakaian. Pakaian adat setiap daerah di Indonesia mencerminkan nilai-nilai budaya daerah tersebut. Setiap daerah di Indonesia juga memiliki ciri khas pakaian adat yang melambangkan keunikan atau kekhasan daerah asalnya. Namun tidak hanya dipakai di Indonesia, ada pakaian tradisional yang juga populer di luar negeri dan bahkan telah menjadi komoditas ekspor. Kebaya Kebaya adalah salah satu pakaian tradisional Indonesia yang paling populer. Busana tradisional Jawa ini terbuat dari sutra, nilon, katun, dan poliester. Kebaya jenis ini sering digunakan sebagai atasan dan dipadukan dengan kain jarik sebagai aksesoris. Ulos Ulos adalah pakaian adat dari Sumatera Utara. Pakaian adat khas Batak ini terbuat dari kain ulos sutra dan ditenun. Kain ulos biasanya berwarna merah, gelap dan putih serta dihiasi dengan berbagai tenunan benang bermotif emas atau perak. Payas Agung Payas agung adalah pakaian adat dari Pulau Dewata, Bali. Pakaian adat Payas agung sering digunakan dalam kegiatan yang bermakna seperti pernikahan, ngaben, mesagih (tumbuh gigi ptong) dan upacara adat lainnya. Pakaian adat Payas agung memiliki kombinasi warna kuning, merah dan putih yang dapat dikenakan oleh pria maupun wanita. Tidak hanya itu, payas agung juga melambangkan mahkota besar yang menjulang tinggi terbuat dari bunga dengan topi emas, sandal emas, sol emas dan tangkai emas. Pakaian Adat Gorontalo Masyarakat Gorontalo memakai beberapa pakaian adat, yaitu walimono, payung, mukuta dan bilu. Walimono dan mukuta biasanya dikenakan oleh pengantin pria, sedangkan pakaian adat biliu dan payung dikenakan oleh pengantin wanita. Pakaian adat Gorontalo ini pernah diberikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno kepada Presiden World Tourism Forum Institute atau WTFI Mr. Bulut Bagci pada kegiatan GTF 2021 di Jakarta. Busana Adat Sumatera Selatan Busana Adat Sumatera Selatan pernah dipamerkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan pada Pameran Internasional Tourism-Borse Berlin (ITB) yang diselenggarakan di Masse, Jerman tahun 2017 Pakaian Adat Sumatera Selatan adalah biasanya berwarna merah memberikan kesan elegan dan canggih. Umumnya pakaian adat Sumatera Selatan ini digunakan dalam kegiatan adat pernikahan. Nah, itulah beberapa pakaian tradisional Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, yang membuat kita bangga.

MakanKu, Makanan Cepat Saji Asal Solo Akan Digunakan Tentara Mesir

Makanku

SURAKARTA – Pengusaha kuliner asal Surakarta, Jawa Tengah, Puspo Wardoyo, melakukan ekspansi ke Mesir dengan rencana memenuhi kebutuhan pangan tentara di negeri Piramida tersebut. “Kami punya potensi dan menawarkan kerja sama dengan siapapun, salah satunya yang ke sini dari Mesir. Dia perwakilan dari army (tentara) di sana, sejauh ini dia sudah test food (mencoba makanan),” katanya saat menerima investor dari Mesir dan Arab Saudi di Solo, Jateng, Selasa (25/10/2022). Selain menyediakan pangan, ke depan ia juga berencana membangun pabrik agar produksinya tidak dilakukan di Indonesia tetapi langsung di negara target pasar. Katanya produk yang dikirim yaitu makanan siap saji MakanKu. Menurut dia, pangan yang diproduksi dengan teknologi tinggi harus memiliki daya simpan yang cukup lama. Oleh karena itu, produk ini cocok untuk keperluan militer. Ia memperkirakan nilai investasi mencapai Rp 200 miliar. Menurutnya, Mesir merupakan negara kedua yang dijajaki setelah Arab Saudi. Pada kesempatan yang sama, perwakilan yang juga investor Mesir, Ahmed Kadry, mengaku pernah bertemu dengan Puspo Wardoyo dalam sebuah pameran bisnis di Jakarta. Sebagai tindak lanjut, ia sengaja ke Solo untuk mereview produksi Makanku. “Kualitasnya bagus dan sesuai dengan rasa di Mesir. Rasanya sangat cocok dan insyaallah kami akan membuka kerja sama dan pabrik di Mesir,” katanya. General Manager PT Nakha Alia Catering sekaligus investor Arab Saudi, Adil Makki, mengatakan makanan tersebut bisa digunakan oleh militer Mesir. “Ada dua jenis tentara, yang menetap atau yang pindah-pindah. Makanan retort (teknologi pemasakan dengan menggunakan uap) ini cocok untuk tentara yang pindah,” katanya. Tentang produksi pabrik di Mesir, kata dia, akan dibahas lebih lanjut setelah kunjungan langsung ke Mesir. “Nanti akan kami jelaskan lebih detail,” katanya.

Sejarah Gambang Semarang, Kesenian Tradisional Perpaduan Budaya Jawa Tionghoa

Sejarah Gambang Semarang, Kesenian Tradisional Perpaduan Budaya Jawa Tionghoa

Gambang Semarang merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dan berkembang di Semarang, meliputi unsur musik, lagu, tari dan komedi. Berikut penjelasan lengkap tentang Gambang Semarang dan sejarahnya. Dua Pendapat Tentang Gambang Semarang Dikutip dari Jurnal Gambang Semarang: Sebuah Identitas Budaya Semarang yang Termarginalkan (Jurnal Imajinasi Vol X No 2, 2016) karya Sri Sadtiti, ada dua pendapat tentang asal muasal Gambang Semarang. Pendapat Pertama: Dari Gambang Kromong Jakarta Dalam jurnal yang ditulis oleh seorang guru di SMAN 14 Semarang, pendapat pertama dan paling benar adalah bahwa Gambang Kromong berasal dari kesenian Gambang Kromong dari Jakarta. Dulu, karena penduduk Semarang merupakan campuran penduduk asli Jawa, Cina, dan Arab, sulit untuk menciptakan karya seni yang unik di Semarang. Sebab, setiap bangsa membawa peradabannya masing-masing. Maka seorang Tionghoa bernama Lie Ho Sun pada awal tahun 1930-an berinisiatif untuk mengembangkan Gambang Kromong (Jakarta) di Semarang. Inisiatif ini kemudian menjadi kenyataan dengan persetujuan walikota Semarang saat itu. Sepulang dari Jakarta, Lie Ho Sun membawa seperangkat gamelan Gambang Kromong dan rombongan seniman. Singkatnya, komunitas seni Gambang Kromong terbentuk di Semarang. Konon masyarakat Semarang saat itu sangat antusias dengan kesenian ini, karena didukung oleh penduduk asli dan Tionghoa. Pada akhir tahun 1930-an, seorang pria Tionghoa bernama Oe Yok Siang menciptakan sebuah lagu berjudul Ampat Penari. Lagu filosofis tentang Gambang Semarang. Sejak saat itu, istilah Gambang Semarang dikenal dengan kesenian “gado-gado” ini. “Pendapat inilah yang diyakini kebenarannya karena terdapat rentang waktu yang tidak terlalu jauh diantara keduanya,” tulis Sri Sadtiti dalam jurnalnya (2016: 144). Hingga saat ini, lagu Ampat Penari masih menjadi ciri khas Stasiun Tawang dalam setiap pemberangkatan atau kedatangan kereta api. Dikutip dari website Dinas Pengembangan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, berikut petikan lirik Penari Ampat: Empat penari, kian kemariJalan berlenggang, aduh …Sungguh jenaka menurut suaraIrama Gambang. Pendapat Kedua: Gambang Kromong Jakarta dari Semarang Pendapat kedua datang dari seniman asal Jakarta, Gambang Kromong, yang mengatakan bahwa Gambang Kromong sebenarnya dari Gambang Kromong di Semarang. Dalam Jurnal Imajinasi terbitan Universitas Negeri Semarang, disebutkan bahwa pendapat kedua ini diperkuat dengan adanya seniman-seniman kuno yang akrab dengan irama Gambang Semarang. Meski berbeda pendapat, Gambang Kromong dan Gambang Semarang merupakan kearifan lokal yang harus dilestarikan. Gambang Semarang Kini Dalam perjalanannya menjadi kesenian khas Semarang, Gambang Semarang memiliki kisa perjalanannya tersendiri. Sejak pertama kali dikenal, pementasan Gambang Semarang tidak pernah sepi. Hingga tahun 1970-an, setiap acara di Semarang selalu menyuguhkan Gambang Semarang sebagai salah satu pengisi acaranya. Namun, pada awal 1980-an, minat masyarakat terhadap seni tradisional ini mulai berkurang. Pementasan Gambang Semarang hanya dilakukan secara insendental saja. Dikutip dari laman budaya.pdkjateng.go.id, Gambang Semarang diresmikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2018 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Saat ini Gambang Semarang sering dimainkan di berbagai acara seperti perayaan tahun baru cina, pernikahan, potong rambut, festival, dugderan (tradisi merayakan bulan Ramadhan), penyambutan turis asing di luar, dll. Perpaduan Budaya Jawa-Tionghoa Menurut laman budaya.pdkjateng.go.id, lagu Gambang Semarang diciptakan oleh Lie Hoo Soen pada tahun 1898-1986, seorang anggota volksraad yang suka bermain keroncong dan merupakan anggota kesenian organisasi “Krido Handoyo”. Alat musik yang digunakan oleh Gambang Semarang antara lain bonang, gambang, gong suwuk, kempul, pekin, saron, kendang dan ketipung. Terompet serta bunyi krenceng adalah campuran bahasa Jawa dan Cina musik Kesenian bernuansa Jawa-Cina ini juga terdapat pada kostum para penyanyi dan penari khususnya kebaya bordir dan sarung pantai. Tiga Jenis Gerak Baku Dalam bidang tari, Gambang Semarang memiliki tiga jenis gerak baku, yaitu ngodhek, ngyek dan genjot. Ketiganya adalah gerakan yang berfokus pada pinggul. Ketiga jenis gerakan tersebut disertai dengan gerakan tangan (lambeyan) yang berasal dari pergelangan tangan, sarana gerakannya dibatasi dari pusar sampai mata. Menurut laman budaya.pdkjateng.go.id, tari Gambang Semarang menggambarkan ekspresi kegembiraan empat penari pada suatu malam saat mereka berkumpul, bernyanyi dan menari bersama. Gerak tari pesisir Jawa yang lugas, dinamis dan cair, membuat tari Gambang Semarang indah dan enak dipandang mata. Dalam setiap pertunjukan terdapat urutan pertunjukan yang diawali dengan lagu pembuka instrumental.