MENJAWAB TANTANGAN PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL DALAM MEWUJUDUKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) 2030 MELALUI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR
Oleh: Husni Mubarok, S.Pd Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Universitas Negeri Semarang Tahun 2023) Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam pembangunan manusia dan masyarakat. Pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membantu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi. Namun, masih banyak masalah yang dihadapi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan program Merdeka Belajar sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Pendidikan tidak hanya menjadi cita-cita nasional, tetapi juga menjadi cita-cita internasional yang dicantumkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu poin SDGs adalah pendidikan yang merata dan adil bagi seluruh individu dalam masyarakat. Pendidikan yang adil ini menjadi indikator pencerdasan masyarakat dan juga menjadi penting dalam kemajuan bangsa serta persaingan internasional. Maka dari itu, pemerintah dan tenaga pendidik perlu melakukan berbagai persiapan melalui program-program yang direncanakan dan dirancang secara strategis untuk mencapai kualitas pendidikan yang maksimal. Kurikulum menjadi instrumen dan pedoman bagi tenaga pendidik untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pendidikan di era digital adalah sebuah hal yang tidak dapat dihindari, karena teknologi dan digitalisasi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Pendidikan di era digital memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Namun, juga memunculkan berbagai tantangan dan permasalahan yang perlu diatasi. Salah satu manfaat pendidikan di era digital adalah adanya akses yang lebih mudah dan luas terhadap informasi dan sumber belajar. Siswa dapat mengakses berbagai materi pembelajaran dan referensi secara online, dan dapat belajar di mana saja dan kapan saja. Hal ini dapat memperluas akses dan memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri. Di sisi lain, pendidikan di era digital juga memunculkan berbagai tantangan dan permasalahan, seperti kesenjangan digital, kurangnya interaksi sosial dan antarpersonal, dan adanya risiko keamanan dan privasi dalam penggunaan teknologi. Oleh karena itu, para pendidik dan pengambil kebijakan perlu mempertimbangkan dengan matang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta memberikan pendidikan dan pelatihan yang memadai terkait penggunaan teknologi yang bijak dan aman. Pendidikan di era digital juga perlu memperhatikan pengembangan keterampilan kritis dan kreatif siswa, yang sangat penting dalam era informasi dan digitalisasi. Siswa harus diajarkan bagaimana menganalisis informasi secara kritis, mengevaluasi keandalan sumber informasi, dan mengembangkan pemikiran yang inovatif dan kreatif. Salah satu masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran adalah kurangnya aksesibilitas terhadap teknologi dan informasi. Banyak siswa yang tidak memiliki akses ke internet dan perangkat yang dibutuhkan untuk pembelajaran jarak jauh, terutama di daerah pedalaman dan wilayah yang kurang berkembang. Selain itu, masih banyak guru yang belum terampil dalam menggunakan teknologi informasi untuk pembelajaran. Aksesibilitas terhadap teknologi dan informasi dapat berdampak pada kualitas pembelajaran. Siswa yang tidak memiliki akses internet dan perangkat untuk pembelajaran jarak jauh akan mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran secara online. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya proses belajar mengajar dan menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah aksesibilitas terhadap teknologi dan informasi, diperlukan upaya dari berbagai pihak, antara lain pemerintah, masyarakat, dan swasta. Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur teknologi informasi di daerah pedalaman ataupun daerah yang terluar agar terciptanya ekosistem digital yang baik. Selain itu, perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi guru dalam penggunaan teknologi informasi. Masyarakat dan swasta juga dapat turut serta dengan memberikan bantuan perangkat dan akses internet bagi siswa dan guru yang membutuhkan. Guru yang merupakan garda terdepan dalam menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas harus mampu terampil dalam penggunaan teknologi. Pemanfaatan teknologi dapat memberikan manfaat besar bagi siswa dalam proses pembelajaran. Mereka dapat menggunakan teknologi untuk memperkaya pengajaran, membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif, serta memberikan akses ke berbagai sumber informasi yang berguna. Selain itu, guru yang terampil dalam teknologi juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan digital yang diperlukan dalam era digital saat ini. Merdeka belajar di era digital memberikan keunggulan pada akses informasi yang luas, memungkinkan seseorang untuk belajar lebih variatif dan mendalam dengan mudah mencari sumber terpercaya dan terupdate. Fleksibilitas waktu dan tempat juga menjadi keunggulan merdeka belajar di era digital, dengan memungkinkan seseorang untuk belajar kapan dan di mana saja dengan adanya platform belajar online seperti kelas virtual, video pembelajaraKeunggulan merdeka belajar di era digital tidak hanya terbatas pada fleksibilitas waktu dan tempat, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. Secara keseluruhan, merdeka belajar di era digital menawarkan peluang dan keunggulan yang sangat besar bagi siapa saja yang ingin belajar dengan lebih variatif, fleksibel, dan interaktif. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, serta memungkinkan seseorang untuk mengembangkan diri secara lebih optimal dan mandiri.Top of Form Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, kebijakan Merdeka Belajar perlu diimplementasikan dengan baik dan efektif. Dengan mengatasi masalah aksesibilitas terhadap teknologi dan informasi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan memperkuat sumber daya manusia Indonesia agar lebih kompetitif di kancah global. Selain itu, Merdeka Belajar juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas guru dan kurikulum. Guru harus diberikan pelatihan dan pendampingan dalam menggunakan teknologi informasi untuk mengajar dengan memanfaatkan teknologi digital dan juga memperoleh peningkatan kualitas pendidikan secara terus-menerus. Kurikulum juga harus lebih memperhatikan kebutuhan dunia kerja dan mendorong siswa untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Merdeka Belajar dapat memperkuat pengembangan kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan siswa. Dalam Merdeka Belajar, siswa memiliki kebebasan untuk memilih bidang studi yang diinginkan dan mengembangkan minat dan bakat mereka. Hal ini dapat memperkuat kemampuan kreatif dan inovatif siswa serta mengembangkan kepemimpinan dalam diri siswa. Dalam kesimpulannya, pendidikan di era digital memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, namun juga memunculkan berbagai tantangan dan permasalahan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, pendidikan di era digital harus diimplementasikan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi siswa dan lingkungan pendidikan.