MEDIA TRADISIONAL : Kesenian Ebeg Banyumasan Harus Dilestarikan
PURBALINGGA – Anggota Komisi D DPRD Jateng Mochamad Ichwan mengajak masyarakat untuk terus melestarikan kesenian Ebeg. Kesenian yang merupakan seni budaya yang berasal dari Jawa-Banyumasan ini merupakan aset bangsa yang perlu terus dilestarikan. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional yang diselenggarakan di Lapangan Desa Karangaren, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, belum lama ini. “Kesenian Ebeg berkembang di daerah Jawa Tengah khususnya wilayah Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Kebumen. Kesenian Ebeg termasuk dalam seni tari tradisional yang bercerita tentang ksatria yang berlatih perang. Kesenian ini telah berkembang sejak meletusnya perang diponegoro,” jelasnya. Anggota Fraksi PDIP DPRD Jateng itu menambahkan, Ebeg tidak menceritakan tokoh atau pengaruh agama tertentu. Lagu-lagu justru banyak menceritakan kehidupan masyarakat tradisional, terkadang berupa pantun dan wejangan. Lagu sepanjang pentas hampir semua menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan dengan khas logat ngapak. “Di Banyumasan, kesenian Ebeg harus kita lestarikan dan jangan sampai punah,” ungkap pria asal Purbalingga itu. Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan penonton itu, dia mengungkapkan DPRD Jateng akan terus mendorong kelestarian budaya daerah khususnya di Kabupaten Purbalingga. Dengan terjaganya budaya bangsa tersebut, sehingga anak cucu kita ke depan akan terus menikmati warisan nenek moyang tersebut dan terjaga dari gempuran budaya asing. “Dalam rangka nguri-uri budaya jawa tengah, kami akan menyelenggarakan kegiatan semacam ini sebulan sekali,” tandasnya. (Adv)