Jowonews

Sempat Gagal, Solo Akhirnya Jadi Bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Solo

SURAKARTA – Setelah dua kali upaya sebelumnya yang tidak membuahkan hasil, akhirnya Kota Surakarta berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Pengumuman resmi masuknya Solo dalam jaringan prestisius ini datang pada tanggal 31 Oktober 2023. Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyambut kabar baik ini dengan senyuman. Usaha keras Solo untuk bergabung dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO akhirnya membuahkan hasil, dan Gibran merasa bersyukur atas dukungan dari berbagai pihak. “Iya, kemarin kita resmi masuk. Solo masuk dalam kategori Kerajinan dan Seni Rakyat, ini pertama kalinya. Terima kasih kepada teman-teman media atas dukungannya,” ucapnya dengan rasa gembira, pada Kamis (2/11/2023). Gibran menegaskan bahwa pemerintah kota akan segera menindaklanjuti prestasi ini. Mereka berkomitmen untuk memperkuat acara dan kegiatan yang berfokus pada kategori Kerajinan dan Seni Rakyat. “Nanti, kami akan menindaklanjuti prestasi ini dengan memperkuat acara dan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama yang terkait dengan bidang ini, yaitu Kerajinan dan Seni Rakyat. Itu adalah fokus utama kami,” tambahnya. Sebelumnya, UNESCO telah mengakui 55 kota di seluruh dunia sebagai anggota baru dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UCCN), setelah ditetapkan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay. Kota-kota ini mendapat pengakuan atas komitmen mereka yang kuat dalam memanfaatkan budaya dan kreativitas sebagai bagian integral dari strategi pembangunan mereka. Mereka juga menunjukkan praktik-praktik inovatif dalam perencanaan kota yang berpusat pada manusia. Dengan bergabungnya Solo dalam jaringan ini, kini terdapat 350 kota di lebih dari seratus negara yang menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO. Ini mencakup tujuh bidang kreatif yang meliputi Kerajinan dan Seni Rakyat, Desain, Film, Gastronomi, Sastra, Seni Media, dan Musik. Solo kini menjadi bagian dari kelompok terpilih yang menunjukkan komitmen pada keberagaman budaya dan kreativitas sebagai pilar utama pembangunan kota.

Inovasi Nyanding Jamu, Menyatukan Tradisi dan Kenyamanan Anak Muda

Inovasi Nyanding Jamu, Menyatukan Tradisi dan Kenyamanan Anak Muda

KEBUMEN – Nyanding Jamu, kedai jamu yang tak seperti yang lain, menawarkan konsep unik yang menarik perhatian anak muda. Dikembangkan oleh Imanintan Susan dan Siska Wulandari, Nyanding Jamu bukan hanya tempat untuk melestarikan jamu tradisional, tetapi juga menciptakan gaya hidup baru yang keren di era modern. Bertempat di Jalan Cempaka, tepatnya di utara palang pintu Rel KA Wonokriyo Gombong, Nyanding Jamu adalah mitra UMKM binaan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pujakesuma Poltekkes Surakarta. Namun, apa yang membuat Nyanding Jamu begitu istimewa? Berbeda dengan kafe pada umumnya yang menyajikan kopi dan makanan modern, Nyanding Jamu menonjol dengan konsepnya yang unik. Mereka memilih untuk menghidangkan jamu minuman tradisional sebagai sajian utama. “Budaya anak muda sekarang suka ngumpul bareng teman atau nongkrong di kafe yang Instagramable. Melihat adanya tren tersebut, kami mencoba untuk menyatukan dua budaya yang sebenarnya sangat bertolak belakang yakni nongkrong di kafe dengan budaya meminum jamu,” kata Siska Wulandari, Manager Nyanding Jamu, Selasa (31/10/2023). Nyanding Jamu telah memikirkan segala detail untuk menciptakan tempat nongkrong yang nyaman bagi anak muda. Mereka menawarkan beragam inovasi dalam minuman jamu tanpa mengorbankan manfaat kesehatannya. Nyanding Jamu telah berdiri sejak tahun 2022 dan menyediakan berbagai varian jamu, mulai dari jamu racik seduhan, jamu racik bahan segar, hingga jamu tradisional seperti kunir asem, beras kencur, paitan, jamu latte oesadhi, jamu susu, dan masih banyak lagi. Salah satu menu unggulan di Nyanding Jamu adalah Kunir Asem Yakult. Imanintan Susan, salah satu pendiri, adalah lulusan sekolah jurusan jamu dan memiliki latar belakang keluarga yang bergerak dalam usaha jamu. “Setiap seduhan jamu yang tersedia di Nyanding Jamu dipastikan aman karena dibuat oleh saya yang tentunya memiliki kompetensi di bidang jamu,” jelasnya. Semua jamu yang ditawarkan di Nyanding Jamu adalah racikan sendiri. Mereka menggunakan resep jamu keluarga, seperti jamu Sari Alami milik orang tua Imanintan Susan, Putri Semanding milik kakaknya, dan Jamu Oesadhi yang merupakan brand jamu latte buatan Imanintan Susan. Pembeli dapat memilih menu jamu yang tersedia atau berkonsultasi tentang keluhan kesehatan dengan Imanintan Susan, yang merupakan lulusan D3 Jamu. Ketika memasuki Nyanding Jamu, pengunjung akan disambut dengan stoples berisi bungkusan jamu tradisional yang menarik perhatian, baik berbentuk bubuk maupun rempah kering yang dipajang di etalase. Cara pembuatan jamu masih sangat tradisional dengan tujuan mempertahankan cita rasanya yang autentik, meskipun dikemas dengan sentuhan inovatif. Semua rempah-rempah dan bahan jamu masih ditumbuk dengan penumbuk tradisional dan selalu diracik segar. Tiap jenis jamu di Nyanding Jamu memiliki keunikan dan manfaatnya masing-masing yang cukup bervariasi. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu saja. Beberapa jenis jamu bisa dinikmati dengan es, seperti Jahe Kencur Jeruk dan Kunyit Asem Yakult yang cocok menemani pengunjung saat cuaca sedang panas. Tidak hanya minuman jamu, Nyanding Jamu juga menyediakan makanan kecil yang lezat sebagai pendamping dalam menikmati jamu mereka. Dengan suasana yang nyaman dan minuman jamu yang menyegarkan, Nyanding Jamu merupakan tempat yang sempurna bagi generasi muda yang ingin menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup modern mereka. Dengan perpaduan unik antara tradisi dan tren, Nyanding Jamu memang telah menciptakan sesuatu yang istimewa di dunia kedai jamu.

Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka, Membentuk Pendidikan Berkualitas

Konsep Asesmen dalam Kurikulum Merdeka

Pendidikan merupakan dasar utama dalam pembangunan suatu negara. Di Indonesia, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar setiap warga negara memiliki akses yang setara dan berkualitas dalam mencapai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai bidang. Salah satu inisiatif terbaru dalam upaya ini adalah penerapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep pendidikan yang dirancang dengan prinsip bahwa setiap siswa adalah unik dan memiliki potensi untuk berkembang dalam bidangnya masing-masing. Ini memberikan guru dan siswa lebih banyak kebebasan dalam menentukan bagaimana mereka belajar dan mengajar, dan asesmen menjadi instrumen utama untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Asesmen Formatif: Mengukur Proses Pembelajaran Asesmen formatif adalah salah satu elemen kunci dalam Kurikulum Merdeka. Asesmen ini berfokus pada pemantauan berkelanjutan terhadap perkembangan siswa selama proses pembelajaran. Guru menggunakan berbagai alat dan teknik asesmen untuk memahami di mana siswa berada dalam perjalanan pembelajaran mereka. Ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan siswa, mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih, dan memastikan bahwa setiap siswa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran. Portofolio Siswa: Mempersonalisasi Pembelajaran Pentingnya memahami konsep asesmen dalam Kurikulum Merdeka juga terwujud melalui penggunaan portofolio siswa. Portofolio berisi kumpulan karya siswa yang mencerminkan kemajuan mereka dalam pembelajaran. Dengan menggunakan portofolio, siswa dapat melihat perkembangan mereka dari waktu ke waktu, sementara guru dapat mengevaluasi kemajuan siswa dengan lebih holistik. Portofolio juga membantu menggambarkan gambaran lengkap tentang keterampilan dan pencapaian siswa, menghindari penilaian yang hanya berfokus pada ujian akhir. Asesmen Autentik: Persiapan Siswa untuk Dunia Nyata Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan asesmen autentik. Asesmen ini mencerminkan situasi nyata di luar kelas dan mencakup tugas dan proyek yang relevan dengan dunia nyata. Asesmen autentik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi praktis. Ini membantu siswa mengaitkan pembelajaran mereka dengan aplikasi dunia nyata, sehingga lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan. Asesmen Keterampilan Soft: Persiapan untuk Dunia Kerja Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan soft. Keterampilan seperti berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan kemampuan beradaptasi menjadi penting dalam dunia kerja yang terus berubah. Asesmen keterampilan soft menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, memastikan bahwa siswa memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam berbagai bidang. Self-Asesmen dan Peer-Asesmen: Mempromosikan Kemandirian dan Kolaborasi Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mendorong praktik self-asesmen dan peer-asesmen. Siswa diajarkan untuk secara mandiri mengevaluasi kemajuan mereka sendiri dan memberikan umpan balik kepada teman sekelas. Ini tidak hanya membangun kemampuan evaluasi diri, tetapi juga mempromosikan budaya belajar yang inklusif dan kolaboratif. Siswa belajar untuk mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam rangka mencapai pendidikan berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman, pemahaman yang mendalam tentang konsep asesmen pada Kurikulum Merdeka sangat penting. Asesmen bukan hanya digunakan untuk mengukur pengetahuan, tetapi juga untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan. Dengan penerapan konsep asesmen yang sesuai, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perkembangan siswa dan negara secara keseluruhan. Hal ini akan mempersiapkan generasi muda untuk meraih masa depan yang cerah dan berdaya saing di dunia global.