Kontroversi Pernyataan Agus Fathurrahman Memicu Reaksi ASN di Sragen
SRAGEN – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sragen, suhu politik semakin memanas setelah pernyataan kontroversial dari mantan Bupati Sragen dan Ketua Tim Pemenangan Sigit Pamungkas – Suroto, Agus Fathurrahman. Ucapan Agus, yang dianggap merendahkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), menimbulkan kemarahan tidak hanya di kalangan ASN, tetapi juga di kalangan keluarga mereka. Sebanyak sepuluh lokasi di Kabupaten Sragen kini dipenuhi spanduk yang menuntut Agus untuk meminta maaf kepada ASN. Spanduk-spanduk tersebut memprotes pernyataan Agus terkait pemindahan kantor Pemkab terpadu, yang dianggapnya bukan solusi utama untuk meningkatkan kinerja ASN. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai siapa yang memasang spanduk-spanduk tersebut. Agus memberikan tanggapan terhadap situasi ini dengan nada santai. “Tadi pagi, saya dikirimi foto spanduk oleh teman-teman. Saya diminta untuk minta maaf kepada ASN di Kabupaten Sragen,” ungkap Agus pada hari Senin (30/9). Dalam penjelasannya, Agus menekankan konteks dari pernyataannya yang tersebar dalam video. Ia berpendapat bahwa pemindahan kantor tidak serta merta menjamin peningkatan kinerja ASN. “Apakah dengan pindah kantor, pemikiran ASN jadi lebih jernih dan berpihak kepada rakyat? Faktanya, dengan kantor seadanya, penanggulangan kemiskinan di Sragen diakui dunia. Artinya, dengan kantor elek-elekan pun, kalau Bupati mampu mendorong inisiatif, kreasi, inovasi, dan memberi kepercayaan penuh kepada mereka, ASN tetap bisa berdaya,” jelasnya. Meski demikian, pernyataan tersebut justru semakin memperuncing ketegangan dengan para ASN. Salah seorang ASN yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keberatannya. “Kalau bicara data, menurut pengukuran Indeks Profesionalisme ASN (IP ASN) berdasarkan Permenpan No 38 Tahun 2018, nilai IP ASN Kabupaten Sragen tahun 2024 adalah 81,1, yang masuk dalam kategori tinggi. Itu menunjukkan bahwa ASN di Sragen bekerja dengan baik,” tegasnya. Reaksi negatif juga muncul dari kalangan keluarga ASN. Hasan (19), putra seorang PNS di Sragen, menyampaikan kekecewaannya. Ia menceritakan tentang dedikasi ibunya yang telah mengabdi sebagai ASN selama 12 tahun. “Ibu saya selalu berangkat pagi dan pulang sore, kadang di rumah pun masih mengerjakan tugas kantor. Mendengar pernyataan seperti itu jelas membuat kami tersinggung,” ujarnya. Implikasi Politik yang Signifikan Kontroversi yang ditimbulkan oleh pernyataan Agus Fathurrahman diprediksi akan berdampak signifikan pada peta politik menjelang Pilkada Sragen. Beberapa pengamat berpendapat bahwa isu ini bisa menurunkan popularitas pasangan calon yang didukung Agus, mengingat ASN dan keluarganya merupakan basis suara yang cukup besar di wilayah ini. Polemik ini terus berkembang di media sosial, dengan video pernyataan Agus menyebar luas dan memicu beragam komentar dari netizen. Sebagian besar dari mereka menilai bahwa ucapan tersebut tidak layak diucapkan oleh seorang tokoh yang pernah memimpin Sragen. Banyak yang berpendapat bahwa pernyataan tersebut meremehkan kontribusi ASN yang selama ini bekerja keras. Hingga berita ini diturunkan, pihak Sigit Pamungkas – Suroto belum memberikan pernyataan resmi mengenai desakan agar Agus Fathurrahman meminta maaf. Dinamika apakah kontroversi ini akan semakin memanas atau mereda masih menjadi tanda tanya. Namun, sorotan publik terhadap pernyataan tersebut semakin meningkat, dan jelas memengaruhi atmosfer politik di Sragen.