BANYUMAS, Jowonews.com – Paguyuban Pondok Boro (PPB) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berupaya mengantisipasi kemungkinan adanya eksodus pekerja seks komersial (PSK) dari Kalijodo, Jakarta Utara, ke Baturraden pascapembongkaran lokalisasi itu oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Kami setiap waktu melakukan pendataan ulang. Jangan sampai PSK Kalijodo eksodus ke Baturraden,” kata Ketua PPB Baturraden Amir kepada wartawan di Banyumas, Selasa.
Menurut dia, pemantauan terhadap PSK di lokalisasi yang menjadi tanggung jawab PPB Baturraden, yakni Gang Sadar (GS) 1 dan GS 2 sangat mudah karena setiap saat dilakukan pendataan.
Akan tetapi jika PSK yang eksodus dari Kalijodo itu menempati rumah kos di luar GS 1 dan GS 2, kata dia, akan menjadi permasalahan karena tidak terorganisasi dan tanpa adanya pengawasan.
Bahkan, lanjut dia, PSK yang menempati rumah kos di luar GS 1 dan GS 2 jumlahnya lebih banyak karena mencapai 200-an orang.
“Kalau di GS 1 dan GS 2 yang menjadi tanggung jawab kami hanya ada 100 orang dan menempati 35 rumah,” katanya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil pendataan terakhir, belum ada eksodus PSK dari lokalisasi Kalijodo ke Baturraden.
Dia menduga PSK Kalijodo akan memilih lokalisasi di kota-kota besar karena bayarannya lebih besar jika dibandingkan Baturraden. (jn03/ant)
