JAKARTA, Jowonews.com – Pengamat politik dari UIN Jakarta Ali Munhanif mengatakan hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam agar tidak sekadar menghasilkan deklarasi tapi lebih kepada langkah nyata dan terukur dalam memerdekakan Palestina.
“Deklarasi saja tidak cukup. Harusnya diikuti strategi terukur dengan diplomasi internasional untuk mampu mendorong pengakuan dunia atas Palestina, terutama di PBB,” kata Ali saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Strategi terukur, kata dia, seperti adanya pola yang jelas dalam memerdekakan Palestina. Strategi itu bisa dirumuskan dengan adanya transisi terukur secara waktu, kapasitas dan dukungan internasional. Dengan begitu, Palestina semakin dekat dengan kemerdekaan dan pengakuan internasional secara lebih luas lagi.
Ali Munhanif berpendapat sejatinya keberhasilan OKI adalah memerdekakan Palestina, meski tidak secara langsung. Terdapat tahapan-tahapan yang jelas dalam diplomasi agar Palestina menjadi isu penting.
“Jangan cuma deklarasi saja. Itu terlalu sering dibuat tapi keberlanjutan dan diplomasinya tidak terjadi. Dari OKI harus lahir sebuah strategi terukur untuk membebaskan Al aqsha,” kata dia.
Selama ini, kata dia, kegiatan OKI cenderung menjadi ajang tarik-menarik kepentingan antarnegara anggota sampai melupakan agenda utama sebagaimana semangat awal OKI dibangun, yaitu membebaskan Palestina.
Menurut dia, persoalan wilayah Palestina yang dicaplok Israel merupakan masalah sesungguhnya dari Timur Tengah dan dunia Islam. Sayangnya, isu Palestina cenderung tertelan isu lain yang cenderung kurang penting seperti persoalan sektarian dan gejolak Arab Spring.
“Saya pikir dunia Islam itu seolah permasalahannya konflik sektarian. Pada dasarnya, ada sebuah negara di Timur Tengah, Israel, yang sejauh ini menjadi akar masalah konflik tadi,” kata dia. (Jn16/ant)
