SALATIGA, Jowonews.com – PDIP Salatiga tampaknya masih belum terima dengan kekalahan pasangan calon yang diusungnya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2011 lalu. PDIP merasa ‘kecolongan’ dan bertekad merebutnya dalam Pilkada 2017.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPD PDIP Jateng Bambang Kusriyanto, dalam Rakorcab DPC sekaligus pelantikan Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) Cabang Salatiga, di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Jalan Soekarno Hatta Salatiga, Rabu (16/3) malam.
”Kami tidak ingin kecolongan lagi seperti pada Pilkada sebelumnya, semuanya harus bergerak mulai dari sekarang,” tandas Bambang.
Menurutnya, Pilkada di Salatiga ini tidak hanya sekedar memenangkan walikota saja.Namun lebih dari itu, menjadi pertarungan ideologi. Karena wilayah Salatiga ini merupakan salah satu basis partai berlambang banteng moncong putih di Jateng.
Dikatakan Bambang, PDIP Kota Salatiga diwajibkan memenangkan pertarungan perebutan kursi Walikota dan Wakil, sehingga semua pengurus partai dari tingkat DPC hingga ranting harus bergotong royong. Tidak hanya jajaran pengurus saja, anggota fraksi PDIP dan komponen lainnya juga harus turun tangan.
Kemenangan di Salatiga merupakan kewajiban untuk menyambung garis ideologi yang sama di jalur Semarang-Solo yang dimenangkan oleh calon PDIP. Sehingga jangan sampai putus di Salatiga.
”Kekalahan PDIP di Kendal yang merupakan bagian dari Dapil I, kami harapkan terbalas dengan kemenangan di Salatiga dalam Pilkada nanti,” tandasnya.
Sementara, acara Rakorcab dan pelantikan Badan Saksi Pemilu Nasional tersebut dilakukan oleh Ketua DPC Teddy Sulistio dihadiri jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI P Jateng, anggota fraksi PDI P DPRD Kota Salatiga dan para kader. Selain itu, hadir pula bakal calon Wali Kota yang mendaftar melalui PDI P yakni Joko Sambodo (mantan direkrtur Bank Jateng) dan Bambang Wiryawan (pengusaha Salatiga).
Ketua DPC PDIP Kota Salatiga Teddy Sulistio menambahkan, untuk memenangkan Pilkada Salatiga, harus dilakukan secara gotong royong. Semua pihak harus ikut bekerja keras mulai sekarang.
“Siapa pun yang mendapat rekomendasi dari DPP, harus kita dukung. Pilkada ini tidak hanya sekedar memilih walikota, namun juga pertarungan idiologis,” ujarnya.(jn01/jn03)
