SEMARANG, Jowonews.com – Semarang dikenal dengan kota yang cukup panas, lantaran berada di daerah pesisir laut Jawa. Masyarakat pun kesulitan mencari tempat yang teduh dan nyaman untuk sekedar kongkow sambil melepas kepenatan rutinitas kerja di setiap harinya.
Sebenarnya ada tempat yang sangat adem dan nyaman untuk bersantai ria. Lokasinya pun berada di tengah kota. Adalah Taman Budaya Raden Saleh atau banyak lebih akrab sebutan TBRS.
Sepintas dari luar hanya tampak gedung besar yang biasa dipakai untuk kegiatan- kegiatan seni. Namun ketika masuk menyusuri dalam TBRS, maka hawa sejuk langsung sangat bisa dirasakan. Hamparan pepohonan besar nan rindang dengan kios-kios membuat suasana disana sangat nyaman untuk bersantai.
Banyak orang santai menikmati makan makanan ringan di kios, sambil ngobrol dari obrolan ringan sampai obrolan bisnis atau bahkan urusan kantornya.
Namun suasana dan pemandangan yang nyaman itu menjadi berbalik ketika melihat gelandangan, orang gila, dan pengemis (anjal) hilir mudik seperti orang berjalan tanpa tujuan.
Tentu ini menjadi hal yang harus mendapat perhatian Pemkot Semarang. TBRS yang merupakan aset pemkot harus benar-benar dikelola dan dibuat senyaman mungkin bagi pengunjung yang datang.
“Tempatnya nyaman, tidak panas. Sayangnya kesannya agak kumuh, banyak sampah yang berceceran,” ujar Rahmat salah satu pengunjung.
TBRS semestinya menjadi tempat yang bebas akan gelandangan, orang gila, dan pengemis.
Akhir pekan biasanya menjadi waktu yang ramai di TBRS, karena banyak kegiatan seni baik pertunjukan wayang, theater, maupun musik.
Pada hari biasa, TBRS juga sering dipakai untuk pertunjukan seni yang mengundang siswa-siswa sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Seperti yang ada pada Selasa (12/4) kemarin, dimana ratusan siswa SD dan SMP memenuhi gedung utama menyaksikan pertunjukan wayang orang. (JN19)
