Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Kabupaten Semarang Berpotensi Terserang Antraks

UNGARAN, Jowonews.com– Kabupaten Semarang terutama di Kecamatan Tengaran sejak tahun 1990 menjadi daerah endemik penyakit antraks. Penyakit yang menyerang sapi dan dapat menular pada manusia itu dikhawatirkan akan muncul kembali.

“Antraks bisa saja muncul sewaktu waktu, apalagi di Tengaran sudah pernah ada kasus Antraks. Jadi sudah selayaknya Pemkab mengawasi lalulintas ternak dan melakukan vaksinasi. Anggaran untuk itu sudah ada tinggal melaksanakan,” ujar Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Giong, Senin (25/4) tadi.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Semarang hingga saat ini belum menemukan adanya antraks di Kabupaten Semarang. Kendati demikian Disnakan tetap mewaspadai munculnya kembali antraks. Sebab spora Antraks dapat hidup lama di dalam tanah. Meski sudah dilakukan pemusnahan hewan ternak.

“Sekalipun belum ada temuan, tetapi kami tetap waspadai. Sebab tahun 90-an pernah ada kasus antraks dan dinyatakan sebagai daerah endemik antraks di Tengaran,” ungkap Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Kabupaten Semarang, Rina Srihartiyani.

Rina mengatakan, cara pencegahan antraks melalui disinfektan dan vaksinasi penyuntikan pada sapi. Hal itu rutin dilakukan setiap tahun.

“Bulan Mei nanti kita lakukan vaksinasi, guna mengantisipasi agar antrax tidak muncul lagi. Kita juga rutin melakukan pengawasan,” ujarnya.

Berdasarkan data Disnakan saat ini jumlah populasi ternak di Kabupaten Semarang ada 3.135 ekor sapi potong, sapi perah 27.609 ekor, kambing 17.300 ekor dan domba 136.999 ekor, sementara kerbau 497 ekor.  (jn20/jn03)

BACA JUGA  Dinkes Berupaya Kurangi Kasus Penyakit Leptospirosis Di Jateng

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...