Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Supriyadi: Dari Terminl ke Parlemen

PDI Perjuangan
PDI Perjuangan

Semarang, Jowonewscom – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Supriyadi mengakui banyak belajar berpolitik secara tidak langsung dari kehidupan di terminal yang dulu digelutinya.
“Dahulu, saya kan di terminal jadi calo tiket begitu lulus SMA tahun 1989,” katanya di sela peluncuran buku biografinya “Dari Terminal ke Gedung Dewan: Kisah Seorang Marhaenis Sejati” di Semarang, Selasa.
Untuk mengenang masa lalunya yang malang melintang di dunia terminal yang dikenal keras, peluncuran buku biografi sosok kelahiran Semarang, 5 Mei 1971, itu pun dilakukan di Terminal Terboyo Semarang.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan banyak pelajaran dan pengalaman berharga, mulai dari kehidupan di terminal, seperti kemampuan melobi dan pentingnya menjaga suatu kepercayaan.
“Calo tiket kan harus punya kemampuan melobi penumpang, bagaimana pula menjaga kepercayaan. Semuanya ada di terminal,” kata ayah tiga anak buah perkawinannya dengan Iin Indriawati Dewi Mayasari itu.
Lek Di, sapaan akrab Supriyadi, mengungkapkan semua tipikal, karakter, dan latar belakang orang, termasuk dari berbagai suku, ras, dan agama bisa ditemukan di dalam terminal, termasuk para penumpang.
Ia mengakui dari pengalamannya berinteraksi dengan berbagai macam model orang itu, secara tidak langsung menjadi “bekal” berharga baginya untuk memasuki dan menjalani karier di dunia politik.
Perjalanan politik dilakoninya mulai dari bawah, mulai ketua anak ranting di Kelurahan Bulu Lor, Wakil Ketua PAC Semarang Utara, sekretaris DPC, hingga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang.
Masuk ke lembaga legislatif, kata dia, sejak terpilih sebagai wakil rakyat pada Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Semarang 2009 yang kemudian dipercaya sebagai Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang.
“Setelah itu, jadi Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang. Alhamdulillah, saya terpilih lagi pada Pemilu 2014. Sekarang saya dipercaya jadi Ketua DPRD Kota Semarang,” katanya.
Meski sudah menjadi legislator, Lek Di tak melupakan dunia terminal yang telah menempa mentalnya, termasuk sahabat-sahabatnya dengan selalu menyempatkan datang ke terminal di sela-sela kesibukannya.
“Saya ingin kawan-kawan yang ada di terminal ini termotivasi. Jangan pernah berkecil hati, apalagi sampai menyerah untuk mengejar mimpi. Saya dulu juga pernah hidup di terminal,” pungkas Lek Di.
Buku biografi Supriyadi setebal 91 halaman yang ditulis Ganjar Triadi Budi Kusuma itu menceritakan perjalanan kariernya yang dirintis dari terminal, dilengkapi testimoni dari istri, sahabat dan koleganya.(Ant-JN02)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...