BATANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Batang mewaspadai dua potensi rawan bencana alam, yaitu banjir dan longsor, seiring dengan meningkatnya curah hujan di wilayah setempat.
Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa (3/11), mengatakan potensi banjir ini dapat terjadi di sejumlah titik di wilayah pantai utara. Sedangkan tanah longsor berpotensi di bagian wilayah dengan kondisi topografi tinggi, seperti Kecamatan Tersono, Bawang, Blado, Reban, dan Bandar.
“Oleh karena, sebagai kesiapan menghadapi bencana tersebut, kita perlu mengetahui sejauh mana kelengkapan unsur pendukung seperti PMI, BPBD, Polri, TNI, dan sarana pendukungnya,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
Ia mengatakan pemerintah daerah telah menyiapkan alokasi anggaran untuk keperluan siaga darurat penanganan bencana bencana setiap tahunnya.
“Pada tahun ini, anggaran bencana paling banyak karena bencana tidak diketahui kapan datangnya. Kita sudah siapkan dana tidak terduga,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan bahwa setiap tahunnya, BPBD mendapatkan alokasi anggaran siaga darurat kebencanaan sebesar Rp800 juta.
“Pada situasi siaga darurat bencana, BPBD memiliki anggaran Rp800 juta. Anggaran tersebut untuk keperluan logistik pangan dan nonpangan,” katanya.
Menurut dia, apabila status siaga dinaikkan menjadi tanggap darurat maka anggaran kebencanaan bisa menggunakan dana tak terduga.
“Adapun beberapa titik rawan banjir seperti Kota Batang, dua desa di Kecamatan Kandeman, tiga desa di Kecamatan Tulis, dan lima desa di Kecamatan Gringsing,” katanya.