SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 115 tempat usaha di Semarang disegel karena melanggar aturan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam siaran pers di Semarang, Senin, menyebut 1.598 pelanggaran terjadi sejak pengetatan PKM pada 11 Januari 2021.
Menurut dia, langkah tegas itu diambil untuk memaksimalkan upaya menekan penyebaran Covid-19 yang angka penderita positifnya sudah menembus angka 1.000 orang per hari.
“Kita tahu PKM ada pembatasan jam buka, itu semua juga bertujuan agar masyarakat lebih disiplin,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
Ia meminta masyarakat menaati kebijakan yang sudah diambil tersebut agar upaya menekan angka Covid-19 bisa dilakukan secara maksimal.
Wali kota yang akrab disapa Hendi ini belum bisa memastikan kebijakan yang akan berakhir pada 25 Januari nanti akan dilonggarkan atau diperpanjang.
“Kita lihat sepekan ini, mudah-mudahan semakin menurun kasus penyebaran virus coronanya,” katanya.