SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat meskipun tren kasus Covid-19 mulai melandai berdasarkan kondisi dari minggu ke minggu.
“Selama empat minggu terakhir, Jateng terbebas dari zona merah karena tidak ada satupun kabupaten/kota di Jateng yang masuk kategori risiko tinggi, tapi saya minta jangan lengah sebab saya masih berkeliling dan menemukan ada beberapa tempat kerumunan seperti car free day dan sebagainya,” katanya di Semarang, Senin (8/3).
Ganjar juga meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan pengetatan dalam pemberian izin pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dan harus dibatasi dengan cara diberi jarak.
Selain itu, menurut Ganjar, adanya pelandaian kasus COVID-19 juga tidak mengendorkan upaya tracing dan testing yang dilakukan oleh tiap pemerintah daerah.
“Jangan kendor, tracing dan testing harus digenjot dan makin banyak lagi karena rata-rata fasilitas semua daerah sudah punya. Tinggal nanti kalau butuh reagen, kami siap bantu,” ujarnya usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19.
Dari sisi data epidemologis, Ganjar menunjukkan gambar grafik yang terus menurun di Jawa Tengah, mulai dari kondisi awal dari 2020 sampai sekarang kondisinya terus melandai.
“Kalau dilihat grafiknya, kasus yang meninggal puncaknya ternyata di November 2020 dan kasus aktif puncaknya di awal-awal Desember. Setelah itu terus turun sangat drastis sampai saat ini,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
Data terakhir, lanjut Ganjar, kasus aktif di Jawa Tengah saat ini sebanyak 6.038 atau turun 10,49 persen dari minggu sebelumnya, kasus dirawat ada 3.440 dan isolasi sebanyak 2.598 orang, turun 15,97 persen dari minggu sebelumnya.
“Itu perkembangan terakhirnya, jadi memang terus menurun sangat drastis. Relatif dengan PPKM Mikro berjalan dengan baik, tapi sekali lagi saya minta jangan lengah, meskipun berjalan bagus dan adanya vaksin ini memberikan semangat serta harapan baru,” ujarnya.