SURAKARTA – Sampah adalah masalah semua orang. Hal ini mungkin karena pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pemilahan sampah rumah tangga sendiri masih sangat rendah.
Pemilahan sampah yang benar dan tepat merupakan ilmu dasar dalam upaya menjaga lingkungan. Tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan uang belanja.
Penanggung jawab Rapel Solo, Harmani Widiyastuti mengatakan, tanggung jawab pemilahan sampah harus dilakukan sebelum dibuang ke tempat sampah. Sampah dapat didaur ulang dan kemudian dijual kembali dan menghasilkan tambahan rupiah.
“Pemilik sampah anorganik yang merupakan masyarakat peduli pada lingkungan, yakni dengan melakukan pemilahan sampah dari sumber dan tidak membuangnya sembarangan,” katanya, dikutip dari GenPI.co, Senin (29/8).
Harmani menjelaskan, klasifikasi sampah dibagi menjadi dua, yakni organik dan anorganik.
Selama ini, di Rapel menerima 5 jenis sampah untuk dijadikan tabungan di pusat pengolahan sampah, yakni plastik, kertas, gelas atau kaca, logam dan minyak goreng bekas.
Ada jenis sampah tertentu yang tidak dapat dikelola dan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yaitu karet seperti ban, keset dan sepatu. Ada juga limbah B3, yaitu limbah berbahaya seperti popok dan sejenisnya.
“Membuang sampah tidak cukup hanya di tempatnya saja. Kelola sampah anorganik agar kamu dapatkan manfaatnya,” jelas dia.
Bagi yang ingin menjual kembali sampah yang telah dipilah dapat melakukannya di aplikasi Rapel.id.
Foto: doc. 99.co