Jowonews

Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Dasar

Oleh Citra Dwi Pitaloka

Peserta didik pastinya memiliki karakteristik yang berbeda-beda, unik, dan khas. Karakteristik peserta didik siswa sekolah dasar meliputi minat, gaya belajar, sikap, motivasi, perkembangan kognitif, budaya, suku, agama, latar belakang keluarga, dan lain-lain. Perbedaan karakteristik tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam pembelajarannya, unruk itu guru perlu mengetahui karakteristik masing-masing peserta didik agar pembelajaran dapat sesuai  dengan kebutuhan peserta didik. Melalui asesmen diagnotik guru bisa mengetahui karakteristik peserta didik seperti kemampuan awal, gaya belajar, minat, dan bakat. Setelah guru mengetahui karakteristik peserta didik guru bisa membuat perencanaan pembelajaran yang efektif untuk peserta didik. Untuk mengatasi perbedaan karakteristik tersebut guru perlu menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Lalu, bagaimana cara guru agar pembelajaran bisa sesuai dengan peserta didik pada tingkat sekolah dasar?

Melalui pembelajaran berdiferensiasi guru bisa membuat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, mengapa? Karena pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang didesain sesuai dengan kebutuhan peserta didik . pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Pada pembelajaran berdiferensiasi sebelum memulai pembelajaran dengan menggunakan data asesmen diagnostik guru dapat mengelompokkan kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan gaya belajar peserta didik, misalnya gaya belajar kinestetik, visual, dan auditori. Untuk peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik guru bisa memfasilitasi dengan mempersilakan peserta didik untuk berbicara didepan kelas atau dengan presentasi di depan kelas, lalu untuk tugas akhir pada kelompok yang memiliki gaya belajar kinestetik guru bisa memberikan tugas untuk mempraktikkan atau bermain peran sesuai dengan materi yang ada. Untuk kelompok yang memiliki gaya belajar visual guru bisa memfasilitasi dengan menggunakan media video, media gambar, media power pint, untuk kelompok dengan gaya belajar visual guru bisa memberika tugas mencocokan gambar atau biasa disebut make a match. Lalu, untuk kelompok yang memiliki gaya belajar auditori guru bisa memfasilitasi dengan menggunakan kegiatan belajar membaca Bersama. Untuk penugasan guru bisa memberikan tugas presentasi di depan kelas.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi terdapat 3 perbedaan yang dirancang dengan membedakan konten, proses, dan produk. Diferensiasi konten menjelaskan bahwa diferensiasi merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari peserta didik. Dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi konten terdapat 3 hal yang harus diperhatikan yaitu: (1) guru harus menggunakan Tindakan, konsep, generalisasi, prinsip-prinsip, sikap dna ketrampilan; (2) menyelaraskan tugas dengan tujuan pembelajaran; dan (3) konten instruksi harus membahas konsep yang sama pada semua peserta didik, tetapi tingkat kompleksitas harus disesuaikan dengan keberagaman peserta didik.

Diferensiasi berdasarkan proses yaitu kegiatan peserta didik sekolah dasar dalam rangka memahami isi yang meliputi penggunaan aktivitas berpikir tingkat tinggi, instruksi kelompok kecil, multiple intelligence, pemusatan pembelajaran, mind-mapping, dan tugas kooperatif.

Diferensiasi berdasarkan produk yaitu hasil belajar peserta didik yang merupakan hasil latiha, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan produk meliputi: tugas berjenjang, rubrik, penilaian alternatif, pekerjaan rumah yang dimodifikasi, dan proyek independent.

Pembelajaran berdiferensiasi sangat dibtuhkan dalam pembelajaran di kelas utamanya di lingkungan Sekolah Dasar. Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar tentunya masih susah untuk dipahami oleh orang dewasa. Untuk mengetahuinya seperti yang saya katakana tadi, guru perlu melakukan analisis diganostik atau asesmen diagnostic sebelum pembelajaran agar mengetahui kebutuhan peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi dapat digunakan guru untuk mengatasi heterogen yang terjadi di dalam kelas. Terdapat 3 perbedaan yang dirancang dalam pembelajaran diferensiasi yaitu diferensiasi konten, produk, dan proses. Semua rancangan pembelajaran diferensiasi dapat menjadi solusi untuk guru sekolah dasar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai tetapi masih melihat kemampuan dari masing-masing peserta didik.

Referensi:https://www.gurusiana.id/read/herianto234951/article/penerapan-pembelajaran-diferensiasi-murid-kelas-6-sdn-85-kota-jambi-5396375 

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait